DEG

7.5K 411 4
                                    

Wilda pov.

Seperti biasa, hari ini aku bangun sebelum subuh. Alrmku sengaja ku atur lebih awal agar aku tidak telat dan sebagainya. Seusai sholat, segera ku mandi lalu mengganti pakaianku dengan seragam sekolahku. Aku bergegas menuju lantai bawah untuk sarapan bersama Abi, Ummi, dan kakak ku.

"Selamat pagi Abi, Ummi. Selamat pagi kak" sapaku pada mereka

"Pagi juga" jawab mereka serempak

"Ummi, hari ini Wilda berangkat lebih awal ya. Mau persiapan ada test olahraga" kataku pada Ummi

"Iya makanya sekarang sarapan dan minum air putih yang banyak, nanti kamu pingsan hehe" goda Ummi

"Ih Ummi kok gitu sih" jawabku sambil menekuk wajahku

"Iya deh, Ummi doain ya semoga lancar, dapet nilai bagus" kata Ummi padaku

"Aamiin"

*****

Bel sekolah sudah berbunyi. Tanda pelajaran akan dimulai. Hari ini aku ada test olahraga materi lari jarak menengah. Aku segera menuju lapangan bersama teman satu kelasku. Sepertinya guru olahraga sudah datang. Pak Seno namanya. Beliau sangat sabar dan telaten.

"Sebelumnya assalamualikum warahmatulahi wabarakatuh" salam Pak Seno kepada kami semua

"Waalaikumsalam warahmatulahi wabarakatuh"
Jawab kami serempak

"Gimana, semua sehat" tanya pak Seno

"Alhamdulillah sehat Pak" jawab kami

"Baiklah anak-anak, materi kita hari ini adalah lari jarak menengah" tegas Pak Seno sambil memberitahu rute yang akan kami lewati.

"Karena kita keluar dari lingkungan sekolah, saya harap kalian berhati-hati" pesan Pak Seno

Kami start dari gerbang sekolah. Aku menempuhnya dalam waktu kurang lebih 20 menit dan menduduki posisi keempat. Hari ini energiku rasanya terkuras semua. Sangat sangat lelah.

"Ya tuhan capek sekali ini" lenguh Nara

"Badanku rasanya  mau runtuh, huftt" sahut Intan sambil mengelap-ngelap keringatnya

"Ya memang capek, tapi kan apapun keadaannya harus di syukuri, hehe" jawabku pada mereka, hingga ada seseorang yang menyodorkan sebotol air minum.

"Nih minum, pasti capek" ucap lelaki itu

Dan lagi-lagi deeggg..
Kalian tahu siapa dia? Ya dia Kak Fedi. Seseorang yang selama ini selalu membayangiku, hingga kupinjam namanya di duduk panjangku seusai sholatku.

"Terimakasih kak" ucapku padanya. Dia hanya tersenyum lalu pergi.

"Ciyee..ciyee ada yang lagi nananana nih" goda Intan

"Haha katanya nggak mau pacaran. Terus dia siapa? Jangan-jangan anu wkwk" tambah Nara, dan posisi mereka berdua adalah mem-bully ku padahal omongan mereka ngawur alias tidak ada benarnya.


"Kalian berdua apaan sih, informasi tentang sesuatu yang tidak benar itu namanya fitnah" jawabku membela diri

"Iya iya.. tapi kalo emang nanana ya aku doain deh" kata Nara

Dalam hatiku aku berkata aamiin. Astagfirullahaladzim. Ya allah maafkan aku telah berharap takdirmu yang berlebihan. Aku tahu rencanaMu jauh lebih baik dari yang kupikirkan. Aku percaya semuanya akan indah pada waktuNya, bukan menurut waktuku.

Semakin kesini semakin nggak jelas kan? Ya beginilah😁. Tapi jangan lupa vote ya

1 vote kalian sangat berarti❤

Assalamualaikum ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang