Part 1

1K 75 7
                                    

"Vany akan pulang hari ini!" Teriakan bahagia itu menggema di sebuah mension keluarga Wiliam

Semua orang yang berada diruangan itu menatap ke arah cowok yang berteriak tadi itu. Raut wajah senang masih tercetak di wajah cowok yang berteriak tadi, tapi itu hanya di balas 2 tatapan malas dari dua orang cowok yang ada di mension itu.

"Kudet lo, kita udah tau dari kemarin"ucap salah satu cowok dengan tatapan malasnya

"Kenapa juga tuh anak balik ke sini"timpal cowok yang ada di sampingnya

"Ntah"

Kedua cowok itu pergi masuk ke kamar masing masing tanpa memedulikan cowok yang berteriak tadi. Sedangkan cowok yang berteriak tadi bingung kenapa 2 cowok itu sangat tidak suka kembalinya Vany ke mension ini.

Dia hanya mengangkat bahu, dan bersiap siap untuk menyambut tuan putri itu kembali tanpa memedulikan 2 cowok tadi.

~o0o~

Di bandara Soekarno-Hatta telah berdiri seorang cewek yang sangat cantik dengan koper di tangan kirinya serta sebuah smartphone di tangan kanannya.

Dia berjalan sambil menyeret kopernya kearah luar bandara tanpa memedulikan seorang pun. Itulah yang membuat seorang cowok berdecak kesal.

"Udah gue tungguin juga, dan lo seenaknya ngehiraukan gue!" decak kesal seorang sambil menghadang jalan cewek itu.

Cewek itu menurunkan kacamatanya dan menatap ke arah cowok yang berdiri di hadapannya ini. Sebenarnya dia tidak mengacuhkan cowok yang ada di hadapannya ini, dia hanya ingin sedikit bermain dengan cowok yang ada di hadapannya sekarang ini.

"Siapa ya?"tanya cewek itu dengan salah satu alisnya terangkat dan itu tambah membuat kesal cowok yang ada di hadapannya ini.

"Gue Axel William, nyonya Vanytasia  Wiliam" jelas cowok itu dengan kesal

"O...." Ucap cewek itu berlalu kembali berjalan sedangkan cowok yang ada di belakangnya ini sudah mengomel panjang lebar sehingga dia berhenti secara mendadak.

"Ih, masak lo kagak kenal sama gue sih?"

"Aduh, lo kebentur apaan sih? Mau gue operasi kagak tuh kepala" Omelan itu terdengar jelas saat cewek itu memberhentikan langkahnya.

Dia membalikkan badannya dan langsung memeluk cowok yang sedang mengomel panjang lebar itu. Cowok yang mengomel itu berhenti sesaat dan membalas pelukan cewek yang ada di hadapannya ini.

"Gue nggak akan pernah lupa sama lo Xel"ucap cewek itu di dalam pelukannya

"Mana tau kan lo amnesia disana. Dan lo kebentur sesuatu yang buat lo lupa sama gue"

"Mana bisa gue lupain lo" ucap cewek itu kembali mendongakkan kepalanya menatap cowok yang ada di hadapannya ini yang memiliki tinggi 1,8 m.

"Yaudah pulang yuk"ajak cowok itu

"Yuk, gue nggak sabar ketemu 2 kembar itu" ucap cewek gembira melepaskan pelukannya dan berjalan duluan

"Tapi mereka nggak mau ketemu sama lo, Van"batin Axel masih diam ditempat membuat cewek itu menoleh dengan bingung dan berkata.

"Xel napain disana, ayo!"ucap cewek itu semangat

"Eh, iya"ucap Axel gelagapan menyusul cewek itu

~o0o~

Mereka sampai di mension keluarga Wiliam. Vany masuk ke dalam mension yang mewah dan besar itu dengan wajah yang berbinar. Dia sangat kangen dengan kembar itu.

"Kembar!!!! Aku pulang!"teriak Vany tetapi hanya di balas keheningan membuat dahi Vany berkerut seketika

Axel yang masih di belakang dengan koper di tangannya bersuara membuat Vany menatap ke arah Axel.

"Kembar baru aja pergi keluar"ucap Axel membuat Vany sedih. Karena saat ini, dia sangat kangen dengan si kembar itu.

Melihat raut wajah sedih dari Vany. Axel merasa tidak enak. Dia tahu adiknya ini sangat kangen dengan kakak kembarnya tapi baru saja dia mendapat kabar bahwa kakak kembarnya emang lagi keluar.

Dia berjalan maju ke tempat Vany yang berdiri. Dia memberikan tangkai koper dan langsung diterima oleh Vany.

"Udah kamu pergi ke kamar. Istirahat aja, nantikan kembar pasti balik"ucap Axel yang hanya dituruti oleh Vany.

Vany menyeret kopernya ke arah kamarnya. Dia membuka pintu kamar yang berwarna biru itu dan benar tidak ada yang berubah dari kamarnya sejak 3 tahun dia meninggalkan kamar ini.

Dia menghempaskan tubuhnya dan terlelap dalam tidurnya yang nyenyak.

Axel yang melihat itu, menghembuskan nafasnya. Dia mengeluarkan smartphone nya dan mulai mengotak atik sesuatu.

"Halo, bang tolong jangan bikin dia sedih. Dia masih kecil belum tahu semuanya" ucap Axel menelpon seseorang

"..................."

"Nggak, tolong jadilah abang yang dulu jangan kek gini. Dia kangen abang. Tolong pulang dan sambut dia dengan ramah"

".......-" ucapan orang itu langsung terpotong saat Axel mematikan sambungan itu secara sepihak.

Dia memasukkan smartphone ke dalam saku celananya dan menatap ke arah Vany kemudian menutup pintu kamar itu dengan pelan sehingga tidak mengganggu tidur Vany.

~o0o~

Jangan lupa Voment+share ke temen temen kalian guys...

See you next part...

When I See You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang