Don't forget to press vote, thank you.
(REVISI 26072020)
Bianca's
Aku terbangun katika merasakan seseorang menepuk pipiku pelan beberapa kali. Aku tahu pasti kalau ini adalah Harry. Karena hei, siapa lagi yang akan melakukannya?
"Apasih, Harry." Kataku. Namun tidak ada jawaban, apakah lelaki itu menjadi bisu sekarang? Biar saja, bukan urusanku. Aku pun membalikkan tubuhku jadi membelakanginya, berharap agar ia berhenti menepuk pipiku dan juga mengganggu tidurku. Namun aku salah. Karena nyatanya ia masih juga menggangguku.
"Astaga, Harry. Bisakah kau diam. Aku masih lelah karena kau memaksaku semalam." Ujarku dengan kesal ketika aku kembali merasakan ia menepuk pipiku dengan sedikit lebih keras dari pada diawal tadi.
"Bangun Bianca." Tunggu. Sejak kapan suara Harry menjadi seperti perempuan? Aku pun mulai mengerjapkan mataku. Untuk memastikan semuanya.
"Mom?" Tanyaku dengan terbata.
"Ya, Bianca. Ini mom. Ayo bangun, kita harus segera sarapan." Jawabnya. Tunggu dulu, aku sangat yakin kalau mom tadi mendengar perkataanku ketika meracau tadi.
"Bianca?" Panggil mom lagi, membuatku mengerjapkan mataku dan kembali menatap mom yang sudah berdiri disamping ranjangku.
"Kau benar-benar lelah 'ya? Memang kalian melakukannya sampai pukul berapa?" Aku membelalakan kedua mataku. Apa-apaan. Aku tahu kemana tujuan pertanyaan itu. Tapi disini-ah, sialan.
"Maksud mom?" Tanyaku dan ia pun terkekeh, "Bianca, kau sudah dewasa. Kau akan segera menjadi seorang istri. Bukan hal yang aneh jika kau memang sering melakukannya dengan Harry. Tak perlu malu." Jawabnya. Oh Tuhan, pasti dia sudah mengetahui tentang rencana pernikahanku dengan Harry.
"Sudahlah. Kau basuh tubuh-mu 'ya, lalu bergabung dengan kami dibawah." Ujarnya lagi sebelum akhirnya ia melesat keluar dari kamarku.
Aku pun langsung turun dari ranjang. Pangkal pahaku sedikit sakit, tapi aku masih bisa menahannya. Entah mengapa setiap kali aku melakukannya dengan Harry pasti akan berujung seperti ini, pangkal pahaku terasa sakit dan sedikit pegal. Mungkin memang karena Harry tidak pernah sedikitpun memberikan ruang untuk aku beristirahat.
Setelah aku selesai membasuh tubuhku pun aku langsung bergabung dengan yang lainnya. Mereka sudah menungguku diruang makan. Aku duduk disamping Harry, ia menyambutku dengan senyuman, namun aku membalasnya dengan menjulurkan lidahku. Aku masih kesal dengannya karena semalam ia memaksaku.
"Pagi, Bianca." Sapa mom Anne kepadaku. Aku tersenyum kepadanya yang tengah meletakkan pancake keatas piring untuk ku. "Pagi, mom." Jawabku.
"Kau tidak bekerja, Harry?" Tanyanya kepada Harry ketika kami sudah memulai sarapan.
"Tidak, mom. Aku ingin menghabiskan waktu bersama kalian." Jawabnya santai.
Aku menoleh kearah Harry setelah ia menyenggol tanganku dengan pelan, terlihat dia menyunggingkan seringaian miliknya kepadaku. Entah untuk apa.
"Ada apa, Harry?" Tanyaku kepadanya.
"Tak apa, sayang. Kau terlihat cantik hari ini."
Aku mengernyitkan dahiku karena bingung dengan tingkah laku lelaki sialan ini. Tapi, kebingunganku itu berbanding terbalik dengan mom ku dan juga mom Anne. Mereka justru tersenyum bahagia, bahkan mom Anne mengatakan "Ohh, kalian sangat manis sekali."
Apanya yang manis? Pahit sudah pasti."Berlebih-aw!" Aku meringis saat tangan Harry meremas pahaku dengan kencang.
"Tidakkah bisa kau manis kepadaku, sayang? Ah, atau kau masih belum bisa memaafkanku karena masalah semalam?" Lagi, aku dibuat ingin menjambak surai ikal miliknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO HEARTS IN ONE HOME | Harry Styles
FanfictionCOMPLETED ✔ (Sedang Dalam Tahap Revisi) He's a dominant, Will you stay? STORY WRITTEN BY : GRIZTAA IDEA BY : GRIZTAA COVER BY : @rainygraphic PUBLISH DATE : JULY 05, 2018