Yash 20 votes complete ya. Baru bisa diupdate karena kemarin author masih sibuk presentasi. Terima kasih atas feedback dan komennya.
Ren tumben lipstick lu cetar banget biasanya pakai warna nude kan?" suara berlogat Jakarta kental milik Mbak Sherly seakan berkumandang di gedung lantai atas kantor ini.
"Hehe iya nih Mbak lagi pengen ganti suasana aja."
"Haiyah suasana apa sih Ren?"
"Menurut Mbak bagus gak warna yang ini?"
Aku tak tahu apakah keputusanku untuk menggunakan lipstick warna merah ini tepat. Mbak Sherly tampak menimbang sambil memandangiku. Tangannya ditempelkan pada dagu seperti juri yang akan menyeleksi peserta lomba saja.
"Jadi bagaimana Mbak? Lama bener jawabnya." Desakku karena Mbak Sherly tak segera memberi jawaban. Mungkinkah berarti jelek atau tak cocok denganku.
Pintu ruangan yang ada di belakangku terbuka kemudian muncul sosok yang tak diundang. Ry sudah berdiri di sana dengan melipat tangannya yang kekar di dadanya.
"Lagi ngapain kalian di sini bukannya kerja malah ngobrol. Ngobrolin apa sih sampai kenceng banget kedengeran dari dalam ruanganku, mengganggu saja." Ia berkata sok tegas dengan muka garang yang sengaja ia buat-buat. Kamu tak pandai berbohong Ry jadi jangan lakukan itu, membuatku ingin tertawa saja.
"Ah tidak Pak maafkan kami." Mbak Sherly meminta maaf dengan membungkuk.
"Ngapain Mbak?" tanyaku yang kemudian dijawab dengan pelototan mata Mbak Sherly. Sumpah kali ini horror banget bahkan ia memaksaku untuk menunduk meminta maaf pada Ry.
"Saya nanya kalian ngobrolin apa bukan meminta kalian untuk hormat. Apa masih kurang jelas atau perlu kuulang lagi pertanyaannya?"
"Oh... ini warna lipstick Renata baru menurut saya sih cocok-cocok aja terlihat lebih fresh dan seger."
"Eh apa sih Mbak Sherly. Gak kok."
"Gak usah lebay lah Ren emang bener gitu kan?"
Aku berusaha membungkam mulut Mbak Sherly. Ember bener ini orang dikit-dikit ngadu.
"Yaudah emang warna lipsticknya baru. Gak lebay juga kok. Bagus gak?" tanyaku menaikkan sebelah alis.
"Gak usah ngegas juga kali. Santai..."
"Oh baru ya mana coba sini lihat." Ry yang gak tahu apa-apa ikut nimbrung sok asik. Aku nyengir dan memanyunkan bibir ke depan memamerkan lipstick baru yang menempel di bibirku.
Aku langsung teringat adegan di dalam ruangannya beberapa hari lalu. Hal ini sukses membuatku malu dan salting di depannya, tindakan bodoh apa yang baru saja kulakukan. Andai waktu bisa diulang aku tak akan bertingkah seperti itu. Kututup mulutku dengan kedua tangan dan memandang ke arah lain.
"Kalau ditutup trus yang mau dilihat apanya? Lipstick kan pakainya di bibir."
"Ah itu..." jawabku "Abaikan."
"Cantik gitu ngapain ditutupin?" Ry mencoba melepas kedua tanganku yang masih menutupi bibir. Untuk menatap wajahnya saja aku masih malu.
"Gak jangan. Tinggal jawab cocok gak nya kan tadi udah lihat juga."
"Yaudah sini cobain dulu biar tahu bagus gaknya hehe." Kata Ry sambil menunjuk pipinya, Mbak Sherly yang ikut mendengar pun tertawa cekikikan. Aku semakin kalap tak tahu harus ditaruh di mana mukaku ini.
"Apa sih bercandanya kelewatan banget."
"Ehem ehem yaudah saya mau balik kerja dulu. Kalian lanjutkan aja ngobrolnya takut ganggu." Tak lama Mbak Sherly melenggang pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Heart is Frozen Over
RomansaMemiliki bos baru yang mengesalkan? Andrea, seorang gadis yang bekerja di sela libur semester kuliah dipertemukan dengan CEO baru yang merubah hidupnya seratus delapan puluh derajat. Sesuai perjanjian pekerjaan ini akan selesai dalam dua bulan lagi...