“Sama-sama menyangkut hati, namun beda sisi. Hati tak mungkin bisa patah, meskipun emoticon selalu menunjukkan bahwa hati dapat patah. Namun, hati bisa sakit meskipun tak ada emoticon yang menunjukkan bahwa hati itu dapat sakit. Karena sakit hati tak perlu di umbar namun hanya perlu disembuhkan”
Ketika membicarakan kedua hal tersebut, semua orang akan berlomba-lomba tuk berbicara mengungkapkan semuanya. Apakah yang benar diantara mereka? Patah hati atau sakit hati?
Ya, jika membicarakan kedua hal tersebut pasti akan ada pro dan kontra. Namun, tak perlu khawatir, kita akan membahas kedua-duanya. Apakah mereka saling berhubungan atau bahkan tak ada hubungan sama sekali.
Bicara tentang patah hati. Apa itu patah hati? Apakah hati yang patah? Atau hati yang rapuh? Lalu menjadi patah? Atau ada maksud patah-patah yang lain? Hehe.Jadi, setelah dicari tahu informasinya tentang patah hati adalah suatu metafora umum yang digunakan untuk menjelaskan sakit emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah kehilangan oramg yang dicintai melalui kematian, perceraian, putus hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta.
Ternyata begitu beratnya ya seseorang yang merasakan patah hati dalam hidupnya. Sehingga rasanya hati seperti tercabik-cabik. Ah, tapi sudahlah, sebuah kesdihan itu tidak baik pula jika dirasakan berlarut-larut. Semua hal itu pasti wajar terjadi. Meskipun terkadang hati tak siap menerimanya. Akan tetapi, apalah daya kita tak dapat mencegahnya.Karena setiap manusia itu dikaruniai sebuah rasa. Di mana terkadang perasaan ini jatuh di tempat yang salah dan dalam hati yang salah pula. Memang, aku tahu mengobati patah hati itu tak mudah, bahkan ketika seseorang mengalami patah hati telah mencapai batas standarnya ia akan dapat berkata bahwa beribu petuah dari orang lain dan beribu nasihat yang terucap tak akan mampu mengobatinya. Menurutnya, hanya waktu dan memnag hanya waktu yang akan menunjukkan cerita terbaiknya.
Rumit bukan? Karena ini pun bukan salah kita, sebab kita tak bisa mengatur rasa. Tapi, ini juga dapat dikatakan kesalahan kita karena mencintai seseorang secara berlebihan. Lalu, bagaimana? Jika hal itu telah terlanjur ada. Kita pun sulit menolaknya, sebab patah hati tak tahu kapan akan datang. Ia hadir pun secara tiba-tiba. Kita tak dapat memprediksinya, hanya saja dapat antisipasi sebelumnya.Namun, yasudahlah. Yang merasakan patah hati, suatu saat pasti akan sembuh dengan sendirinya. Dan hanya perlu keyakinan dalam dirinya, bahwa ada yang lebih baik dari apa yang telah sirna. Ingatlah, bahwa Tuhan selalu ada dengan kita, janganlah terlalu bersedih.
Tersenyumlah..
Dan bicara tentang sakit hati. Apa itu sakit hati? Hati yang sakit kah? Atau yang berawal dari luka lalu menjadi sakit? Atau ada kaitannya dengan patah hati? Sehingga berlanjut ke jenjang sakit hati? Memang rumit ya. Jika membahas tentang hal seperti ini, tak akan ada habisnya dan tak kan pernah habis.Ya, menurut beberapa ahli (btw, bukan ahli sakit hati ya) dapat disimpulkan bahwa sakit hati itu adalah keadaan non-fisik yang merupakan reaksi seseorang atas kedaan atau sesuatu yang tidak mengenakkan. Disini maksudnya adalah di mana keadaan ketika seseorang disakiti dan ia ingin membalas dendam dengan menyakiti kembali serta rasa benci pun hadir dalam dirinya. Nah, perilaku dendam dan rasa benci inilah yang membuktikan bahwa seseorang tersebut mengalami sakit hati.
Rasanya miris sekali ya, sampai pada perilaku dendam dan benci. Padahal segala sesuatu itu dapat diselesaikan dengan cara yang baik kan? Tapi, yasudahlah. Dengan kita telah tahu masing-masing maksud dari patah hati dan sakit hati, jangan sampai kita menyakiti hati orang lain ya. Karena kita sudah tahu sendiri kan kalau disakiti itu rasanya tidak enak. Jadi ya lebih mencoba belajar menjaga sikap dan lisan saja agar kita tidak sampai melukai dan menyakiti hati orang lain.
Jadi pada intinya patah hati dan sakit hati itu tidak sama ya. Namun terdapat satu persamaan diantara mereka yaitu sama-sama membuat orang merasa sedih. Jadi, tak usah lagi memperdebatkan mana yang benar. Patah hati atau sakit hati? Semuanya sama-sama benar dan ada. Hanya saja penempatannya yang berbeda. Aku tahu kok, jika di logika hati itu tidak patah, mungkin remuk bisa kali ya, hehe. Coba deh lebih jelasnya tanyakan pada hati yang diam namun bergoyang *eh..
Ya, begitulah pada intinya semua memiliki arti yang bermakna. Namun, jangan sampai kita coba-coba hingga pada akhirnya kita sendiri yang terluka. Hati-hati saja dalam menjaga hati, dan jangan berlebihan dalam hal mencintai ataupun membenci. Karena itulah yang dapat memicu patah dan sakit hati yang begitu dalam. Cobalah untuk menetralkan segala rasa. Boleh mencinta, boleh membenci, namun sekadarnya saja, secukupnya saja, karena itu lebih baik adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjemput Masa Depan Dibalik Nama dan Impian [SELESAI √] WATTYS2020
Novela JuvenilKetika seorang Ananda menapaki jalan hidupnya dengan setumpuk cita-citanya yang harus ia raih. Bagaimana ia menjalani hidupnya dengan menemukan berbagai rintangan sebesar apapun tetap ia terjang, dukungan-dukungan yang ia dapatkan adalah salah satu...