1.3 Kiss

5.4K 533 145
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

Woojin tadinya hanya diam menatap Guanlin yang masih saja tertunduk di meja kerjanya.

Wajah sahabatnya itu tampak menunjukkan luka dan penyesalan yang besar sehingga Woojin jadi tidak tega untuk menggodanya lagi.

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Woojin memantapkan pilihannya untuk memaksa Guanlin pergi bersamanya.

"Ayo!"

Woojin kini berdiri di hadapan Guanlin dengan wajah serius. Tangan lelaki itu melambai-lambai, memaksa agar Guanlin segera mengikutinya.

"Apa-apaan sih?" Gerutu Guanlin
"Ayo! Ikut aku!" Woojin terus memaksa Guanlin hingga akhirnya lelaki yang lebih tinggi itu pun mau tak mau mengikutinya.

Mungkin dengan mengikuti Woojin, beban di pikirannya bisa terasa lebih ringan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Untuk apa kita kesini?"

Guanlin berdecak saat Woojin dengan seenaknya sudah menyeretnya ke tempat ini.

Toko mainan.

Entah kapan terakhir kali Guanlin mendatangi toko mainan. Itu sudah lama sekali.

Lagipula Guanlin juga sebenarnya tidak ingin ke tempat ini karena ia selalu teringat dengan masa lalunya bersama dengan Jinyoung.

"Pegang ini."

Woojin mengambil sebuah troli belanja dan memberikannya pada Guanlin. Lelaki bergingsul itu tampak leluasa bergerak seolah hapal seluk beluk toko ini.

Tentu saja karena toko ini adalah salah satu cabang dari gerai toko mainan anak-anak bernama "Kamong" yang dimiliki oleh perusahaan keluarga Woojin.

"Hey, sebenarnya apa yang kita lakukan disini?"

Dahi Guanlin berkerut tak mengerti saat melihat Woojin kini sibuk memilih berbagai macam mainan dan memasukkannya secara acak ke dalam troli yang didorong Guanlin.

"Kau lebih baik diam dan dorong saja trolinya dengan baik."

Woojin kembali mengabaikan Guanlin dan sibuk memilih-milih mainan yang sepertinya ditujukan bagi anak perempuan.

Karena malas berdebat, Guanlin akhirnya memilih diam dan membiarkan Woojin melakukan apapun yang laki-laki itu sukai.

Mata Guanlin tanpa sengaja tertuju pada sebuah boneka beruang berwarna krem yang tiba-tiba saja mengingatkannya pada Jinyoung.

Guanlin pernah membelikan Jinyoung boneka beruang yang mirip dengan ini saat Jina masih di dalam kandungan.

Saat itu Guanlin sebenarnya membeli boneka itu untuk Jinyoung, namun Jinyoung malah bersikeras memberikannya pada bayi mereka.

Guanlin yang terlalu menyayangi Jinyoung pun akhirnya mengabulkan keinginan Jinyoung agar laki-laki kesayangannya itu senang.

Kenangan-kenangan itu memang sekilas terlihat indah. Sayang sekali keindahan itu tidak mampu menutupi luka yang telah tercipta.

.
.
.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rainbow [PANWINK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang