KIARA

5.9K 245 0
                                    

Aku merasa setiap kali bertemu dengan mas Fedi, sikapnya selau seperti yang kemarin-kemarin.

Apakah semua pria seperti itu?

Jujur aku tidak mengetahuinya. Memangkah cinta itu rasanya seperti ini?

Sebenarnya apa yang terjadi?

Dilihat dari ekspresi mas Fedi, tidak ada suatu hal yang muncul ataupun perasaan suka ketika dua orang akan saling dipertemukan untuk mengucap janji suci di hadapan penghulu.

Tidakkah seseorang akan bahagia saat allah telah menetapkan jodohnya untuk melengkapi ibadahnya.

Mungkin saja dia telah berpegang teguh pada dirinya.

Menjaga pandangan dan menjauhi dari zina hati dan fikiran.

Ya allah ampuni aku jika aku telah berharap lebih padanya.

*****

Aku membuka akun instagramku dan tak sengaja mendapati  nama seseorang, @kiara_fadhila.

Sengaja aku mengirim pesan padanya.

@salsabila_putri
Assalamualaikum Kiara..

@kiara_fadhila
Waalaikumsalam mbak

@salsabila_putri
Saya Salsabila yang kemarin, Kiara

@kiara_fadhila
Iya saya inget kok mbak
Yang di khibah kak Fedi minggu lalu, hehe

@salsabila_putri
Apakah kamu ada waktu, Kiara?
Bisakah nanti kita ketemu di kafe?
Ada yang mbak mau tanyakan

@kiara_fadhila
Bisa bisa kok mbak
Jam berapa?

@salsabila_putri
Nanti mbak kabarin
Sudah dulu, assalamualaikum Kiara

@kiara_fadhila
Waalaikumsalam mbak

*****

Setelah aku menemui Kiara, aku mendapatkan banyak informasi mengenai mas Fedi.

Bagaimana sifatnya, perilakunya, yang jelas dia sangat menghargai wanita.

Jujur saja, aku tidak pernah merasakan yang namanya pacaran.

Semua dekat ku anggap seperti saudaraku sendiri.

Toh aku juga tidak mau jika di ajak untuk berpacaran.

Aku sudah berjanji pada diri sendiri. Kalaupun berpacaran, aku memilih berpacaran setelah mengucap janji suci dalam ikatan pernikahan, insyallah.

Kalau kata anak jaman sekarang sih, jomblo sampai halal. Jomblo fisabilillah, hehe.

Aku selalu berdoa pada Tuhan untuk memilihkan jodoh yang terbaik menurutnya.

Paham bahwa rezeki, jodoh, dan maut sudah diatur oleh sang pemilik segalanya.

Karena sesungguhnya kita hidup hanya untuk mengabdi padaNya, menjalankan perintahNya, dan tak henti-hetinya berdoa untuk mendapatkan kebaikan hidup.

Kita hanya menunggu waktu yang tepat saja. Percayalah bila semuanya akan baik-baik saja.

Assalamualaikum ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang