Part 18

2.3K 96 5
                                    

Kalau diingat baru berapa waktu lalu kami berbaikan. Justru aku yang meminta maaf duluan. Sekarang muncul masalah baru lagi karena kesalah pahaman.

Ia pasti mengira aku yang mengguyur segelas air ke muka Nikita. Apa harus kujelaskan kejadian yang sebenarnya? Ah tidak tidak...

Bagaimana bisa aku menjelaskan yang ada aku dibilang membual atau menyalahkan Nikita. Diposisi seperti ini aku yakin Ry sangat membenciku sekarang. Sudahlah biarkan seperti ini toh kalau memang ia benar menyukaiku harusnya ia percaya padaku.

Tidur siang membuatku seperti dicharge kembali. Tapi kali ini jam tidurku menjadi tidak wajar sudah lima jam aku tidur sejak pukul dua siang tadi. Liburan membuat jam tidur berantakan. Benar atau benar? Malam hari begadang tidur begitu larut sehingga bangun lebih siang. Atau tidur larut dan terpaksa bangun pagi karena terpaksa lalu di siang harinya mata sudah berat dan tertidur. Masih dengan wajah ileran aku melihat setiap chat yang masuk.
Scroll up...
Scroll down...

Dari: Christian
Ren ayo ngopi

Komentarnya pada story yang kubuat kemarin malam. Christian adalah temanku aku lupa bagaimana bisa mengenalnya dulu. Berawal dari chat, hobi yang sama, meet up jadi deket deh kitanya. Hanya teman jangan berpikir lebih dari itu.

Dari: Anne
Keluar yuk...

Beda cerita dengan Chistian, Anne satu-satunya teman terdekatku di kelas. Bila mengingat Fay aku jadi ingin menyanyikan sebuah lagu.

Kau temanku, ku temanmu
Kita selalu bersama
Seperti mentega dengan roti
Kau temanku, ku temanmu
Kita selalu bersama
Seperti celana dengan baju

Ku akan selalu mendukungmu
Mendorongmu terus maju
Dan bila kau sedih
Ku akan selalu mendoakanmu
Dalam Tuhan

Kau temanku, ku temanmu
Kita selalu bersama
Seperti mentega dengan roti
Seperti celana dengan baju

Karena begitu dekatnya kami selalu pergi bersama, belajar bersama, dan hanya dia yang kupercayai sebagai tempat curhat. Anne yang mendukungku dalam doa untuk setiap pergumulan pun sebaliknya. Dia mengetahui keadaan luar dalamku.

Sudah lama aku dan Anne tak berjumpa. Satu karena kami sibuk magang (tempat magang kami berbeda), Anne memilih magang di luar kota. Katanya ia sudah kembali ke sini lagi minggu lalu. Maaf aku lupa menceritakan tentang Anne di awal cerita karena hanya menulis tentang Ry saja. Otakku hanya berisi Ry tapi sekarang aku tahu aku hanya bodoh karena berharap padanya.

Belum sempat dimiliki tapi ia sudah mematahkan hatiku. Meski begitu sampai saat ini aku tak bisa berhenti menyukainya. Aku masih berharap kami dapat bersatu. Haha bodoh ya? Kalian pasti sedang menertawaiku sekarang.

Cerita tentang Ry memang tak akan ada habisnya. Banyak yang ingin kusampaikan tentang dirinya. Beberapa hari tak melihatnya rupanya membuatku rindu akan dirinya. Rindu akan senyumnya, rindu kecuekannya, galaknya, gak jelasnya, manisnya. Karena Ry berbeda, itu saja.

Kembali ke Anne, karena kupikir ada beberapa yang perlu kusampaikan padanya mengapa tidak kuiyakan saja ajakannya. Aku tipe orang yang merasa lega hanya dengan menceritakan masalahku. Dan mengeluarkan semua yang kurasakan, aku tak butuh tanggapan atau belas kasihan. Hanya butuh didengar.

Posisi masih di atas tempat tidur aku asik membalas chat dari Anne.

"Jangan sekarang dingin."

Kataku mengingat bulan ini cuaca sudah mulai berubah. Tadi siang angin berhembus kencang sehingga meski terik matahari menyengat angin menyejukkan seperti di bawah kaki gunung saja. Aku mendapat kabar dari salah seorang teman yang tinggal di Bangka katanya di sana malah sudah mulai turun hujan. Kemarin malam dan tadi siang hujan cukup deras.

Your Heart is Frozen OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang