♧ Hour 5 ♧

7.6K 989 3
                                    


Berjalan melewati lorong-lorong, mencari sesuatu yang dapat mengisi perut kami; sesuatu yang bisa untuk makan siang. Taehyung tidak akan mau makan sayur atau yang sejenis itu, dan aku juga tidak tahu apa yang ingin kumakan; jadi selama beberapa waktu aku berjalan tanpa tujuan sampai sesuatu di sakuku bergetar. Begitu benda itu kukeluarkan, aku tersadar kalau itu ponsel Taehyung dan bukan milikku.

A new text message from Nerd.

Aku tidak ingin melihat dan membukanya, tapi rasa penasaranku lebih besar.

Kuhela napas sebelum menekan tanda notifikasi.

Nerd: Kembali ke atas. Aku mendapatkan sesuatu yang enak untuk dimakan.

Butuh beberapa detik bagiku untuk paham, dan begitu paham amarah di dalam diriku muncul. Kutekan nama kontak dan menyadari kalau itu adalah nomorku; si brengsek itu menyimpan nomorku sebagai "Nerd"? Aku sangat sangat tersinggung dan kesal, tapi ketika aku naik ke atas, semua amarah itu berubah jadi rasa sedih dan sedikit sakit, karena ia tidak salah. Aku memang cupu. Semua orang di kelasku tahu itu dan meskipun mereka bertingkah seolah kagum padaku, tapi di belakang mereka memanggilku cupu dan aku tidak terkejut Taehyung salah satu di antaranya.

Aku berdiri beberapa meter darinya dan ia memberiku senyum kotaknya sebelum berkata, "Lihat yang kudapatkan." Kulihat sekotak pizza di pangkuannya dan sebotol soda di sebelahnya. Aku bisa saja melompat kegirangan karena itu tapi, yang bisa kutunjukkan adalah sebuah senyum tipis. Ia menepuk sisi di sebelahnya, kuhampiri tempat itu dan duduk. Meletakkan kotak persegi besar itu di antara kami, ia membukanya, menyeringai sangat lebar.

"Hanya ada sebotol soda, kita harus berbagi," katanya, membuka tutup botolnya dan meletakkannya di dekat pizza.

"Aku tidak suka soda, untukmu saja." Sekali lagi kupaksakan senyum sembari mengambil sepotong pizza dan menggigitnya, membiarkan kejunya menyentuh bibirku, membuatku sedikit tenang.

Di saat aku mulai berpikir nyaman bersamanya, hal seperti ini terjadi dan mengacaukan segalanya. Di saat aku berpikir dia punya sesuatu untukku-

"Aku tahu kau suka soda, Chae. Aku sering melihatmu meminumnya saat makan siang," ujarnya, mendorong botol itu ke arahku.

Aku menggeleng, tidak dapat membentuk kalimat. Aku bahkan tidak paham kenapa aku merasa sakit hanya karena hal yang sepele.

Alisnya mengernyit menatapku beberapa detik sebelum berdiri, "Aku akan ambil dua gelas," katanya, berlari melewati tempatku duduk.

Rasanya seperti beberapa detik lalu aku pingsan karena kelaparan, tapi sekarang aku bahkan tidak dapat menelan satu potong pun. Menguyah potongan pizza di tanganku dalam hening lalu berdiri, membersihkan celanaku dari remah-remahan roti.

"Pegang ini." Sebuah suara berbicara dari belakangku, aku berbalik dan ia menyodorkan gelas kosong padaku. Ia berjongkok mengambil botol soda dan menuangkan isinya dalam gelas di genggamanku.

"Ini." Ia tersenyum lebar, sebelum kembali duduk dan mengambil gigitan besar.

Kutenggak sedikit demi sedikit, duduk di beanbag yang tadi kutempati.

"Kau sudah selesai makan?" Ia berkata dengan mulut yang penuh makanan.

"Iya." Aku tersenyum lagi, tidak penting.

Ia memiringkan kepalanya sebelum menyodorkan potongan pizza lainnya padaku.

"Tidak, Taehyung Aku kenyang." Aku menggeleng, meletakkan satu tangan di perutku menekankan perkataanku.

"Bohong," Ia terkekeh, "Ini, makan lagi."

"Jangan memaksaku, aku tidak mau," gumamku tegas, mengosongkan isi gelasku, dan menyandarkan kepalaku di cushion, memejamkan mata.

"Baiklah." Ia mengiyakan setelah diam beberapa saat.

"Aku mendapatkan ini dapur yang ada di bawah," ia menjawab pertanyaan yang tidak ditanyakan yang kubalas dengan gumaman.

"Kau yakin tidak mau? Ini kotak terakhir."

"Kubilang aku kenyang!"

***

Kueratkan tanganku di perut saat perutku kembali membuat suara seperti paus. Baru tiga puluh menit sejak kami makan siang dan perutku sudah berbunyi. Aku lapar dan tidak ada pizza yang tersisa.

Kulihat Taehyung yang berbaring di sofa yang ada di depanku. Matanya terpejam dan tampaknya ia tertidur. Aku bisa pergi mengambil camilan tanpa membangunkannya, 'kan?

Menggigit bibirku dan mengendap-endap ke lantai bawah dan bergegas ke bagian makanan. Ada banyak makanan dan bibirku membentuk senyuman melihat itu.

Aku mengambil keripik favoritku dan membukanya, berlari kembali ke tempat semula dan mendapati anak itu duduk di sofa sudah sangat terjaga.

Aku berpura-pura tidak menyadarinya dan duduk, menikmati makanan di tanganku.

Taehyung menyeringai memandangku dan rasanya seolah ada sesuatu di benaknya. Sedikit kusiptkan mataku menatapnya, detik berikutnya ia sudah ada di depanku, merampas bungkusan di tanganku.

Refleks aku berdiri, berusaha mendapatkannya kembali yang mana tidak mungkin karena ia mengangkatnya tinggi-tinggi, di luar jangkauanku.

"Kembalikan padaku, Taehyung!" perintahku, berusaha agar tidak berteriak padanya.

Ia mengernyitkan alisnya dan sebuah tawa jahat terlontar dari bibirnya, "Akan kuberikan kalau kau menciumku." Ia menyeringai, mencondongkan dirinya ke arahku.


* * *


So yeah, double update karena ini lama diupdate :V


08 Agustus 2018

24 Hours ➳ KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang