Pagi ini...
Vany sudah siap untuk hari pertama dikampusnya. Dia berjalan ke dapur dan mendapatkan abang abangnya sedang sarapan."Pagi..." Sapa Vany
"Pagi princess"ucap semuanya"Kamu pagi ini berangkat sama Devan aja ya, soalnya abang ada perlu"ucap Dava
"Iya, nggak papa bang"ucap Vany
"Sudah habiskan sarapannya dulu"ucap Axel
"Siap kapten"ucap mereka bertiga membuat Axel terkekeh
~o0o~
Vany sampai di sebuah kampus ternama di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia. Dia turun dari mobil abangnya saat sudah sampai di gerbang dan benar saja dia menjadi perhatian semuanya.
"Perlu abang antar ke kelas?"tanya Devan
"Hm... Boleh bang dari pada kesasar"ucap Vany dengan cengirannya
Devan turun dari mobil dan mengantar Vany menuju kelas di fakultasnya. Vany mengambil fakultas manajemen yang disarankan oleh keluarganya, dan itu hanya dituruti oleh Vany.
"Nah ini ruangan kelas kamu"ucap Devan sampai di sebuah ruangan yang sudah agak ramai
"Makasih bang" ucap Vany. Devan pun pergi dari situ, sontak Vany masuk ke kelasnya dan perasaan canggung pun datang.
Dia mengedarkan pandangan untuk mencari kursi yang kosong. Dan seorang cewek melambaikan tangannya membuat Vany berjalan ke arahnya.
"Sini"ucap cewek itu memberi tahu kursi di depannya yang kosong. Vany tersenyum singkat dan duduk di kursi itu
"Kenalin gue Irene"ucap cewek itu menjabatkan tangannya
"Vany...."ucap Vany menjabat tangannya
"Deg..." Jantung Irene terasa berhenti berdetak. Dia menatap lekat cewek yang ada di hadapannya ini.
Vany yang ditatap lekat oleh Irene pun merasa tidak enak. Ada yang salah dengan penampilannya? Pakaiannya?Rambutnya? Atau yang lain?
"Ada apa?"
"Eh, nggak papa kok"
Balas Irene dengan cengirannya. Seketika Irene mengetikkan beberapa pesan di smartphone nya saat Vany telah menghadap ke arah depan.
To. Karisa bebek qu
"Karis, temui gue nanti di taman biasa selesai kelas"
To. Irene geblek
"Napa?"
To. Karisa bebek qu
"Ada yang perlu gue kasih tau. Temui gue disitu"
To. Irene geblek
"Oke"
Dosen masuk dan Irene segera menyimpan smartphone nya. Dia kembali fokus pada kelasnya kali ini.
~o0o~
Irene sudah sampai ditaman tempat dirinya biasa ketemu dengan Karisa. Dia menggenggam smartphone dengan tangan yang sudah bergetar tadi.
Dapat dilihat Karisa tengah berjalan ke arah dirinya. Dia melambaikan tangannya membuat Karisa menambah kecepatan langkahnya.
"Ada apa?"
"Ini..."ucap Irene memperlihatkan foto Vany yang diambilnya diam diam
"Itu anak baru kan?"tanya Karisa
"Iya, tapi ada yang ganjal nggak sih?"tanya Irene
"Apaan?"tanya Karisa
"Nama dia Vany dan wajahnya mirip sama Stevani"jelas Irene membuat Karisa menatap lekat ke arah foto itu
Jantungnya berasa ingin copot. Seketika dia mengingat beberapa tahun lalu yang sudah sedikit lama. Bahkan kasusnya telah ditutup.
"Nggak, mungkin kebetulan"tangkis Karisa dengan akal sehatnya. Mana mungkin orang yang sudah tiada hidup kembali.
Irene juga setuju dengan perkataan Karisa. Mungkin semuanya kebetulan kan ada katanya 7 orang didunia ini yang mirip sama diri kita. Mungkin dia salah satu yang mirip dengan dia.
"Gimana kalau kita nongkrong di cafe?"ajak Karisa
"Yuk lah. Mumet otak gue"ucap Irene
"Apalagi gue yang akuntansi"ucap Karisa
"Hahaha, rasain lo"ucap Irene
Mereka beranjak dari taman dan berjalan ke luar kampus dan kebetulan sekali cafe itu tidak jauh dari kampusnya.
Mereka akan percaya bahwa semuanya hanya kebetulan semata.
~o0o~
"Bruk"
Tubuh Vany menabrak tubuh seseorang di dekat lapangan membuat tubuhnya sedikit terhuyung ke belakang tetapi dia masih dapat menahan tubuhnya.
"Sorry"ucap Vany mengambil bukunya yang terjatuh. Cowok itu membantunya juga.
"Ini"ucap cowok itu mengambil beberapa buku yang terjatuh
"Makasih" ucap Vany lembut membuat cowok yang berada di hadapannya ini terdiam
"Eh, kamu kenapa?"tanya Vany melambaikan tangan di depan cowok itu
"Eh, nggak papa kok"ucap cowok itu
"Kenalin aku Rafael"ucap cowok itu menjulurkan tangannya
"Vany"ucap Vany menerima uluran tangan itu sambil tersenyum
"Kamu mengingatkan aku pada seseorang. Tapi siapa ya?"ucap Rafa berfikir
"Mungkin orang yang berharga?"tebak Vany
"Iya, siapa ya? Udah nggak usah dibahas"ucap Rafa
"Yaudah, aku duluan ya"ucap Vany
"Iya"ucap Rafa
Vany melambaikan tangan ke arah Rafa. Dan Rafa membalas lambaian tangan itu dengan senyuman nya.
Vany sedikit berlari kecil untuk ke gerbang karena abangnya sudah menunggu. Kali ini Axel yang menjemput karena dia yang sedang tidak sibuk sedangkan yang lain masih sibuk.
"Mau langsung pulang atau jalan jalan?"
"Jalan jalan dongs"
Axel melajukan mobilnya ke arah jalan raya dengan kecepatan sedang. Sedangkan Vany sedang memakan es krim yang sempat mereka beli tadi. Axel hanya tersenyum dan kembali fokus pada jalanan.
~o0o~
Jangan lupa Voment+share ke temen temen kalian guys....
See You next part...
KAMU SEDANG MEMBACA
When I See You Again
Teen FictionBook 2 Cover by @overdosismecin ...................................................................................... Orang yang sama persis bagaikan pinang yang dibelah dua tetapi berbeda sifat. Itulah yang ada di dalam fikiran seorang cowok setel...