Where's my purplehearties!!! Jangan lupa vote!
.
Zraaasssshhhhhhhhh
Hujan mengguyur Seoul tanpa ampun sejak sore tadi, hingga kemacetan melanda beberapa sudut kota akibat derasnya hujan dan genangan air. Seorang wanita berdiri dalam diam di depan sebuah jendela kaca yang tirainya dibiarkan terbuka, permata amethyst nya menatap dalam tetesan air yang membuat kaca jendelanya berembun.
Lalisa menghela nafas, teringat sebuah kenangan suram pada hari dimana hujan turun dengan lebat delapan tahun silam.
'Gadis lancang'
Ia mengusap wajahnya kasar, saat kalimat yang bahkan telah diucapkan pemuda itu bertahun-tahun yang lalu kembali membayanginya. Lisa suka hujan namun juga membencinya disaat yang sama, ia benci saat hujan selalu datang bersama kenangan suram akan sosok pria dari masa lalunya tersebut. Mengungkit luka lama, kembali menyakitinya.
Hujan yang dingin dan kelam, seperti Taehyung. Hujan yang ia sukai dan juga benci, seperti Kim Taehyung. Lisa benci dirinya, karena tak dapat melepaskan dirinya sendiri dari bayang-bayang Kim Taehyung. Kim Taehyung yang seperti hujan.
Tiba-tiba saja setetes liquid bening mengalir dari mata kirinya, menyusuri pipi bulat wanita tersebut. Kerinduan yang dengan lancang menghampiri jiwanya entah darimana datangnya, kerinduan akan sosok Kim Taehyung. Setelah segalanya, setelah semua rasa sakit itu. Kenapa...?
Lisa pun tak tahu, ia menghela nafas lagi. Beranjak ke atas tempat tidur dan meraih selimutnya. Jam digital di atas nakasnya bahkan sudah menunjukkan angka lewat tengah malam, mau atau tidak Lisa harus tidur atau kepalanya akan sakit di esok hari.
"Mom! Mom! Hari ini Lucas diantar momma?!"
"Iya sayang, hari ini Lucas berangkat sama mama. Kita naik bus tidak apa kan?"
"Neee!!!!"
Lisa tertawa hangat, melihat respon Lucas membuatnya bahagia. Putranya memang selalu bisa membuatnya tersenyum, Lucas adalah sumber kebahagiaan terbesar dalam hidupnya.
Senyum wanita itu merekah melihat putranya yang melambaikan tangan setelah tiba di depan gerbang sekolahnya, hanya sebentar saat dilihatnya Lucas tiba-tiba berhenti disana dengan tatapan berbinar. Lisa mengernyit, melihat arah tatapan Lucas. Ia menoleh, nyaris menahan nafas saat menemukan alasan dari senyuman Lucas.
"Morning, moi Leessa"
"Kim... Taehyung..."
Lisa tak tahu apa yang ia pikirkan, saat tubuhnya enggan beranjak hingga Taehyung tiba di hadapannya. Senyuman pria itu tampak percaya diri, dengan setelan rapih yang semakin menonjolkan pesonanya. Ia memang tampak memukau, bukan soal kendaraan atau statusnya, eksistensi Kim Taehyung memang selalu se-menakjubkan itu.
Ia menghela nafas, mengalihkan tatapan ㅡhendak mengelak saat jemari Taehyung menyapa sisi wajahnya.
"Jangan menghindar, orang-orang memperhatikan"
Pria itu tersenyum miring, disaat tangan lainnya mengusap penuh kasih kepala sang wanita. Kepalan tangan Lisa mengerat, tak cukup bodoh untuk tak menyadari perhatian orang-orang yang tertuju pada keduanya. Wajah Taehyung memenuhi laman berita sejak kemarin malam, jelas saja orang-orang dapat mengenalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO'S YOUR PAPA? [END]
RandomLucas itu terbiasa hidup berdua dengan mamanya. Dalam keluarga kecil Lucas hanya Ada mama, dirinya, Dan Leo ㅡkucing kecil yang mereka temukan diujung jalan sepulang sekolah. Suatu ketika Mark bertanya padanya, pertanyaan yang merubah hidup Lucas. W...