2.9 Love

4.2K 412 162
                                    

Kalau ada typo langsung kasih tau ya 😀😀

Makasih💕

.
.
.
.
.
.

Hari demi hari berlalu dengan cepat. Tibalah hari dimana Jina harus dioperasi. Seluruh keluarga Oh merasa gugup sekaligus senang karena hari ini akhirnya tiba.

Sehun dan Luhan bersyukur karena kondisi Jina begitu baik sejak kedatangan Jihoon. Mereka pikir, Jina tidak akan bisa kembali dioperasi karena Guanlin masih belum mampu menerima kehadiran Jina.

Kedatangan Jihoon perlahan-lahan bisa membuat Jina merasakan kasih sayang seorang ibu serta mencairkan hati beku Guanlin sehingga kini lelaki jangkung itu mulai menyayangi Jina.

.

Saat ini, seluruh anggota keluarga Oh beserta Jihoon sedang berada di ruang rawat Jina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini, seluruh anggota keluarga Oh beserta Jihoon sedang berada di ruang rawat Jina. Mereka sedang memberi semangat pada Jina agar gadis kecil itu tidak takut saat masuk ke ruang operasi.

Untung saja Jina sudah dipasangi infus sejak mulai dirawat dua hari yang lalu sehingga anestesi akan dilakukan lewat infus dan Jina tidak perlu disuntik lagi.

Jihoon bergidik ngeri membayangkan jika Jina harus disuntik. Pasti anak itu akan kesakitan dan ketakutan.

"Bundut, Jina mau apel..." pinta Jina dengan wajah memelas.

Sayang sekali Jihoon tidak bisa mengabulkan permintaan Jina karena sebentar lagi Jina akan masuk ruang operasi dan dilarang mengonsumsi apapun sebelum operasi dilakukan.

Jihoon sebenarnya kasihan karena Jina pasti kelaparan, tapi mereka tetap harus patuh pada anjuran dokter agar operasi berjalan lancar.

"Nanti saja ya, sayang. Nanti bundut akan memotongkan apel untuk Jina." kata Jihoon lembut.
"Jina maunya sekarang..." Jina mengerucutkan bibirnya.
"Nanti Jina-ya. Dokter Ong bilang supaya Jina jangan makan apapun sebelum operasi, Jina harus nurut sama dokter Ong." tambah Guanlin.

Jina semakin murung. Ia tampak tidak bersemangat karena tidak dibolehkan makan apel.

"Jina-ya, nanti kalau Jina sudah sembuh, kita jalan-jalan ke pantai ya? Nanti kita bisa main-main sepuas yang Jina mau." Jihoon mencoba mengalihkan perhatian Jina.
"Pantai...?" wajah Jina perlahan-lahan tampak cerah.

Sehun dan Luhan tersenyum melihat interaksi manis antara Jihoon dan Jina.

Ah, Luhan jadi semakin tidak sabar menunggu hari dimana Jihoon resmi menjadi menantunya.

Meskipun Guanlin dan Jihoon belum mengatakan apa-apa soal pernikahan, tapi Luhan yakin jika hari itu pasti akan datang.

"Jina pasti sangat ingin main ke pantai, ya?" celetuk Sehun dari tempat duduknya.
"Eung! Jina ingin sekali ke pantai bersama Kakek, Ama, Papa, Bundut dan juga adik bayi."

"Lho, kenapa ada adik bayi juga?" tanya Jihoon dengan wajah bingung.
"Karena nanti kalau Jina sembuh, Jina tetap mau ada adik bayi. Nanti kita main bersama-sama. Pasti nanti adik bayi senang."

Rainbow [PANWINK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang