Dasar Cowo Nyebelin!

4.8K 240 7
                                    

"Tanpa sadar pertemuan itu akan menjadi awal kelanjutan hubungannya."
***

      Namia memarkirkan motornya kesal. Memang tidak ada yang lecet sedikitpun tapi terjatuh membuat roknya menjadi Kotor. Memang tidak kenapa-kenapa juga. Tapi, tetap saja dia kesal.

    "Assalamualaikum," ucap Namia saat sampai di rumahnya. 

  "Waalaikumsalam," ucap seseorang Dari dalam. Beberapa saat kemudian pintu terbuka menampilkan sosok Namia anaknya.

  "Yaampun, Namia kamu kenapa baju kamu Kotor kayak gini. Kamu habis jatoh?" tanya Uminya yang terlihat panik.

   Mendenga Uminya yang mengatakan Namia Kotor beberapa saat kemudian Abinya datang. 1 ... 2 ... 3.... Namia harus bersiap sebentar lagi Abinya pasti akan lebih mengomel kepada dirinya.

  "Ya Allah, Namia kamu kenapa. Kamu habis jatoh di mana? Kok baju kamu Kotor kayak gini? Kamu enggak papa kan. Ayo periksa ke Dokter takutnya kenapa-kenapa." Nahkan. See? Abinya akan lebih heboh dibandingkan Uminya. Dia sudah hapal sejak dulu bagaimana Abinya akan lebih khawatir jika terjadi sesuatu dengannya.

  "Abi ... Abi ... Tenang. Namia, enggak papa kok. Tadi, Namia bawa motornya enggak fokus pas ada lubang Namia jatoh," jawab Namia menenangkan Abinya.

  "Kok bisa sih, Namia. Lagian kamu juga kenapa malem-malem baru pulang."

  "Abi aku enggak papa. Yaudah ayo masuk dulu aja, Bi. Aku jelasinnya di dalem. Lagian aku mau ganti baju juga Kotor," ucap Namia.

  "Huft yaudah. Tapi, beneran kan ini kamu enggak papa? Enggak ada yang Luka atau apapun? Kalau ada yang Luka langsung di bawa ke rumah sakit biar enggak ada infeksi yang ditangani terlambat, Namia," ucap Abinya.

   "Tenang, Abi enggak papa kok. Yuk masuk udah malem. Namia mau ganti baju dulu sekalian istirahat besok aja ya, Namia ceritanya," ucap Namia lagi. 

  "Heee tapi—"

  "Udah Abi dah malem juga. Biarin aja Namia istirahat besok kan masih bisa," ucap Uminya yang membantu. Seketika Namia plong mendengar pembelaan Uminya.

  "Yaudah-yaudah. Tapi, kalau ada yang sakit langsung bilang ke Abi."

  "Iya, Abi. Aku berasa masih kecil aja padahal udah dua puluh Lima tahun."

  "Ya makanya kalau udah tahu umur segitu cepet cari pasangan biar Abi juga enggak khawatir."

  "Oke siap, Abi. Animal berdoa bisa segera dipertemukan sama calon suami oke?" ucap Naima sambil meletakkan tangannya hormat.

   "Aamiiin....." jawab kedua orang tuanya. Setelah itu mereka pun masuk ke dalam rumah. Namia langsung menuju ke kamarnya untuk membersihkan diri dan beristirahat.

   Jika orang lain, mungkin akan kesal setiap hari ditanya kapan nikah, kapan dapet jodoh, Dan lain sebagainya. Tapi, bagi Namia tidak. Sudah berkali-kali Namia katakan apapun yang orang tuanya inginkan berarti yang terbaik untuknya. Jadi, Namia akan mendengarnya saja sambil terus berdoa memang segera dipertemukan jodoh seperti Abinya.
***

   Sampai di kamar Namia meletakkan tasnya. Dia ngomel lebih dulu karna laki-laki tadi.

  "Dasar laki-laki nyebelin, rese, enggak tahu diri! Emang dia pikir uang bisa nyelesain masalah apa." Namia kesal kalau ingat kelakuan laki-laki itu.

Bertahan Dengan Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang