Daddy

12.3K 1.6K 266
                                    

Hai~ hai~ banyak yang nungguin yaw? Vote dulu gengs... Info group chat TaeLice dibawah yaa~

•﹏•

Hhh...

Manik amethyst itu terpejam perlahan, mengusir ingatan manis di masa lalu yang merasuki benaknya. Lisa berpaling, membelakangi podium saat suara Kim kembali menggema disana. Wanita itu menggeleng, mengambil langkah cepat meninggalkan ballroom utama.

Lisa tersentak, nyaris menampik saat sebuah tangan mencekal lengannya.

"Jimㅡ"

"Biar kuantar pulang"

Ia tak punya pilihan lain, tawaran Jimin merupakan kesempatan terbaik yang ia punya saat ini. Jadi wanita itu hanya mengikuti langkah Park yang menarik lengannya, membawa Lisa memasuki mobilnya tanpa sepatah katapun.

Kendaraan itu melaju dalam keheningan, tak ada satupun dari keduanya yang buka suara. Jika Jimin fokus pada jalanan dihadapannya, maka Lisa hanya menatap kosong pemandangan di luar jendela. Ia menghela nafas, saat itu keduanya tiba di persimpangan. Traffic light menunjukkan warna merah, Jimin masih terdiam ㅡmengamati para pejalan kaki yang menyeberang jalan.

"Apa kau terkejut, Jim.."

Untuk sejenak pemuda itu hanya terdiam, memilah kata saat akhirnya Lisa buka suara lebih dulu. "Fakta jika Bang Si Hyuk sajangnim bukan pemilik Mirae foundation yang sebenarnya? Tentu saja, seluruh karyawan di perusahaanku jelas terkejut". Jimin tertawa tanpa suara, berusaha memperbaiki atmosfir sekalipun ia jelas tahu maksud Lisa.

"Aku... bingung, apa yang harus kulakukan...?". Suara wanita itu mengalun lirih, terdengar begitu lelah dan putus asa. Jimin menghela nafas, maniknya beralih pada paras wanita yang menunduk dalam.

"Berat untuk meminta pendapatku, aku belum pernah menikah dan terlibat dalam situasi macam ini". Untuk sejenak, Jimin kembali terdiam saat ia melajukan kendaraannya.

"Tapi apapun itu kupikir semua orang tua memiliki perasaan yang sama, perasaan yang mengutamakan kebahagiaan anaknya. Tapi... Jangan mengesampingkan kebahagiaan mu, Lucas anak yang cerdas, ia mungkin akan terluka jika tahu pilihan yang di ambil sang mama demi dirinya justru melukai sang mama.."

Pemuda itu tersenyum kecil, tak pernah menyangka dirinya dapat menjadi sebegini bijak dalam memberi saran untuk orang lain. Saat keduanya akhirnya tiba di depan kediaman Lisa, seorang pria tampak berdiri dalam diam mengamati kendaraan tersebut ㅡseolah menanti.

"Disini saja.. Maaf Jim, kau tak bisa mampir"

Suara Lisa terdengar tenang, hingga Jimin tak memiliki pilihan selain mengikuti perkataan wanita itu dan beranjak dari sana. Meskipun paras pria itu terlihat tak asing, entah dimana ia pernah melihat rupa pria bermata sipit dengan surai arang tersebut.

"Lisㅡ"

"Kita bicara di dalam, oppa"

Tak ada basa basi, Lisa tahu benar apa hal yang membuat Yoongi dengan begitu ajaib muncul di kediamannya pada malam hari. Keduanya melangkah dalam diam, Yoongi hanya mendudukkan diri di sofa saat Lisa meluncur ke dapur. Bagaimanapun Yoongi tetaplah seorang tamu, hingga wanita itu kembali dengan sebuah nampan berisi softdrink dan setoples kue kering.

"Omong kosong macam apa ini". Menusuk, suara Yoongi mengalun dingin serupa ekspresinya. "Kau bertemu dengannya, dan dia mencoba kembali memasuki hidupmu. Kenapa kau tak pernah memberitahuku?"

WHO'S YOUR PAPA? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang