DEG 2

6.4K 312 6
                                    

Fedi pov.

Saat ini aku kuliah di salah satu pergguruan tinggi  yang ada di Bandung. Aku mengambil jurusan Manajemen. Entah apa yang membuatku ingin mengambil jurusan tersebut, yang jelas selesai kuliah nanti aku ingin segera mendapatkan pekerjaan.

Disini aku mempunyai teman-teman baru. Namun hubunganku dengan teman saat SMA dulu masih baik, bahkan bisa dikatakan sangat baik. Kami selalu mengabari satu sama lain, kami sudah berjanji untuk saling berkomunikasi walau jarak kita tidak sedekat dulu lagi. Jarak memang memisahkan, namun hati tetaplah menyatu.

"Assalamualaikum, pagi Fed" sapa Rivan, teman baru ku di kampus

"Waalaikumsalam van, pagi juga"

"Ke kelas yuk" ajak Rivan

Aku mengiyakan ajakan Rivan. Segera aku menuju kelas dan berjalan di sebelahnya.

*****

Setelah jam kuliah selesai, aku segera pulang. Sesampainya di rumah aku menuju kamar untuk berganti baju.

Tiba-tiba drrrttt...drrttt

Ponselku bergetar. Tampak notifikasi WhatsApp dari group Alumni Ipa 2.

Aditya
Assalamualaikum gaesss
Apa kabar nih?

Rendy
Alhamdulillah baik
Kbr blik gmn?

Ernando
Lma ga ktmu ni

Aditya
Hey @fedi kemane ga nongol?

Tampaknya Adit sedang mencariku. Rindu sepertinya, hehe

Fedi
Aku disini, hehe

Ernando
Kemana aja lu Fed

Aditya
Tmn-tmn..
Aku punya ide nih. Gmn kl kta
bsk ke SMA dlu?

Egy
Ngapain Dit?

Fedi
Iya mau ngapain Dit?

Aditya
Yah itung-itung silaturahmi lah
Hehe,

Fedi
Aku setuju haha

Rendy
SETUJU

Ernando
Se7😁

Egy
Iya gue mauu, mau banget malah

Fedi
Brgkt jm brp?

Aditya
Bsk gw kbarin ok

*****

Kami janjian untuk berangkat bareng. Sesampainya di SMA kami dulu, kami bersalaman pada bapak/ibu guru. Seseorang yang telah dengan sabar membimbing selama 3 tahun, membagi ilmu dan menjadi orang tua kedua saat berada di sekolah.

"Ngambil jurusan apa Fed? Tanya Pak Seno, guru olahraga

"Jurusan Manajemen Pak" jawabku sambil tersenyum pada beliau. Sedangkan Adit, Ernando, Egy, dan Rendy tengah asik mengobrol dengan bapak/ibu guru yang lainnya.

Sampai tiba-tiba deeggg...

Sosok perempuan berkerudung putih tersenyum manis saat teman-temannya mengajak bercanda dengannya. Dia lah manusia ciptaan Tuhan yang selalu aku fikirkan. Astagfirullah... .

Wilda Yashbi Mafaza.

Dia menghampiriku, dan tersenyum padaku.

"Kak Fedi apa kabar?" Sapanya sambil menangupkan kedua tangannya di depan dada

"Alhamdulillah baik dek, kamu sendiri gimana?" Tanyaku balik

"Alhamdulillah. Ngambil jurusan apa kak?" Tanyanya lagi

"Jurusan Manajemen" jawabku singkat karena jujur aku selalu gugup mengadapi makhlukMu yang satu ini ya allah. Manusia yang ku kagumi dalam diam.

Oh allah, ampuni aku.

*****

Wilda pov.

Aku sangat gugup menghadap kak Fedi seorang diri, saat tiba-tiba Intan dan Nara sengaja meninggalkanku agar aku bisa mengobrol dengannya.

Aku berusaha melawan rasa itu hingga aku berhasil. Sampai sekarang aku tak tau apa yang menyebabkan aku seperti ini.

Kalau kata Nara dan Intan sih cinta. Namun aku tak mengerti. Karena aku tak pernah sekalipun merasakan yang namanya pacaran, walau bahkan cinta monyet.

Lagipula aku juga tidak mau pacaran. Jomblo sampai halal, jomblo fisabilillah hehe... .

*****

Maaf ya tidak ada kesannya buat pembaca😁
Tapi baca terus ceritanya sampai akhir ya❤

Assalamualaikum ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang