17. Salah Paham

5.9K 223 0
                                    

ini adalah part terpanjang mungkin selama aku nulis, wkwkw

siapkan hati dan tempat duduk ternyaman.

happy reading guys......

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Gue turun menuju kedapur gue melihat mbo surti, dia adalah ART dirumah ini usianya mungkin seusia dengan eyang gue yang ada dimalang, dia sudah bersih – bersih rumah sesudah shalat subuh memang menjadi kebiasaan mbo surti, bahkan dengan begitu gue jadi malu buat bangun siang "Aduh mbo, rajin banget jam segini udah beres – beres" ucap gue, mbo surti melihat kearah gue "Iya neng, mau bibi bikinin tehh anget?" ucap mbo

"Ngga usah mbo, aku bikin sendiri aja" ucap gue dan mbo surti mengangguk dan pamit kehalaman depan untuk bersih – bersih, gue melanjutkan menuju kearah dapur dan ketika gue membuat tehh hangat, ada suara pintu terbuka gue melihat sekilas ternyata rasyid "Assalamu'alaikum" ucap rasyid dengan pakaian habis dari masjid memakai peci dan sarung

"Waalaikum'salam " ucap gue, rasyid menghampiri gue dan melihat sekilas "Bikin apa kamu?" ucap rasyid dan dia duduk dimeja makan dengan mengambil Koran, "Bikin tehh manis, nih buat aa" ucap gue sambil menghampiri rasyid dan menyimpan tehh manis didepan rasyid

Rasyid menurunkan korannya dan melihat kearah gue "Selama 3bulan aku belum ngerasain kopi lagi" ucap rasyid, gue yang sudah ada di dapur melihat kearah rasyid karena meja makan dan dapur tidak ada pembatas "Kopi itu ngga baik buat kesehatan a" ucap gue sambil membuat tehh manis untuk gue sendiri

Gue berjalan menuju meja makan dan duduk disamping rasyid "Aa rasyid"

Rasyid hanya menaikkan alis nya sebelah "Aku hari ini habis anterin hana sekolah, mau kerumah risa. Sebelum risa pulkam, boleh ya?" ucap gue sambil menggenggam tangan rasyid "Sama siapa kamu kesana?" ucap rasyid sambil menatap gue dengan penuh selidik

Gila, dulu minta ijin ke mamah untuk keluar malem aja ngga pernah, sekarang sekali nya minta ijin kesuami kaya sidang dulu waktu kuliah

"Sendiri, cuman kerumah risa aja ko a" ucap gue, rasyid hanya mengangguk ngangguk tanda dia mengerti tapi ngga menjawab omongan gue, gue jadi bingung antara diijinin sama ngga diijinin

"A rasyid, gimana ih diijinin ngga?" ucap gue, dia mengangguk tampa melihat kearah gue tetap fokus pada korannya "Boleh, tapi kalau udah selesai langsung pulang" ucap rasyid, gue mengangguk dnegan semangat dan mengecup pipi rasyid "Makasih, suamiku"

*****

"Gilaaaaaa, manten baru. Lo semenjak nikah susah banget dihubungin, sebel gue" ucap risa, gue cengengesan sambil memeluk risa "Jangan marah dong jomblo" ucap gue

Risa mendelik kearah gue, dan gue mengikuti risa menuju kekamar kost nya dia, tapi sebenernya bukan kost hanya kamar dan wc aja tapi ini seperti rumah, ada dapur, ada ruang tamu, dan ini hanya diisi oleh risa seorang "Sa, lo kesini lagi kapan dong?" ucap gue sambil melihat ruangan ini, tidak ada yang berubah semenjak terakhir gue kesini

Risa memberikan gue minum "H-2 wisuda" ucap risa, gue mengangguk sambil meminum air, risa mengganti pakaian, dan memoles wajahnya dengan make up, gue menatap risa dengan penuh keheranan "Lo mau kemana? Kan gue ada disini, gue susah tau minta ijin ke laki gue" ucap gue

Risa dengan tangan nya pegang kaca, melihat kearah gue "Oh iya gue lupa kasih tau lo" ucap risa

"Gue mau kerja, dan gue minta anterin sama lo, hehe kan lo bawa mobil. Mobil gue lagi di service" ucap risa, gue berjalan menuju kearah risa, kepala gue majuin kedepan sehingga cermin yang risa pakai terhalang oleh kepala gue, risa mundur dengan kesal "ah gue tau, makanya lo spam chat ke gue karena minta dianterin kan? Ah dasar jomblo lo, gue dijadiin supir" ucap gue

AlinkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang