Lingerie and Iphone [12]

2.4K 202 31
                                    

Don't forget to press vote, thank you.

(REVISI 120620)

Bianca's

"Sayang, kenapa kau diam saja." Tanya Zayn kepadaku saat kami sedang dalam perjalanan menuju rumahnya. Aku masih memikirkan kejadian tadi, disaat Harry kembali meniduriku. Aku takut Zayn akan mengetahui ini semua, walaupun Harry akan merahasiakan ini jika aku tetap menurutinya, tapi tetap saja perasaan takut terus menghantuiku.

"Tak apa, aku hanya sedikit tak enak badan." Dustaku sambil melihatnya yang sedang memandang serius jalanan didepannya.

"Kalau begitu kita kedokter saja, bagaimana? Seharusnya kau bilang itu sedari tadi, agar kita tak perlu keluar malam ini." Jawabnya sambil mengelus kepalaku.

"Tak apa, Zayn. Aku baik-baik saja, mungkin hanya membutuhkan teh dengan campuran madu."

"Baiklah, aku akan membuatkannya untukmu nanti. Apakah itu alasannya kau memakai turtle neck malam ini." Tanyanya lagi. Sejujurnya, sebelum Harry masuk kedalam kamarku tadi, aku memakai dress yang Harry belikan sewaktu kami shopping bersama. Tapi karena kissmark Harry terpajang jelas dileherku, aku akhirnya memilih dress selutut dengan model turtle neck dibagian lehernya.

"Y-ya, Zayn. Aku hanya tak mau semakin tak enak badan." Jawabku dan dia hanya menganggukkan kepalanya.

Zayn menekan bell rumahnya, membuatku menatapnya dengan heran dan dia hanya terkekeh ketika melihat raut wajahku.

"Aku tidak membawa kunci rumah dan kunci duplikat." Jawabnya kepadaku aku semakin dibuat bingung, apakah didalam ada keluarganya.

"Lal-"

"-bukan keluargaku, tapi didalam ada sahabatku. Dia merengek meminta aku untuk mengenalkanmu kepadanya." Potongnya seolah tahu isi pikiranku dan aku hanya mengangguk mengerti.

"Ucapkan kata sandinya!" Teriak seseorang dari dalam rumah Zayn, membuatku sedikit terkekeh karena kekonyolannya. Namun tidak dengan Zayn karena ia memutarkan kedua matanya jengah.

"Buka saja pintunya, Ni." Jawab Zayn sambil mendengus kesal.

"Kata sandinya!"

"NIALL!" Teriak Zayn kesal, membuatku bergidik terkejut kendati Zayn berteriak tepat disebelahku.
Tak lama pintu rumah ini terbuka, memperlihatkan lelaki berkulit putih dengan warna rambut-fake blonde, i think?

"Kau menyebalkan! Kata sandinya adalah Bee is a Bee." Ucap lelaki itu, membuatku tertawa kecil.

"Niall!" Bisik Zayn dengan nada peringatan disana, aku bisa melihat Zayn sedikit melebarkan matanya ketika melihat pria yang kurasa bernama Neil itu.

"Apa. Ah ya, siapa wanita cantik ini." Tanya lelaki itu kepadaku. Dengan cepat Zayn merangkul pundakku dan mencium keningku sekilas, membuat pipiku memanas seketika.

"Niall, perkenalkan ini Bianca, kekasihku. Dan Bee, ini Niall. Dia sahabatku sedari kami berada di junior high school." Ucap Zayn kepadaku dan dengan cepat aku mengulurkam tanganku kepada pria yang ternyata bernama Niall ini.

"Hei, aku Bianca." Ucapku.

"Ah, ternyata kau si Lebah itu. Aku pikir kau akan berperawakan seperti Hatchi, tapi ternyata kau sangat cantik. Pantas saja Zayn selalu memujimu ketika sedang bercerita denganku." Jawabnya, aku pikir Niall adalah lelaki yang baik dan menyenangkan. Aku tidak masalah jika dia memanggilku dengan panggilan si Lebah, karena Zayn memang memanggilku Bee yang berarti Lebah. Aku justru terhibur dengan Niall itu.

"Terima kasih, Niall." Jawabku sambil tersenyum dan dia pun mempersilahkanku untuk masuk.

"Masuklah, anggap saja rumahmu sendiri." Ucapnya lagi, "Dan kau, pelayan. Tolong buatkan kami teh hangat, okay?" Lanjutnya kepada Zayn, membuatku tertawa hebat karena Zayn memberikan tatapan tak percayanya kepada Niall.

TWO HEARTS IN ONE HOME | Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang