Masa Ini

5.9K 275 2
                                    

Author pov.

4 tahun kemudian

Fedi telah menyelsaikan kuliahnya. Sekarang ia telah bekerja di salah satu perusahaan ternama. Dan kalian tahu posisi dia sebagai apa? Dia adalah CEO perusahaan. Hebat bukan, hehe.

"Terimakasih banyak Ummi. Berkat doa Ummi selama ini, Fedi bisa jadi seperti yang sekarang Ummi lihat. Terimakasih untuk segalanya, Fedi tahu Fedi tidak akan bisa membalas apa yang sudah Ummi kasih ke Fedi" ungakapan Fedi kepada Ibundanya sambil memeluk dengan erat dan menangis sejadi-jadinya.

"Sama-sama nak. Ummi sudah bangga punya anak sepertimu. Teruslah bersyukur apapun keadaanya nak, percayalah takdir allah selalu baik. Jadilah anak yang sholeh biar jadi kebanggan Ummi ya nak"

"Makasih juga Kiara, kamu selalu dukung kakak juga mendoakan kakak. Terimakasih" ungkapnya yang juga memeluk Kiara, adik perempuannya.

"Iya kak, jadilah kakak terbaik yang Kiara punya" kata Kiara sambil menangis

"Andai Abi masih ada" kata Fedi yang semakin berlinang air mata

"Sudah nak. Ummi sudah bilang, Abi sudah tenang di surgaNya allah. Kita hanya perlu mendoakannya saja. Supaya Abi di tempatkan di tempat terbaik di sisiNya, kita harus kuat. Kita harus yakin allah pasti memberikan yang terbaik di balik ini semua. Allah tahu kita hambaNya yang kuat, sehingga allah kasih cobaan kita seperti ini. Lagipula, allah tidak akan kasih cobaan di luar kemampuan hambaNya" tegas Ummi yang membuat Fedi dan Kiara mengangguk mengerti.

Fedi meraih kesuksesan ini tidaklah mudah. Banyak tantangan yang dihadapi. Saat ia ingin ayahnya melihat kesuksesannya ini, namun takdir berkata lain. Allah lebih sayang kepada ayahnya sehingga sudah menjemputnya beberapa tahun lalu.

Ia begitu merindukan sosok ayahnya. Ia ingin ayahnya melihat dirinya sudah sedewasa ini. Andai waktu dapat diputar, ia ingin kembali ke masa dimana keluarga yang ia cintai masih lengkap, masih utuh.

Namun ia sadar, takdir allah selalu baik. Sangat baik.

"Ya allah terimakasih atas nikmat yang engkau berikan kepadaku dan keluargaku. Jadikan aku hambaMu yang selalu bersyukur apapun keadaannya. Mudahkanlah segala urusanku. Bimbinglah aku ke jalan yang benar ya allah. Semoga aku bisa membahagiakan Ummi dan juga adikku, Kiara. Dan tentang rasaku kepada makhlukMu itu, biar aku memendamnya sendiri. Jika dia memang jodohku, maka dekatkanlah aku dengan cara yang halal. Namun jika dia bukan jodohku, biarkan hatiku menerima dengan ikhlas"

Fedi berdoa diiringi dengan cairan bening yang sukses mengalir di pipinya.

Assalamualaikum ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang