part 53

3.1K 113 11
                                    


Lano pov

Setelah berkutat dengan kertas yang ada di hadapan ku.
Aku melangkah menuju jendela yang menampak kan ibu kota yang begitu padat di atas gedung pencakar langit yang sedang ku tempati saat ini,aku selalu bersyukur pada tuhan yang telah memberi ku kebahagian yang tiada tara.
Meskipun kebahagiaan ini sempat tak mungkin ku rasa kan ,namun apa mau di kata

Jika jodoh mu dia,jauh lari kemana pun yang kau dapat akan tetap dia.

aku tmendengar suara pintu terbuka dari luar tanpa mengetuk orang itu masuk.

Ckleek

Bisa ku dengar langkah kaki orang itu mendekat dan orang itu berhenti tepat di kursi sofa yang ada diruangan ini.

"Lo ngak pulang pak bos"kata aufa

Lalu aku berbalik dan menatap nya dengan kesal , aku melangkah dan duduk.

"Napa lo disini"kata ku ketus

"Santai bro gw kangen "kata nya

Yang otomatis aku menatap nya jijik

"Hehhe,sok jijik lo bos,,becanda kali gw masih doyan ama bini gw""kata nya gakak

"Sialan lo""kata ku.

"Haahah,sumpah wajah lo al ,gw cuma ngajak lo pulang bareng"kata nya Santai

Aku mendengus

"Bilang aja mau numpang"kata ku

Sedang kan yang ku sindir hanya cengegesan saja ngak jelas .

"Ya lah kan arah nya sama,tinggal nya juga sama jadi hemat ongkos"kata nya menaik turun kan alis nya.

"Kaya kok pelit"kata ku

"Yeeew dasar lo sama penghuni baru kayak gw harus ramah napa??"kata nya.

Kami pun akhir nya bercerita maksud nya si aufa yang cerita soal kepindahan keluarga mereka ke rumah keluarga kami.
Aku hanya ber oh ria saja,
ya mereka kemaren memang tak tinggal di rumah mewah melain kan apart aufa dan Riana emang pengen berkumpul bersama keluarga nya dan dia juga ingin kelurga aufa tinggal di rumah mama dan mami yang besar nya minta ampun itu.

"Apa kata bokap sama nyokap lo"kata ku

"Mereka setuju aja sih kan biar rame tu rumah gede "kata nya terkekeh

"Dia juga minta abg gw tinggal di situ ama bini nya juga"kata aufa kembali

"Bagus lah rame deh rumah gw"kata ku tertawa

"Yoi bro"kata nya

Kami pun memutus kan pulang kerumah maksud nya bersama karna memang mereka sudah pindah tadi pagi,di perjalanan hanya suara musik dari mobil saja yang terdengar karna aku malas sekali bicara dengan nya sih.

Tak perlu waktu lama akhir nya mobil memasuki halaman rumah mewah bak istana itu.
Pas turun aku mendengar suara ribut yang membuat ku bisa mendengar nya karna suara itu sangat keras...
Samar-samar aku mendengar.

"Pergi kamu dari rumah saya" kata papa berteriak

Sedang kan orang yang papa usir itu tetap berdiri dan bersama wanita yang sedang menangis
Karna dia membalakangi ku jadi aku tak melihat muka nya.

"Saya mohon om tolong pertemu kan kami dengan jasmin saya mohon om istri saya benar-benar"kata pria itu

"Saya bilang pergi ya pergi apa perlu saya panggil satpam biar menyeret kalian"kata om diki

Loh kenapa ini,kenapa om diki juga marah sih.

"Kalian tak kan pernah bisa lihat kakak gw dan jangan harap maaf dari keluarga gw atau pun kakak gw"kata jaksen

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ice GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang