Dunia dengan Sejuta Fana

27 10 0
                                    

"Buat apa hidup kau sia-siakan hanya tuk mengejar dunia? Yang nyatanya kau akan kembali kepada-Nya"

Semua pasti sudah tahu bahwa dunia hanyalah sementara. Dunia itu semu tak nyata. Suatu saat akan hilang seperti debu dan abu. Yang hanya dapat membuat jemu dan ragu.
Memilih satu hal, namun nafsu menginginkan segalanya. Jika ku rasa, dunia adalah tempat para setan berkelana tuk menggoda manusia. Setan menjemput manusia dengan godaan-godaannya tuk menemaninya ke neraka. Apakah kau ingin kesana?

Oh..sungguh tidak! "Aku tidak ingin ke neraka..", "Aku takut..", "Neraka itu menyeramkan, sangat panas..", "aku ingin ke surga saja, aku tak mau ke neraka walau hanya mencicipinya".
Ya, begitulah jawaban-jawaban mereka. Itu hanyalah sebuah jawaban dari lisan-lisan mereka. Bukan kenyataan yang hadir dalam diri dan hati mereka. Mereka takut, mereka tak mau. Tapi mereka tetap melakukannya, mereka tetap mengikuti langkah-langkah setan. Mereka tetap mementingkan urusan dunia. Dibandingkan mneyembah Tuhan yang telah memberikan segalanya.

Di mana letak garis pikiran jernihmu? Janganlah kau hanya dapat berbicara semanis madu namun kau tak dapat melakukan itu. Tuhan mengetahui segalanya. Kau tak bisa sembunyi meskipun di rumah semut pun. Keluarkanlah pikiran jernihmu. Tutuplah pikiran burukmu yang hanya ingin mencapai surga dunia. Dunia yang dipenuhi dengan opini-opini setan dan manusia. Janganlah kau hiraukan, jangan sampai Tuhan menutup pintu mata dan hatimu dalam-dalam.

Dunia bukanlah hanya tempat tongkrongan semata. Yang kau isi dengan kesenangan, pesta pora, menghalalkan segala cara tuk mencapai segalanya. Bukan itu yang dunia inginkan. Sekiranya dunia dapat berbicara. Maka kau akan tahu bahwa dunia sudah lelah dengan sikap-sikap gila itu. Dunia menangis, dunia sedih, dunia sangat ingin memberontak. Tapi, dunia masih sabar. Sabar menunggu tiupan sangkakala yang akan menghancurkan kita semua. Dunia masih menghela nafas panjang dan membuangnya dengan kasar. Maka wahai manusia, janganlah kau kejam-kejam bertingkah laku seenaknya.

Jika kau menjadi dunia, kau menjadi bumi. Mungkin kau sudah marah dan geram. Kau sangat kesal, ingin rasanya mematikan satu persatu yang ada. Maka dari itu, janganlah kau hanya merasakan kebahagiaan yang ada pada dirimu saja. Tapi rasakanlah juga sekelilingmu, bagaimana keadaan mereka. Rawatlah dengan baik, bersikaplah dengan baik, kumpulkanlah pahala-pahala untuk meraih Ridho-Nya. Berbuat baiklah terhadap sesama. Belanjakanlah harta kekayaanmu di jalan-Nya. Perkuatlah keimanan. Tetaplah jadikan Al-Qur'an dan Hadis sebagai pedoman. Agar tak tersesat di jalan. Junjunglah tinggi rasa persaudaraan. Carilah ilmu sebanyak-banyaknya, dan gapailah cita-citamu dengan usaha dan doa.

Maka dunia akan ikut tersenyum bahagia, melihat keindahan dan keakuran para penduduknya.

Menjemput Masa Depan Dibalik Nama dan Impian [SELESAI √] WATTYS2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang