19. Berpisah ? (Prov Rasyid)

5.9K 221 0
                                    

Hallo semuanya, buat kalian yang ingin tau bagaimana sih sebenernya rasyid itu? kan secara kita hanya tau luarnya aja, hahaha.

Happy Reading Guys, Love All From AlinSyid:*


Prov Rasyid

Aku melihat wanitaku sedang membereskan tempat tidur dengan pakaian daster kebesaran rambut yang dicepol asal tetapi aku menyukai dia yang wajah mulus tampa riasan make up "Lin" tanya gue saat sedang mengancingkan kemeja

Dia membelakangi aku, langsung menatap aku dengan tatapan bingung "Ya?" tanya dia, gue langsung berjalan menghampiri dia "Boleh pasangin aku dasi?" tanya gue dengan ragu, dia tersenyum sebentar lalu mengambil alih dasi gue, gue menuduk untuk melihat wajah dia sedikit ragu aku ingin memeluk pinggang nya "Kalau mau meluk, meluk aja kali, udah sah ini" ucap nya yang membuat aku sedikit malu

Aku memeluk pinggangnya yang ramping "Kamu udah ngga sakit lagi perutnya?"

Dia menggelengkan kepala dengan matanya masih fokus ke dasi "Udah ngga, sakit nya cuman hari pertama aja a" jawab dia, aku mengangguk tanda mengerti "Sudah selesai" lanjutnya, aku mengecup kepalanya singkat lalu dia pergi begitu saja dari kamar, saat dia pergi aku sempat melihat dia merona

Gemas sekali

Aku langsung turun kebawah untuk sarapan pagi, aku mendorong kursi untuk duduk dan mbo sedang menyusun makanan untuk sarapan "Pagi den" sapa mbo surti, aku mengangguk.

Ada keributan diatas, saat aku melihat ternyata dua wanitaku sedang bercanda tampa sadar aku tersenyum melihat pemandangan indah pagi ini "Ayahhhhhh" teriak hana saat sudah sampai dilantai bawah dia langsung berlari dan aku pun merentang kedua tangan, kami berpelukan

Aku melihat alin berada didapur dan membuatkan lemon tea andalan dia, walaupun dia hanya bisa membuatkan aku lemon tea tapi setidaknya ada niat untuk melayani aku, aku tidak pernah mempersalahkan alin yang belum bisa memasak, toh disini juga ada mbo surti yang membantu alin

"Maaf ya a, alin cuman bisa buat lemon tea aja" ucap dia dengan nada sangat menyesal, aku tersenyum lalu berucap "Ngga apa-apa, lemon tea kamu adalah favorit aku sekarang" dia tersenyum malu, ah selalu saja merona walaupun tidak gombal dia selalu merona dengan ucapanku

"Nda, hana mau nasi goreng" ucap hana, alin mengangguk lalu mengambilkan nasi goreng untuk hana setelah itu dia mengucapkan terimakasih kepada alin "Makan sendiri ya sayang" ucap alin, dan hana mengangguk,

"Aa, mau sarapan apa?" tanya alin

"Roti aja lin" dia dengan senantiasa melayani aku, dengan mengoleskan selai, lalu meletakan rotinya dihadapan aku, "Terimakasih" dia hanya mengangguk.

Setelah selesai sarapan aku melihat hana yang sedang asik menonton kartun kesayangan nya, dan alin yang sedang membereskan meja makan dan berjalan menghampiri aku dengan membawakan tas kantorku "Hana, ayah kerja dulu yaa, hana nanti sekolah yang betul, jangan nangis kalau disekolah ya" ucap aku, hana mengangguk lalu aku membungkukan badan hana mengecup pipi aku, setelah itu dia menyalami aku, " Hana ngga nangis yah" ucap hana dengan penuh keyakinan,aku mengangguk "Tos dulu dong, hebat anak ayah"

"Ayah kerja dulu, assalamualaikum" ucap aku, hana hanya mengangguk karena masih fokus pada kartunnya, aku melirik kearah alin, dia berjalan mengikuti aku sampai garasi rumah, lalu mengecup keningnya lama "Jaga rumah, jangan seperti kemarin lupa jemput hana" ucapku, dia hanya cemberut mendengar ceramah aku

"Yaaa, aku tau, jangan diungkit lagi dong" ucap alin, aku hanya menaikkan bahu tanda acuh, aku berjalan membuka pintu mobil lalu berjalan 2langkah dan mencium keningnya "Aku pergi. Assalamu'alaikum"

AlinkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang