A New Leaf

10.1K 1.6K 269
                                    

Kangen berat kan sama ff ini? Seharusnya ini sih udah tamat chapter kemaren, tapi gue inget salah satu komentar (entah pengirimnya siapa, lupa) intinya dia bilang :

'Kak nanti kalo TaeLice udah baikan jangan langsung ending ya kak, aku mau liat moment bahagia mereka dulu'

Yaudah, karena gue sayang kalian jadinya ga ending chapter lalu^^ sebagai feedback gue cuma mau minta vote nya juseyo!!!



.




Kring

Kring

Bel pertanda waktu pulang menggema keseluruh penjuru sekolah, satu persatu siswa mulai berlarian disepanjang koridor. Teriakan dan seruan jenaka khas anak-anak memenuhi wilayah sekolah dengan seketika, saling berlomba menuju gerbang sembari saling kejar-kejaran dengan teman-teman sekelasnya.

Lucas sedang membenahi buku-bukunya, saat Mark yang menyelesaikan urusannya lebih dulu ikut membantu dirinya. Ya, akhirnya Lucas kembali bersekolah setelah papa menyelesaikan segalanya dan berbaikan dengan mama. Kehidupan Lucas benar-benar berubah drastis, papa menjadi lebih sering berkunjung dan mama terlihat sangat-sangat-sangat bahagia.

"Kau pulang dengan siapa?"

"Entah, mungkin dijemput papa?"

"Kalau gak ada jemputan ikut mobil papaku saja, okay!"

Keduanya berjalan beriringan usai Lucas menyampirkan ranselnya, menyusuri koridor sekolah dengan obrolan kecil seputar pororo dan dunia mimpi. Hingga langkah keduanya tiba di depan gerbang, telunjuk Mark membuat Lucas menoleh kearah yang sama.

"Selamat siang, tuan muda"

"O-oh... Annyeong Mingyu ahjussi"

Senyum Lucas merekah saat menemukan paman tiang yang membungkuk dihadapannya. "Papa dimana?". Tidak biasanya paman Mingyu datang menjemput, makanya Lucas kebingungan. Apalagi sejak papa dan mama berbaikan, papa akan datang menjemput Lucas jika mama tidak bisa.

"Tuan dan nyonya sedang mengurus beberapa hal, dan beliau memerintahkan saya untuk membawa serta anda kesana"

"Ne!!!"

Suara Lucas memekik semangat, Lucas menyambut tangan paman Mingyu dan menggandengnya menuju mobil. Paman Mingyu membukakan kursi disisi kemudi untuknya, memasangkan seatbelt dengan rapih sebelum memutar keseberang dan mengisi kursi dibalik kemudi. Mulai menyalakan mesin mobil dan melaju membelah jalanan kota Seoul.



"Tidak"

"Bagaimana dengan yang ini nyonya?"

"Bagian pinggulnya terlihat sempit"

"Ini salah satu yang terbaik"

"Terlalu berat"

"Ini?"

"Aniyo.. Hh... Kau tak mengerti"

WHO'S YOUR PAPA? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang