Affraid

10.5K 1.6K 98
                                    

click! ☆

Mau cerita dikit, there's many I-Blinks sent me a dm, mereka minta beberapa fic ku di translated ke english...

But...

My english isn't that good to make a trans fic T.T
(kalo baca eng-fic suka, tapi untuk buat Lucid ga pede dengan kemampuan Lucid, pronounce aja masih berantakan)

Mungkin ada yang berminat membantu Lucid?

.

"What's wrong?"

"Uh..? Nope"

Jimin menghela nafas, menyelami ekspresi wajah wanita yang menatap kosong kedalam smoothie nya. Pria itu berdehem pelan, jemarinya menyentuh jemari Lisa ㅡmengejutkannya.

"Kau melamun, ada sesuatu?"

Ini bukan sesuatu yang bisa Lisa katakan pada Jimin. Maksudku, hell. Bagaimana Lisa harus menjelaskan jika ayah kandung Lucas datang dan memiliki kemungkinan untuk merebut putranya? Ia menghela nafas, bukan ide yang Bagus.

Apalagi Yoongi, jangan sampai pria itu tahu jika Taehyung bertemu Lucas.

Dia mungkin akan membunuh Taehyung. Lisa tak mau Yoongi terkena masalah, tidak karenanya, dan tidak lagi berhubungan dengan Taehyung. Ia menatap hampa ke arah permukaan meja, benar, mari berpura-pura tidak tahu dan jangan mencari tahu.

Jangan berhubungan dengan Taehyung lagi, kumohon.

"I'm sorry Jim, kau membawaku keluar tapi mood ku sedang hancur. Seharusnya ini jadi makan siang yang menyenangkan, kita bahkan tak dapat membahas masa kuliah dulu"

Pria dengan surai blonde itu tersenyum hingga maniknya menyipit, ia hanya menggeleng dan menepuk-nepuk punggung tangan Lisa.

"Tidak apa, itu bukan sesuatu yang bisa kau kendalikan. Hanya saja, kau harus ingat Lis. Setiap manusia berdiri di atas bumi dengan memikul masalahnya masing-masing, apapun itu jangan melarikan diri darinya. Percuma, kau harus menghadapinya. Okay..?"

"Uh... Yeah... Thanks... Oh, bill nya"

"Let meㅡ"

"No, please Jim.. At this time, aku akan membayarnya. Terakhir kali kau membelikan Lucas kue, hanya makan siang ini okay?"

Jika Lisa sudah begini, Jimin tak bisa menolak. Ia mengangkat kedua tangan defensif, mengundang kekehan ringan wanita yang terlihat secera mentari. Jimin terkesima, bagaimana bisa seorang wanita yang bahkan telah memiliki seorang anak masih dapat terlihat se-mempesona ini?

Maniknya terus bergulir, mengikuti langkah Lisa yang menuju ke meja kasir.

"Tolong bill nya Hoseok-ssi"

"Dimana Lucas? Kenapa hari ini anda datang bersama... orang asing?"

Hoseok terlihat tak yakin dengan kalimatnya, ia sedikit mengernyit gagal menyembunyikan nada bicaranya yang terdengar aneh. Sementara Lisa hanya terkekeh, ia mengeluarkan credit card nya.

WHO'S YOUR PAPA? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang