3.0 Let it Go

4.3K 413 93
                                    

Please let me know if you found any typos here 😣

Thank you💕

.
.
.
.
.
.
.
.

Jihoon tersenyum memandangi jemarinya yang kini dihiasi sebuah cincin berwarna silver

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jihoon tersenyum memandangi jemarinya yang kini dihiasi sebuah cincin berwarna silver. Akhirnya cincin itu bisa terpasang cantik di jari manis Jihoon meskipun semalam sempat sulit dipasang karena jari-jari Jihoon yang gemuk.

Kini pandangan Jihoon teralih pada wajah tampan Guanlin yang masih terlelap damai di hadapannya. Jihoon tahu jika lelaki itu kelelahan karena usai mengacak-acak tempat tidur, Jihoon memaksa agar mereka harus mandi dulu sebelum tidur. Jihoon juga menyuruh Guanlin membereskan kamar tanpa niatan membantu sama sekali.

"Guanlin, ayo bangun. Aku ingin bertemu Jina..." Jihoon mengelus-elus pipi Guanlin, berharap si pemilik pipi dapat segera bangun.
"..."
"Guanlin sayang, bangun..."

CHU!

Jihoon memberikan sebuah kecupan kecil di bibir Guanlin supaya lelaki itu bangun.

"Sayang..." gumam Guanlin.

Guanlin memaksakan dirinya untuk membuka mata dan langsung tersenyum melihat Jihoon tersenyum lebar untuknya. Lelah Guanlin seolah hilang saat melihat wajah bahagia Jihoon di pagi hari seperti ini.

Guanlin jadi tidak sabar untuk terus memandangi pemandangan ini setelah mereka resmi menikah nanti.

"Good morning, love."

Itu adalah kalimat pertama yang Guanlin ucapkan saat membuka matanya pagi ini. Pipi gembul Jihoon tentu saja langsung bersemu merah. Apalagi saat Guanlin menarik tubuhnya dan mengecup dahinya dengan penuh perasaan.

Sebelum lamaran-yang sangat tidak romantis-tadi malam, Guanlin sebenarnya sudah sering menciumnya di dahi. Namun entah mengapa kecupan Guanlin kali ini terasa sangat berbeda bagi Jihoon. Mungkin karena saat ini status mereka telah berubah dan mereka sudah saling mengetahui bahwa mereka saling mencintai.

"Cantik." gumam Guanlin sambil memandangi wajah Jihoon yang kini semakin memerah.
"S-sudah, Guanlin... Jangan bertingkah seperti ini, aku malu..."

Jihoon langsung mencoba bersembunyi di dalam selimut.

"Hei, kenapa harus malu, sayang? Wajahmu memang benar-benar cantik. Aku rasa aku akan selalu jatuh cinta saat memandang wajah ini."

Guanlin menarik dagu Jihoon dan langsung mendaratkan sebuah kecupan manis di bibir Jihoon yang entah bagaimana selalu nampak basah dan menarik untuk Guanlin santap.

"Sudah ih! Jangan goda terus! Ayo mandi!"

Jihoon tak tahan atas godaan Guanlin dan langsung melompat dari tempat tidur.

"Sayang, ayo mandikan aku!"
"Tidak mau!"
"Sayang~"
"Tidak mau, Guanlin. Mandi sendiri!"

BRAK!

Rainbow [PANWINK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang