Jeon Jungkook

7.8K 1.2K 178
                                    

Jahat ya kalian semua, Jeka patah hati malah pada diketawain! 😑

Mau nagih vote dulu!

Oh iya, buat ngefeels coba baca nya sambil dengerin lagu Kyuhyun satu album di 1st Mini Album At Gwanghwamun rasanya pas, Lucid ngetiknya sambil dengerin tracklist album itu soalnya^^


.



Ttok

Ttok

Ttok

Cklek

"Uh... Ne, omonim?"

"Lisa-ya! Lisa-ya! Apa Kookie kesini? Atau dia sudah menghubungimu??"

"Ani.. Omonim, tidakkah sebaiknya omonim menunggu dirumah? Mungkin saja dia hanya ke game center"

Nyonya Jeon menggeleng kuat, wajahnya tampak kalut dengan ekspresi gusar. Wanita itu memang telah menghubungi Lisa sejak tadi, mengatakan jika Jungkook belum kembali setelah berlari dengan tergesa keluar rumah siang tadi. Setelah dirinya mampir, ibu Jungkook bilang putranya berlari keluar dengan kargo selutut dan kaos oblongnya.

Dan ia belum kembali kerumah, sama sekali.

Ibunya menjadi cemas karena Jungkook tak pernah begitu sebelumnya, bocah itu selalu membenahi penampilannya sebelum keluar rumah. Terlebih untuk ke game center, mustahil sekali bocah yang bahkan hanya menggunakan slippers rumahan untuk mendekam disana hingga larut. Hal yang semakin membuat nyonya Jeon khawatir adalah, Jungkook bahkan meninggalkan ponselnya dirumah bersama dompet dan card membernya.

Dia tidak ke game center, lantas kemana dirinya?

Ketika Lisa membereskan cucian seragam Lucas, tanpa sadar wanita itu membawa maniknya menuju sudut ruang jemur di lantai dua. Ia melangkah pelan dengan manik menerawang, ketika akhirnya wanita tersebut menarik sebuah payung berwarna merah yang terbungkus dalam sebuah plastik bening dengan rapih. Pupilnya bergulir, menatap lembayung senja yang dirundung awan mendung.

Lisa menghela nafas.




××




Musim Semi, 2011

Clak

Clak

Clak

"Hihihi..."

Clak

Clak

Tetesan-tetesan hujan yang menyentuh bumi menciptakan beberapa genangan air, cukup menarik untuk membuat seorang bocah lelaki berambut jamur mengamati bagaimana tetesan gerimis itu menciptakan riak dalam genangan air di tepi jalan yang dilaluinya. Siswa tahun keempat itu tertawa kecil, acapkali langkahnya menyentuh genangan dan menimbulkan riak air dengan suara yang lucu.

Zrsshhh...

Hujan tiba-tiba berubah deras, membuat bocah itu kelimpungan hingga bergegas membuka payungnya. Untung saja! Eomma memang menyuruhnya untuk membawa payung tadi, katanya di musim semi seperti ini sangat rawan hujan deras. Berhubung dia selalu menunggu jemputan di depan gerbang, siswa SD Yeong-hye itu memilih untuk berjalan sedikit lebih jauh ke arah halte terdekat agar dapat berteduh.

WHO'S YOUR PAPA? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang