”Setitik air mata ibu yang tumpah dari perbuatanmu samalah pedihnya seperti sebutir peluru yang menembus dadamu”
Seorang wanita yang mengandung, melahirkan, menyapih, merawat, dan mendidikku dengan baik serta lembut. Begitu peka nya disaat aku terjatuh meskipun diriku tak terluka. seorang wanita yang kuat dan hebat, sehingga dirinya melahirkan seorang anak yang kuat dan hebat pula.
Ibu..
Sebuah panggilan indah yang ku lontarkan saat dirinya mengajarkanku tuk memanggilnya ibu hingga saat ini. Seorang wanita tak bersayap yang mampu menenangkan suasana disaat perasaan ku kacau. Seorang wanita yang menyayangiku segenap hatinya tanpa terbesit pikiran untuk menyakiti sang buah hatinya. Seorang wanita yang terkadang berbohong hanya karena ingin membahagiakan anaknya, meskipun dirinya harus melakukan hal yang tak seharusnya di lakukan.
Seorang wanita yang dapat mengeluarkan beribu-ribu kata sehari-harinya, hanya tuk mengomeli ku disaat ku nakal dan berbuat sesuatu yang tak seharusnya dibuat. Tapi ku tau, itu untuk kebaikanku.Ibu..
Cinta dan kasih sayangmu sangat besar tersimpan di lubuk hatiku. Kebaikan dan kesabaranmu terhadap segala perilaku yang aku lakukan tak membuatmu lelah untuk menasehatiku. Mungkin hatimu pernah menangis, mungkin air matamu pernah jatuh. Ketika aku harus membentak dan mengabaikan perintahmu. Ketika aku sama sekali tak membantumu untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang begitu banyak. Dirimu mengerjakannya sendiri. Sungguh, begitu besarnya jiwamu.Ibu..
Maafkan aku, yang mungkin selalu melawanmu karena adanya perbedaan persepsi dan opini diantara kita. Maafkan aku, yang mungkin selama ini selalu menyibukkan diri sendiri tanpa memperdulikan kesehatanmu yang semakin menurun. Maafkan aku, yang mungkin pernah menyakiti hatimu sehingga sampai saat ini hatimu terluka karena ku. Maafkan aku, yang mungkin dahulu pernah membohongimu karena kepentingan diriku. Ku percaya, kau tulus menyayangiku.
Meskipun terkadang, perkataanmu pernah menyakiti diriku dengan merendahkan kemampuanku dan membandingkannya dengan orang lain. Itulah hal yang paling ku benci disaat ku mendengarkannya dan itu terucap dari mu.Ibu..
Aku tahu bahwa diriku bukan seorang yang sempurna, seorang yang selalu mampu untuk dituntut dalam melakukan apa yang kau inginkan. Telah terlihat dengan jelas ibu, bahwa sifat kita berbeda. Tak dapat disatukan, namun kita dapat mengerti satu sama lain. Itulah alasan mengapa ku memilih diam disaat dirimu berbicara tak mengenakkan padaku.
Aku tahu menurutmu itulah yang terbaik untukku, tapi sayang.. Hal itu tak dapat ku lakukan semuanya. Namun aku akan tetap berusaha tuk berlaku baik tuk ibu. Aku akan tetap berusaha menjadi anak baik. Suatu saat aku akan tetap merawatmu ibu, aku akan menyayangimu dengan sepenuh hatiku seperti dirimu yang dahulu merawatku dan menyayangiku sepenuh hatimu. Akan ku ingat selalu itu, akku tak kn melupakannya, ku janji ibu.
Janji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjemput Masa Depan Dibalik Nama dan Impian [SELESAI √] WATTYS2020
Teen FictionKetika seorang Ananda menapaki jalan hidupnya dengan setumpuk cita-citanya yang harus ia raih. Bagaimana ia menjalani hidupnya dengan menemukan berbagai rintangan sebesar apapun tetap ia terjang, dukungan-dukungan yang ia dapatkan adalah salah satu...