2.3 Hidden Confession

4.1K 449 118
                                    

.
.
.
.
.
.

Saat Guanlin berkata bahwa Ia dan Jihoon adalah sepasang kekasih, semua terkejut, termasuk juga Jihoon yang malah memekik nyaring

"A-apa?!"

Baekhyun, Hyungseob dan Woojin sampai jadi bingung karena sikap Jihoon yang aneh. Kenapa Jihoon malah menjerit?

"Sst, sayang. Maafkan aku karena harus membongkar hubungan kita secepat ini. Aku pikir sudah saatnya semua orang tau kalau kau adalah kekasihku."
"T-tapi dae-"

Perkataan Jihoon terputus saat Guanlim tiba-tiba menggenggam kedua tangannya dan berkata

"Sudahlah, sayang. Mereka juga sudah terlanjur mendengarku memanggilmu sayang. Jangan tutupi lagi hubungan kita, hmm?"

Seluruh orang dewasa yang ada di sana tercengang mendengar perkataan Guanlin. Apalagi wajah Jihoon kini memerah menahan malu dan hal itu semakin meyakinkan mereka bahwa Jihoon dan Guanlin memang punya hubungan khusus.

Padahal wajah Jihoon memerah karena malu sekali diperlakukan seperti itu oleh cogan seperti bosnya. Sebenci apapun Jihoon pada Guanlin, tetap saja ia tidak akan mampu menolak pesona dan ketampanan CEO Giant Pearl itu. Jihoon hanyalah seorang carrier rapuh yang rindu belaian cogan.

.

Di antara mereka semua, wajah Woojin lah yang paling terlihat tak suka pada kemesraan Guanlin dan Jihoon.

"Paman, sepertinya aku harus segera pulang karena ada yang harus kukerjakan. Terima kasih atas makanannya, paman. Aku pulang dulu ya, Seob."

Woojin memaksakan senyumannya pada Baekhyun dan Hyungseob, kemudian berjalan menuju ke pintu depan. Dengan sengaja Woojin menabrakkan bahunya ke bahu Guanlin tanpa mengatakan apa-apa dan melewati Guanlin serta Jihoon begitu saja. Ia bahkan sama sekali mengindari kontak mata dengan Jihoon.

Hati Jihoon terasa sakit sekali melihat kepergian Woojin yang tampak sangat terluka. Ia semakin merasa sedih karena tidak bisa melakukan apa-apa dan bahkan mengatakan apapun pada Woojin. Ia hanya bisa diam, membiarkan lelaki itu memendam amarah dan rasa benci terhadap dirinya.

Tepat setelah Woojin benar-benar keluar dari rumahnya, Jihoon langsung berkata

"Hmm, Mom, Seobbie, aku rasa aku harus bicara berdua dengan daepyonim sebentar. Ppyong!"

Jihoon langsung menyeret Guanlin untuk masuk ke dalam kamarnya.

.
.

"Daepyonim ini bagaimana sih?! Saya kan sudah bilang kalau kita tidak perlu melakukan itu! Sekarang pasti Woojin hyung benar-benar benci padaku." Lirih Jihoon.

"Ini hanya untuk sementara, Jihoon-ah. Jalani saja semua ini sampai Hyungseob bisa menerima kenyataan bahwa kau dan Woojin saling mencintai. Jika saat itu tiba, aku akan membantumu menjelaskan semua ini pada Woojin. Aku berjanji."

Wajah Guanlin tampak sangat serius saat mengatakan semua itu.

"Itu berarti ketika Hyungseob sudah sembuh dan sudah pulih dari masa penyembuhan pasca operasi... Astaga daepyonim! Itu akan sangat lama!" Jihoon mengacak rambutnya frustasi.

Rainbow [PANWINK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang