“Jealously is always born with love BUT doesn’t always with it”
Sebenarnya aku tak ingin membahas tentang rasa, apalagi yang dapat menyimpang rasa cintaku terhadap cinta-Nya. Namun, biarkan aku berkata-kata seolah-olah bukan aku penulisnya. Biarkan aku diam tuk mengungkapkan semua. Agar tulisan ini ada meskipun mungkin tak bermakna. *bagiku
Aku tau rasa cemburu itu memang ada, selalu ada, dan pasti ada. Aku pun pernah merasakannya, namun tidak untuk saat ini.Karena tak penting bagiku merasakannya. Meskipun sebuah lagu berkata “cemburu tanda cinta”. Ya itu memang benar adanya. Ketika cinta kita berlandaskan hanya pada-Nya. Sang Maha Cinta, yang menghiasi semesta. Kunci segala rasa yang tak kan ada habisnya.
Hakikat cemburu. Apa itu? Apa itu cemburu? Seperti apa rasanya? Sakit? Perih? Luka tapi tak berdarah? Apa bahkan seperti rasa kopi susu yang ada manis-manisnya namun pahitnya pun masih terasa?
Ya, mungkin kau lebih tau. Apa hakikat cemburu sebenarnya. Bukan aku tak ingin memberi tahu, karena aku memang tidak tau. *mungkinNamun, andai kau tahu, meskipun aku tak mau tahu. Namun aku pernah merasakannya dulu. Seorang diri, tak ada arti. Rasanya? Pahit sekali. Seperti kopi. Tanpa gula. Tanpa garam. Tanpa susu kambing, maupun susu sapi. Sakit? Sakit sekali. Namun, aku hanya diam. Tak berkutik, tak ingin berharap, karena hanya membuatku sakit. Pasrah. Sadar. Bahwa aku harus melupakan. Dia bukan yang terbaik. Relakan. Bahwa masih ada yang lain. Yang lebih baik untukku. Yang lebih pantas untukku. Yang tak akan menyakitiku.
Tunggulah, sabarlah. Kecemburuan itu hanyalah nafsumu.
*kata-Nya.
Masih ada AKU yang selalu ada untukmu. Kembalilah ke jalan-Ku. AKU menyayangimu. AKU lah yang selalu mencintaimu. Akan AKU berikan seseorang yang kan menjagamu kelak. Akan AKU berikan seseorang yang telah Ku tulis di lauhul mahfudz Ku. Namun bukan untuk saat ini. Karena AKU tahu, kau ingin masih bermanja-manja. Tenanglah, masih ada AKU. Berharaplah hanya kepada-KU. Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakanmu. ALLAH.Saat ku merasakan cemburu itu, seketika Tuhan memberikanku pesan. Tuhan telah membukakan pintu hatiku. Tuhan menyadarkanku. Sungguh aku sangat malu. Seharusnya aku tak pantas merasakan itu. Karena ia bukanlah milikku. Dan ia bukan jodohku. Mengapa aku harus cemburu padanya? Ketika ia berjalan bersama yang lain? Sungguh sangat bodoh aku telah merasakan hal itu. Hakikat cemburu yang rasanya tak sudi ku mengingatnya. Apalagi merasakannya.
Namun aku ingin berbagi pelajaran, agar tak ada lagi orang yang terjebak dalam rasa kesesatan. Agar tak ada lagi orang yang tersakiti akan hal rasa. Agar tak ada lagi orang yang trauma dengan kerasnya dunia rasa. Cukup bagiku, hanya aku. Dan pelajaran terakhirku. Untuk merasakannya tanpa mengulanginya. Karena sesungguhnya, saat ini, detik ini, menit ini, jam ini, hari ini, hanya DIA cinta sejatiku. Dan aku tak perlu cemburu. Karena DIA tak mungkin menyakitiku atau bahkan mengecewakanku. Karena sesungguhnya aku yang telah membuat-Nya kecewa, akan kebodohanku lebih mementingkan rasa akan dirinya dibandingkan DIA.
Mungkin inilah yang dapat ku tulis, aku tak ingin mencari-cari arti dari wikipedia atau wiki-wiki yang lainnya. Cukup ini saja, dari lubuk hati yang terdalam, meskipun tak sampai ke hatinya. Namun akan selalu sampai pada hati-Nya. *Allah Semata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjemput Masa Depan Dibalik Nama dan Impian [SELESAI √] WATTYS2020
أدب المراهقينKetika seorang Ananda menapaki jalan hidupnya dengan setumpuk cita-citanya yang harus ia raih. Bagaimana ia menjalani hidupnya dengan menemukan berbagai rintangan sebesar apapun tetap ia terjang, dukungan-dukungan yang ia dapatkan adalah salah satu...