2.4 Who?

5K 470 163
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Jihoon telah kembali ke kantor. Tidak, sekarang Jihoon tidak kembali untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai staf divisi pemasaran, melainkan untuk menemui Guanlin.

Kini ia sudah sampai di lantai 22, tempat ruangan Guanlin berada. Ia memutuskan untuk mendatangi sekretaris Guanlin terlebih dahulu sebelum menemui Guanlin secara langsung.

"Kyulkyung-ssi... Apa daepyonim sedang sibuk?" tanya Jihoon dengan nada pelan.

Kyulkyung yang mendengar suara Jihoon pun bisa langsung menebak jika Jihoon sedang tidak baik-baik saja.

"Bukankah Jihoon-ssi sudah terbiasa untuk keluar masuk ruangan daepyonim tanpa peduli daepyonim sedang sibuk atau tidak? Ada apa, Jihoon-ssi? Apa ada masalah?" tanya Kyulkyung yang sangat amat peka pada perbedaan sikap Jihoon.

Jihoon pun tersenyum kecil.

"Tidak begitu, Kyulkyung-ssi. Biasanya Daeoyonim sudah menghubungiku dulu jadi aku sudah tahu jika daepyonim sedang tidak sibuk. Tapi kalau sekarang... Aku tidak tahu." jawab Jihoon.
"Ah, aku mengerti. Sebentar ya, Jihoon-ssi."

Kyulkyung tersenyum singkat sebelum memeriksa jadwal Guanlin. Hubungan antara Kyulkyung dan Jihoon memang sudah tidak sekaku dahulu sehingga mereka sudah mulai akrab dan mengurangi keformalan bahasa yang mereka gunakan saat berkomunikasi.

Kyulkyung memang sebenarnya menyukai Guanlin, tapi ia sadar diri bahwa dirinya tidak lebih menggemaskan dari Jihoon. Lagi pula Kyulkyung juga melihat sendiri jika Jihoon itu sangat dekat dengan Jina, anaknya Guanlin.

Perempuan cantik itu pun memutuskan untuk mundur perlahan karena ia tahu bahwa cepat atau lambat, Jihoon pasti akan menjadi ibunya Jina.

Meskipun Kyulkyung merasa dirinya lebih cantik dari Jihoon, pasti dominan kaya raya seperti Guanlin akan lebih memilih carrier dibandingkan dengan wanita untuk memperkuat posisi lelaki itu.

"Hmm, Jihoon-ssi... Aku baru ingat jika Daepyonim baru saja menghadiri rapat bersama divisi keuangan... Maaf karena tadi aku benar-benar lupa." kata Kyulkyung sambil tersenyum kecut
"Baiklah, terima kasih, Kyulkyung-ssi."

Jihoon tersenyum singkat sebelum melangkahkan kakinya menuju lift.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jina sedang asyik bermain di dalam ruang bermainnya bersama dengan Luhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jina sedang asyik bermain di dalam ruang bermainnya bersama dengan Luhan. Sudah hampir beberapa minggu ini Joohyun pergi meninggalkan rumah dan tidak memberi kabar.

Luhan sudah berusaha mencari tahu kabar Joohyun dan bahkan meminta orang-orang suruhannya untuk mencari Joohyun, namun keberadaan perempuan itu bak lenyap ditelan bumi.

Luhan bahkan tidak benar-benar yakin jika ibu dari Joohyun benar-benar sedang sakit sampai-sampai perempuan itu pergi begitu lama tanpa memberi kabar kepada mereka yang ada di rumah.

Rainbow [PANWINK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang