Jangan lupa vote dan commentnya yaa :D
--------------------------------------------------------------------------------------------
"Tapi–" perkataanku terhenti."Tak ada tapi-tapian segera kemasi barang-barangmu." Bentaknya kasar.
Dengan susah payah aku menahan air mataku yang hampir tumpah begitu saja.
"Bukankah ini keputusan yang terlalu terburu-buru, Tuan. Tentu ayah Anda tidak akan menyetujui keputusan ini jika beliau mengetahuinya."
Ry terkekeh lalu menyibakkan rambut panjangnya ke samping.
"Bukankah aku telah menggantikan posisinya. Tentu semua keputusan ada di tanganku. Dan mengapa Bapak selalu membela wanita ini?"
Pak Bima menghela nafas kemudian menerangkan pada bos yang sok dan congkak itu.
"Maafkan saya bukan seperti itu maksud saya. Tapi Tuan, pak Sanjaya telah membuat kontrak kerja dengan nona Renata yang telah ia tanda tangani. Dalam kontrak kerja itu jelas tertulis dua bulan untuk menjadi sekretaris pribadi beliau tapi siapa sangka jika saat ini beliau malah jatuh sakit."
"Begitu rupanya..." tampak Ry menimbang-nimbang perkataan Pak Bima. Aku sungguh mengucap syukur Pak Bima sudi menolongku kali ini.
"Daripada menjadi sekretarisku bagaimana jika kita rubah sedikit peraturannya."
Mata hitamnya menatapku tajam seakan ingin menghujaniku dengan pisau tajam. Alisnya yang tebal bertaut dan senyum menyeringai licik. Pemandangan yang menyeramkan.
"Hmmm baiklah kalau begitu kau bisa menjadi asisten CEO ketimbang sekretaris. Aku sedikit meragukan kemampuanmu," ujarnya.
Ry tersenyum lagi dan lagi-lagi senyumnya membuat bulu kudukku merinding.
"Apa?" kataku sedikit meninggikan suara.
"Baiklah kalau itu yang Tuan Muda mau. Akan saya atur untuk membuka oprec sekretaris baru untuk Anda." Pak Bima dengan mudah mengiyakan usulannya.
Kehadiranku di sini seperti tak terlihat saja bahkan mereka tak meminta bagaimana pendapatku. Padahal aku yang bersangkutan dengan masalah ini.
"Ya selesai sudah masalah kita. Kalian bisa meninggalkan ruangan ini, kecuali kau. Aku ingin berbicara empat mata denganmu."
Jarinya menunjuk tepat ke arahku. Tak lama Pak Bima meninggalkan kami di ruangan ini. Apa dia akan menghabisiku di sini dengan kata-kata kasarnya. Apalagi yang akan ia bicarakan kali ini? Mengutuki diriku lagi seakan hal itu menjadi kesenangannya.
"Ehmm... biar kuperjelas di awal. Jadi maksudku sekarang posisimu adalah asistenku. Dengan bahasa kasarnya kacung yang tak lebih dari sekedar pembantu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Heart is Frozen Over
عاطفيةMemiliki bos baru yang mengesalkan? Andrea, seorang gadis yang bekerja di sela libur semester kuliah dipertemukan dengan CEO baru yang merubah hidupnya seratus delapan puluh derajat. Sesuai perjanjian pekerjaan ini akan selesai dalam dua bulan lagi...