(REVISI 250919)
Author's
Bianca dan Harry sedang dalam perjalanan menuju rumah Harry yang berada ditengah kota London. Sebelumnya, mereka baru saja mengantarkan mom Diana ke airport.
Dalam perjalanan, tak ada satupun dari mereka yang ingin memulai pembicaraan.Bianca yang memang masih merasa takut pada Harry pun hanya bisa diam. Ia tidak ingin Harry kembali membentaknya seperti semalam. Dalam hidupnya, baru sekali ia dibentak, dan itu Harry yang membentaknya.
"Jangan pernah membuat kekacauan dirumahku." Ucap Harry akhirnya memecah keheningan. Nadanya terkesan mengancam membuat Bianca lagi-lagi hanya diam dan mengangguk pelan.
"Kau paham atau tidak. Atau kau tidak bisa bicara sekarang." Tanya Harry santai namun nadanya seolah mengejek.
Bianca memejamkan matanya sambil menarik nafasnya perlahan guna menetralkan rasa sakit didadanya.
"Ya, Harry. Aku paham. Aku mengerti." Jawabnya pelan.Akhirnya, setelah berkendara dengan cukup lama, mereka pun sampai dirumah Harry yang sangat besar. Bahkan lebih besar dari rumah Anne.
Bianca turun dari mobil. Mengekor dibelakang Harry. Ia masih sibuk mengagumi betapa mewahnya rumah Harry. Ia berpikir keras dalam kepalanya, sesukses apakah Harry dalam dunia pekerjaannya.
Bianca melihat wanita yang mungkin berumur 40an berdiri didepan pintu utama. Menatapnya dengan senyum tulus, dengan itu Bianca pun membalas senyumannya.
"Julie, antarkan dia kekamar tamu." Ucap Harry kepadanya, nada sangat ramah berbeda dari biasanya. Julie yang mendengarnya pun mengangguk pelan.
"Baik, Tuan." Jawabnya. Ia lalu menatap Bianca tanpa menghilangkan senyum tulusnya itu. Lalu ia memberikan intruksi agar Bianca mengikutinya.
"Masuklah, nona. Ini kamarmu."
Bianca's
Aku mengikuti Julie yang berjalan didepanku. Ia mengarahkan dimana letak kamarku berada. Rumah ini sangat besar. Begitu banyak ruangan yang masih aku tak tahu apa saja itu.
Bahkan aku terheran-heran. Harry hanya tinggal sendiri-baiklah, tidak sendiri karena ada Julie disini. Tapi, tidakkah rumah ini terlalu besar?
"Masuklah, nona. Ini kamarmu." Ucap Julie yang sudah berdiri diujung pintu kamar yang aku tebak adalah kamarku.
"Terima kasih, Julie. Dan tolong, panggil aku Bianca saja." Jawabku sambil tersenyum.
"Tapi nona, aku biasa memanggil kerabat dari tuan Harry dengan panggilan seperti itu." Jawabnya lagi dan aku menggeleng kecil.
"Tidak denganku, Julie. Panggil aku Bianca saja, kumohon." Mohonku kepadanya. Julie akhirnya menganggukkan kepalanya pertanda mengerti dan juga setuju.
"Baiklah, Bianca. Semoga kau nyaman tinggal disini." Ucapnya lagi aku hanya mengangguk dan tak lama dia pergi meninggalkanku.
Aku memasuki kamar ini, dan aku bersumpah, kamar ini terlalu besar untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO HEARTS IN ONE HOME | Harry Styles
FanficCOMPLETED ✔ (Sedang Dalam Tahap Revisi) He's a dominant, Will you stay? STORY WRITTEN BY : GRIZTAA IDEA BY : GRIZTAA COVER BY : @rainygraphic PUBLISH DATE : JULY 05, 2018