"Mendengarnya kecewa. Tapi, apa yang harus aku lakukan?"
***Setelah berkeliling mall. Membiarkan Kayla bermain apapun yang ada di wahana permainan membuat mereka lelah. Perasaan Namia juga terasa lebih fresh, lebih plong, rasanya enak banget, dibadan rasanya juga lebih enteng, jadi keterusan tidak ingin usai. Tapi, dirinya melihat Kayla sudah lelah.
"Yaudah yuk kita ke restaurant yang biasanya aja," ucap Tita mengajak Namia istirahat. Wajar Dari tadi mereka bermain, berkeliling ke sana kemari pasti lelah. Sehingga Tita mengajak mereka untuk istirahat saja.
Setelah sampai di restaurant yang sering mereka kunjungi, Tita Dan Namia langsung memesan makannya. Mereka menunggu kurang lebih dua puluh menit lalu makanan mereka sampai. Setelah, sampai sambil menyusui anaknya menggunakan botol, Namia makan dengan tenang.
"Nam sini deh gantian biar Kayla sama aku aja. Kamu kayaknya capek Dari tadi mangku terus gendong," ucap Tita yang tidak tega.
"Enggak papa udah biasa kok makan sambil kayak gini," ucap Namia.
"Emangnya suami kamu enggak pernah bantuin atau enggak ada baby sitter gitu?"
Uhuk... Uhuk.... Namia terbatuk mendengar ucapan Tita. "Eh maaf-maaf, Mi. Aku buat kamu kaget ya. Aduh ini minum dulu, Mi," ucapnya lagi. Namia lantas langsung mengambil minum Dari tangan Tita lantas meminumnya.
"Udah enakan?" tanya Tita lagi.
"Iya lumayan," jawabnya lagi.
"Maaf ya aku buat kamu sampe keselek anak kamu nangis karna kaget deh."
"Enggak papa, Ta santai aja."
"Boleh enggak aku yang gendong Kayla lagi. Dia gemes banget soalnya."
"Tapi kamu kan lagi makan juga."
"Udah enggak papa. Sini sekalian belajar buat nanti," ucap Tita mengambil alih Kayla Dari tangan Namia. Namia pun memberikan Kayla kepada Tita. Untung saja Namia ini anak yang mau digendong oleh siapa saja tanpa rewel sehingga Namia tidak terlalu repot mengurus anaknya.
"Uuhh keponakan aunty kenapa pipinya gemoy banget siii ... jadi pengen aunty gigit."
"Wkwkw jangan dong aunty," jawab Namia mewakili anaknya. Mereka tertawa bersama. Setelah itu melanjutkan makan mereka sampai selesai.
Asyik dengan makanan Dan obrolan seputar Kayla makanan pun sudah habis. Kayla juga sudah bobo dengan tenang dipangkuan Tita.
"Ta kalau capek taro di dorongannya aja. Kalau udah tidur gitu dia udah pules kok," jawabnya lagi.
"Iya, Mi," jawab Tita. Tita meletakkan Kayla di dorongan yang sudah mereka bawa. Setelah itu tinggal mendorong saja agar Kayla tetap merasa nyaman.
Tita menghela napasnya. Dia akan mencoba baik-baik mengatakan ini kepada Namia. "Emmm ... Nam ada yang mau aku omongin sama kamu," ucap Tita dengan hati-hati.
"Hm? Apa, Ta? Ngomong tinggal ngomong aja kali enggak usah bilang-bilang," ucap Namia yang masih mengunyah kentang goreng.
"Ini masalah suami kamu. Kamu enggak marah kan?" tanya Tita dia sudah berusaha mengatakannya dengan hati-hati agar Namia bisa menerima apa yang akan disampaikannya.
"Kenapa sama suami aku? Enggak kok enggak marah emang kenapa?" tanya Namia lagi. Namia belum merasa curiga atau apapun masih bersikap biasa saja.
"Jujur ya, Nam kamu sebenernya ada masalah ya sama suami kamu?" tanya Tita. Seketika mendengar itu membuat Namia berhenti makan. Namia berusaha melihat ke arah Tita.
"Kenapa kamu kok nanya kayak gitu?" tanya Tita balik.
"Gini, Ta. Aduh gimana ya ngomongnya. Aku sebenernya enggak ada niat apapun tapi satu sisi aku kasihan sama kamu."
"Kasihan kenapa?" tanya Namia lagi. Namia berfikir apa sebenernya Tita tahu masalah rumah tangganya dengan suaminya. Apakah Tita juga tahu kalau mertuanya itu selalu menyakitinya karna tidak bisa memberikan cucu laki-laki. Semua pikiran berkelebat dalam pikiran Namia tentang apa yang akan disampaikan Tita.
"Maaf banget, Mia. Jujur setelah aku nyampein ini kamu jangan marah ya sama aku. Aku cuma kasihan sama kamu. Dan juga jangan bilang sama suami kamu kalau kamu tahu ini dari aku. Aku takut kalau aku malah bikin masalah." Namia tetap bingung dengan maksud Tita yang bertele-tele.
"Ta. Kalau kamu mau nyampein sesuatu sampein aja. To the point apa yang mau kamu sampein. Kalau kamu bertele-tele gini aku jadi mikir yang enggak-enggak antara kamu Dan suami aku," ucap Namia.
"Astaga enggak gitu kok, Mi. Bentar ini aku kasih tahu sesuatu ke kamu." Tita mengambil beberapa kertas Dari dalam tasnya. Lalu, menyodorkannya pada Namia. Namia lantas melihat kertas-kertas itu dengan syok.
"Maksud kamu apa, Ta ngasih tahu ginian sama aku? Kamu ngedit ini?" tanya Namia dengan menggebu-gebu. Kertas itu adalah foto-foto jelas Arya yang bermesraan dengan wanita lain. Hingga masuk dalam hotel Dan juga ada hubungan intim mereka.
"Astagfirullah enggak, Nam. Aku enggak ngedit ini. Kamu tenang dulu aku ceritain ini," ucap Tita. Namia berusaha tenang untuk mendengarkan apa yang akan disampaikannya. Walaupun, hati Namia sudah sakit melihat foto-foto itu.
"Wanita ini adalah bos di kantor aku, Mi. Waktu itu pernah ada rapat antara perusahaan suami kamu Dan aku. Awalnya aku biasa aja. Tapi, semakin hari aku semakin sering lihat suami kamu ke kantor aku Dan ke ruangan bos aku. Suami kamu enggak pernah kenal aku bukan. Kenal mungkin ya aku sadar diri aja orang kita ketemu pas kamu nikahan itupun bentar doang Dan waktu itu lagi ramai mungkin dia ga fokus. Aku curiga, Nim sama suami kamu. Akhirnya aku selidikin, mereka jadi sering jalan berdua, sampe akhirnya juga check in hotel bareng. Waktu itu aku sengaja naro ponsel buat videoin tertutup tapi terus aku masuk ke ruang bosku. Ngelihat posisi mereka ya emm seperti yang kamu lihat ini," ucap Tita menunjuk salah satu foto. Di mana bosnya duduk di meja sedangkan suami sahabatnya di kursi mereka sedang saling berciuman. Sejak saat itu Tita kena sp lancang masuk saja.
"Setelah lihat itu aku kena surat peringatan Dan nyaris dipecat, Mi karna aku ga sopan. Tapi, karna waktu itu ada suatu masalah di kantor Dan aku bantuin nyelesain aku akhirnya aman bisa kerja disitu lagi dengan sekali kesempatan." Namia sudah meluncurkan air matanya. Tidak tahu harus berkata apa.
Dia mengira suaminya hanya sering pulang malam, berkumpul bersama temannya untuk menghindarinya. Tetapi dia salah suaminya itu malah main belakang dengan wanita lain. Hati Namia sakit mengingat perlakuan Arya yang menyakitinya berkali-kali.
Tita pindah Dari duduknya lantas memeluk Namia. Dia paham sekali perasaan Namia pasti hancur. Tapi, kalau semakin lama Namia tahu, sahabatnya itu pasti akan lebih hancur. Makanya dia terpaksa memberi tahukan hal ini kepada Namia. Tapi, melihat ini dia jadi menyesal memberitahu Mia. Apakah caranya salah dalam memberitahukan Mia bahwa suaminya berselingkuh?
***Tbc ... Vote and komen jangan lupa baru next. Tapi, komennya jangan next or lanjut. Apa kek gitu yang bikin semangat jadi aku bisa next terus nulisnya.
Maaciw....
![](https://img.wattpad.com/cover/154668409-288-k27039.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertahan Dengan Luka
SpiritualMenjadi seorang istri dan Ibu yang bertahan untuk anaknya adalah sebuah pengorbanan, demi sang anak agar tetap mendapat kasih sayang kedua orang tuanya. Namia bertahan. Ujian yang selalu datang silih berganti membuat dirinya nyaris menyerah. Tapi, s...