Yang Kemarin

11.2K 480 11
                                    

Semenjak kejadian di kantin sekolah, Wilda selalu memikirkan laki-laki yang ditabraknya kemarin, yang jelas-jelas lelaki itu belum halal untuk membayangi fikirannya. Astagfirullahhaladzim....

Wilda pov.

Aku tidak tahu kenapa dia selalu ada di fikiranku. Sejak kejadian di kantin kemarin, aku selalu saja terbayang-bayang oleh lelaki yang tak sengaja ku tabrak, dan ternyata lelaki itu adalah seniorku, kak Fedi, begitu dia kerap dipanggil, yang ku tahu dari sahabatku Intan. Ya, Fedrian Khalid Farabi.

Kak Fedi adalah siswa kelas 12 Ipa 2. Kabarnya, dia menjadi idola di sekolah karena wajahnya yang tampan. Selain itu dia juga ketua eskul basket di sekolah, lelaki sholeh dan ilmu agamanya bagus. Mahsyaallah...  .

"Astagfirullahaladzim.. kamu mikir apa Wil! Sadar Wil sadar.. dia belum halal untukmu!" Gumamku dalam hati sambil mencoba menghilangkan bayangan wajahnya.

*****

"Selamat pagi sahabatku tersoyong" ucap Nara berbarengan dengan intan yang mengagetkanku.

"Ih kalian kenapa suka banget ngagetin aku sih?" Kataku pada kedua sahabatku yang kadang jahil itu.

"Haha suka aja. Eh ke perpus yuk, tiba-tiba pingin baca buku nih hehe" ajak Intan

"Lah tumben banget lu ngajak kesana? Biasanya aja males, apalagi suruh baca. Kesambet apa lu Tan haha" komen Nara

"Gue gini-gini rajin ya" jawab Intan berusaha membela diri.

"Yaudah yok" ajakku setuju

Setibanya di perpustakaan, dan tiba tiba Degg...

Tampak disana seorang lelaki sedang membaca buku yang bagiku sudah tak asing lagi. Ya, itu kak Fedi.

Jantungku berasa terhenti seketika melihat makhluk ciptaan allah yang satu ini, yang sejak kemarin aku berusaha keras menghilangkan bayangannya.

Lalu sekarang seperti tanpa dosa, dia kembali berada di hadapanku. Di tempat yang sama pula. Membuat aku merasa diterbangkan ke langit lalu dijatuhkan ke bumi. Ya allah, rasa apa ini? Entahlah aku pun tidak mengetahuinya.

Plaakkkk...

Tangan Intan melayang di pundakku, menyadarkaku dari lamunan.

"Woi jangan ngelamun aja wil, buruan gih nyari buku hehe" kata Intan mengagetkanku

"Iya kamu kenapa sih Wil? Tanya Nara

"E a aaku nggak papa kok, yaudah yuk" jawabku gugup

Aku bersama Intan dan Nara memilih-milih buku untuk mencari novel yang menurutku menarik untuk di baca.

Kulihat kak Fedi bangkit dari duduknya menuju rak-rak, sepertinya ia ingin mengganti buku bacaanya.

Tanpa sengaja kami bertemu untuk yang kedua kalinya.

Deeggg...  jantung ini berdebar entah seberapa kencangnya.

"Kamu yang kemarin di kantin kan?" Tanya ka Fedi yang membuatku gugup.

"I ii yaa kak. Em sekali lagi maaf atas kejadian kemarin kak. Saya benar-benar tidak sengaja. Maaf" kataku gugup

"Iya nggak papa. Saya Fedi, siswa 12 Ipa 2" ucapnya sambil menangkupkan tangannya di depan dada. Tanda dia tidak mau bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahromnya. Subhanallah... .

"Saya Wilda kak, Wilda Yashbi Mafaza. Siswa 11 Ipa 3. Saya sudah tahu nama kakak dari teman saya". Jelasku pada kak Fedi

"Oh.. yaudah saya permisi dulu" ucapnya sambil menundukkan wajahnya. Ya tuhan, semakin hari dia semakin membuatku tak karuan. Ya allah, maafkan aku, aku telah memikirkan lelaki yang belum halal untukku.

"Ya allah, jika dia memang jodohku, maka pertemukanlah aku dengan cara yang halal. Namun jika dia bukan jodohku, jangan biarkan otakku berzina memikirkan laki-laki yang belum pantas ada di kepalaku" gumamku dalam hati.

Maapp ya teman, part nya sedikit-sedikit. Maklum lah, ini cerita pertama saya, hehe😊

1 vote kalian sangat berarti

Assalamualaikum ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang