Seminggu Sudah

4.4K 220 3
                                    

"Bagaimana bisa kebodohan itu mengotak dipikirannya?"
***

      Seminggu Fahmi menemani Arya menunggu di jalan yang waktu itu dia bertemu dengan seorang wanita. Dan seminggu itu pula hampir seharian full dia akan menunggu wanita itu lewat. Tidak habis pikir dengan kebodohan bosnya ini.

  "Mau sampe kapan nunggu kek orang bloon si, Ya."

  "Ya gw bilang 'kan sampe ketemu cewe itu."

  "Stress emang bener lo, Ya. Kerjaan gw, gw tinggal cuma buat nungguin yang ga pasti. Nih ya, Ar. Kalau emang dia rumahnya di sekitar sini pasti kita udha nemuin kita Dari hari pertama. Ini udah hari ke berapa, Ya dia tetep aja enggak lewat sini. Dia paling waktu itu cuma ke rumah temennya doang." Arya terdiam. Apa iya jika wanita itu memang tidak melewati jalan ini. Tapi, feelingnya benar-benar rumah wanita itu ada di daerah sini kok.

  "Gak gak. Pokonya kayaknya dia rumahnya emang daerah sini kok."

  "Ya lo berdasarkan feeling aja. Mana feeling lo ga jelas pasti enggak bakal jelas sampai kapan kita nunggu di sini. Udahlah, Ya nyerah aja. Besok kakak lo nikah mending lo bantuin kakak lo kek. Hibur dia kalau dia deg-deg an atau apa bukan malah nunggu di sini kek orang bego."

  "Ck. Kakak gue aja nikah enggak mikirin apa-apa. Semua diurus sama pegawainya. Jadi, ngapain gw ikut pusing juga," ucap Arya yang tetap memperhatikan jalan di mana mereka bertabrakan kemarin.

  "Pokoknya ini terakhir kita nunggu di sini. Kalau enggak ada juga gw gamau nemenin lo di sini lagi. Kalau lo kekeh gw yang bakal bilang ke Rayyan adeknya goblok nungguin cewe ga dikenal di jalanan." Fahmi juga kenal dengan Rayyan mereka juga dekat. Tapi, tidak sedekat Arya dengan Fahmi.

  "Ck kok lo gitu sih sama gw jahat banget."

  "Bukan jahat ya, Arya. Kita kayak gini cuma buang-buang waktu belum lagi orang yang hapal kita sering ke sini. Malah dikira kayak orang tolol tahu enggak." Arya diam Dan mendengus. Hari ini harus bertemu sebelum besok Pernikahan kakaknya.

  "Iya-iya. Tapi, hari ini kita tunggu sampe malem. Kalau emang sampe malem banget enggak ada kita pulang Dan ini terakhir." Arya mau tidak mau pasrah juga dengan hal tersebut.

  "Awas lo ya kalau besok lagi. Beneran gw bilangin ke Kakak lo!" ancam Fahmi.

  "Iya-iya. Rese lo mainnya anceman."

  "Bodo!" Mereka fokus melihat jalan lagi dengan bodoh. Fahmi hanya diam meminum bobanya yang dibeli oleh Arya.
***

Tbc ... updatenya dikit aja ga ada yang komen sedih akutu 😣

Bertahan Dengan Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang