Sesampainya gue dirumah mamah, disambut oleh ART gue bi ijahh kesayangan, membukakan pintu dengan senyum yang misterius "Kenapa bi?" ucap gue
"Gpp neng, bibi tau lah pakai baju sampe leher karena apa" ucap bi ijah, sambil tertawa kecil, gue mendengus dengan sebal, gue melihat kearah sekitar "Mamah udah dateng belum?"
"Ibu, baru aja dateng ada dikamar nya neng" ucap bi ijah, gue mengangguk, gue melihat kearah luar disana rasyid dan hana berjalan menuju rumah, gue menghampiri rasyid "Aa, bentar ya aku mau ngobrol berdua dulu sama mamah" rasyid mengangguk, setelah itu dia duduk disofa bersama hana yang sedang asik main games di ipad ayah nya, gue menaiki anak tangga dan mengetuk pintu kamar mamah "Mah"
"Masuk, ngga dikunci ko" ucap mamah dari dalam, gue masuk kedalam dan melihat mamah sedang duduk dipinggir kasur dan menghadap kearah luar jendela, gue menghampiri mamah dan memeluk mamah dari pinggir, mamah pegang tangan dan sesekali mengusap tangan gue "Mah" ucap gue
"Ngga kerasa ya lin, kamu udah milik orang lain sekarang, tanggung jawab mamah udah beres" ucap mamah, gue melepaskan pelukan mamah, dan menatap mamah dengan heran "Apaan deh mamah, ngomongnya suka kemana aja, tanggung jawab mamah belum selesai kan alin belum punya anak dari Rahim alin sendiri, alin belum tau cara didik anak yang betul seperti apa, mamah harus ajarin alin nanti yaa" mamah menggeleng "Mamah belum baik mendidik anak, contoh nya kamu masih jadi anak nakal, jangan jadi istri nakal ya nak, nanti kamu mempermalukan mamah" ucap mamah, sambil tersenyum gue hanya mendengus sebal.
"Lin, jangan dulu pindah, nginep aja dulu disini yaa 2hari lah yaa, mamah kan belum terbiasa tampa kamu" ucap mamah, gue menghela napas dan mengahadap kearah mamah "Mah, mamah bisa ko tampa aku, kan mamah gila kerja, yaa nanti alin bilang sama a rasyid buat nginep disini dulu selama 2hari" mamah langsung tersenyum lebar, dan memeluk gue, kami saling berpelukan.
"Harus nurut sama suami ya alin, sekarang dihidupkan kamu nomor 1 itu adalah suami, dan nomor dua adalah mamah, jadi apapun yang dikatakan suami selagi itu buat kebaikkan kamu, kamu harus menurutinya yaa" ucap mamah, gue mengangguk
*****
Gue dan mamah turun dan ikut bergabung bersama rasyid dan juga hana, rasyid menatap gue dan mamah secara bergantian, gue duduk disamping rasyid "Hana, salam dulu sama nenek" ucap gue, hana melihat kearah mamah, dan langsung tersenyum sedikit berlari dan memeluk mamah dengan erat "Nenekkkkkk"
"Uhhh sayang" ucap mamah sambil mengelus rambut hana dengan sayang, gue dan rasyid menatap mereka berdua dengan tatapan bingung kenapa mereka berdua bisa akrab seperti itu, gue menyengol rasyid dan bertanya lewat isyarat mata tapi rasyid hanya acuh tidak merespon
"Ko kalian akrab?" ucap gue, mereka berdua menatap gue dan tertawa sejenak, gue mendengus sebal "Kasian ya bunda ngga tau" ucap mamah, dan hana mengangguk sambil tertawa, "jadi waktu rasyid mau kembali ke kamar kalian, hana nangis, ibu sama budemu baru dari luar dan mendengar hana menangis minta untuk tidur dengan ayah nya tapi ibu aisyah melarang, yaudah mamah bujuk hana, dan kebetulan dikamar mamah cuman sama ayu aja jadi kita tidur bertiga, ternyata hana orang nya senang mendengarkan cerita ya rasyid?" ucap mamah
"Iya mah, karena saya biasain baca cerita sebelum hana tidur, ibu juga melakukan hal yang sama" ucap rasyid, setelah itu suasana menjadi hening, canggung, gue ngga suka suasana ini.
"Emm... a rasyid, ngga apa-apa ya kita nginep disini dulu selama 2hari, kasian mamah" ucap gue, sambil menatap kearah rasyid, "Iyaa boleh, lagian saya juga ambil cuti 6hari" ucap rasyid, mamah menatap rasyid dengan wajah kebingungan "kalian ngga ada niat bulan madu?" ucap mamah
KAMU SEDANG MEMBACA
Alinka
RomanceCover by : @noviaaanggraeni #2 in Women (28052018) Tidak pernah terpikir oleh Alinka sebelumnya bahwa dia harus terjebak dengan pria pilihan ibu nya, yang sudah punya anak, Kaku, dingin, berbanding terbalik dengan Alinka.. . . . "Sampe kapanpun aku...