I'm Sorry. [11]

2.3K 193 34
                                    

Don't forget to press vote, thank you.

(REVISI 120620)

Zayn's

"Zayn, mana kekasihmu yang bernama lebah itu." Tanya Niall kepadaku sambil memangku chips diatas pahanya itu, aku mengernyitkan dahiku, "Siapa lebah?" Tanyaku kembali kepadanya.

"Kekasihmu." Aku berdecak kesal kepada Niall. Anak itu selalu asal jika berbicara, "Namanya Bianca, Niall. Tapi aku memanggilnya Bee." Jawabku dan dia terkekeh disana.

"Itulah mengapa aku memanggilnya lebah." Jawabnya dan aku tak perduli. Niall teman baik ku, kami sudah bersahabat sedari kami masih di junior high school.

"Coba perlihatkan aku fotonya." Ujarnya lagi.

"Nanti saja, aku akan membawanya kerumah." Jawabku. Ah ya, aku hanya tinggal sendiri disini. Karena semua keluargaku tinggal di Bradford.

"Okay. Zayn, kau bilang kekasihmu tinggal bersama Hersi." Tanyanya yang mana mampu membuatku memutarkan kedua bola mataku jengah. Jauh sekali, dari Harry, ke Hersi.

"His name is Harry." Kataku sambil memainkan ponselku, berkirim pesan dengan Bianca.

"Ya, siapapun dia aku tak perduli. Kenapa kau tidak meminta si lebah tinggal bersamamu saja. Dari pada dia tinggal dengan pria itu, dan dari pada kau tinggal sendiri." Ujarnya. Sejujurnya aku juga ingin meminta Bee untuk tinggal bersamaku, dari pada dia harus tinggal bersama Harry yang selalu menatapku dengan tak suka. Harry adalah CEO muda dari perusahaan terkenal di Inggris, aku tahu itu. Dia terkenal karena ketampanannya, dan juga keberhasilannya dalam menjalankan perusahaan dijenjang usia yang masih terbilang muda.
Ah, jangan lupakan dengan kehidupannya yang terbilang sedikit liar, karena tak jarang ia digosipkan keluar masuk hotel dengan wanita yang berganti setiap minggunya-atau malam.

"Aku ingin menjemput Bee dulu. Jangan buat rumahku hancur." Ucapku kepada Niall yang hanya dijawab dengan ancungan kedua ibu jari tangannya.

***

Aku menekan bell rumah milik Harry. Tadi Bee berkata kalau ia sudah siap. Tak lama pintu terbuka, memperlihatkan seorang wanita yang cukup berumur, dia melihatku dengan tersenyum, "Mencari siapa, nak?" Tanyanya kepadaku.

"Ah, maaf. Aku Zayn, kekasih Bianca. Apa dia ada didalam." Tanyaku kepadanya dan aku melihat perubahan pada raut wajahnya yang tak bisa kutebak.

Authors

Julie.
Ia sedang berusaha mencari alasan untuk menjawab pertanyaan Zayn.
Bianca memang ada didalam. Hanya saja, sekitar 30 menit yang lalu, dia melihat Harry memasuki kamar Bianca. Awalnya dia tidak menaruh curiga terhadap Harry, karena bisa saja majikannya itu hanya ingin berbincang dengan Bianca didalam kamarnya.
Tapi ternyata tidak. Karena ketika ia kembali melewati kamar Bianca, terdengar suara tangisan Bianca dari dalam sana. Dan juga suara Bianca yang memohon ampun kepada Harry.

Julie tahu dengan pasti apa yang tengah majikannya itu lakukan. Karena hanya dia yang mengetahui segala kegiatan majikannya. Bahkan ia tahu Harry sering bermain dengan jalang tanpa sepengetahuan Nathalie.

Hanya saja Julie tak bisa berbuat apapun, karena dia tahu diri siapa dia dirumah itu.

"Maaf?" Tanya Zayn lagi, akhirnya Julie kembali tersenyum dan mempersilahkan Zayn untuk masuk.

"Masuklah. Bianca ada didalam. Kau tunggu saja diruang tamu, aku akan memanggilkannya." Ucap Julie dan Zayn hanya mengangguk sambil memberikan senyumannya.

Julie meninggalkan Zayn diruang tamu, dan ia beranjak menuju kamar Bianca. Dia berharap suara-suara itu sudah hilang, tapi ternyata, ia salah.
Suara itu justru semakin menggila, suara desahan yang keluar dari mulut Bianca dan juga suara racauan yang keluar dari mulut Harry terdengar jelas ditelinganya.

TWO HEARTS IN ONE HOME | Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang