Taehyung duduk di lantai, memandangku sekali lagi sebelum berbaring. Mengambil salah satu bantal, meletakkannya di bawah kepala sembari meletakkan tangan satunya di atas perut bersiap tidur.
"Bangunkan aku lima menit sebelum sejam lagi," perintahnya seolah aku ini pelayannya.
"Tidak, apaan kau ini?" Aku menghampirinya, menggunakan kakiku menendang kakinya.
"Apa?"
"Don't sleep on me like that!" erangku kesal.
"I'm not sleeping on you," matanya mengerling, "memangnya kau mau?"
"Ya ampun," menepuk wajahku, "fuck you, Taehyung!"
"Iya, suatu hari nanti," responnya.
Kuputuskan meninggalkannya dan menghibur diriku sendiri.
"Mungkin hari ini," tambahnya, yang membuat langkahku terhenti dan menatapnya tajam. Ia terkekeh sebelum menenggelamkan wajahnya di bantal dan memejamkan mata.
Dia ... tidur. Dan tidak ada yang bisa kulakukan. Dia tidak akan bangun! Di saat aku berpikir kalau ini permainanku, anak itu memutuskan mengacaukan segalanya dan membuat ini jadi permainannya.
Menyebalkan, aku meninggalkannya, berjalan tanpa arah mengelilingi mal, melihat apa saja dan berharap ada sesuatu yang menarik perhatianku tapi sayangnya tidak ada. Tidak ada yang seperti Taehyung. Tidak sedikit pun.
Hampir lima puluh menit kulalui tanpa melakukan apapun dan aku sebelumnya tidak pernah merasakan gembira sekaligus bosan dalam hidupku. Aku menantikan apa yang akan Taehyung lakukan saat ia bangun. Apa ia akan menciumku? Apa semudah itu? Memangnya aku akan membuatnya semudah itu? Tidak.
Mencari kain yang bagus dan mengikatnya seperti ninja, menutupi bibir sampai di atas hidungku. Bagus. Melihat waktu, tinggal enam menit lagi dan aku ingin membangunkannya tepat waktu jadi aku berlari menghampirinya.
"Hey." Aku menyenggolnya tapi dia tidak bergerak sedikit pun. Mengernyit, aku duduk di sebelahnya, "Taehyung-ah!" Aku mengguncangnya lebih keras.
"Tae, ayo bangun-" Dan bibirnya langsung menyambar bibirku.
"Ah!" Aku menjerit kesakitan dan langsung mendorongnya.
"Sakit tahu!" Tangan Taehyung menekan bibirnya.
"Aku lebih sakit!" Kupukul lengannya, "Kau membentur hidungku, Tae!" Kesakitan, melepas kain yang menutupi wajahku dan melihat ujung hidungku yang malang.
"I can't believe i fucked up," gumamnya.
"Brengsek," umpatku, berpaling, memijat hidungku pelan.
Setelah satu menit yang dipenuhi keheningan, ia bicara, "Berapa menit lagi?"
"Satu menit," jawabku, menatapnya dengan mata penuh harap.
Taehyung menunduk menatap jarinya, lantai, ponsel di tanganku lalu kembali ke bibirku.
"Taehyung ..." Aku mulai bicara dan kepalanya terangkat, langsung beradu pandang denganku.
"Cium aku, bodoh!"
Hal selanjutnya yang kuketahui adalah aku berada di pangkuannya, kakiku berada di kedua sisi tubuhnya; dan bibirnya merenggutku. Tangannya menangkup wajahku dan menarikku semakin dekat, memiringkan wajahnya dan membuat ciuman itu semakin dalam.
Taehyung menghisap bibirku dan rasanya seperti magis. Ia terasa luar biasa, jika mempertimbangkan kalau dia baru saja bangun beberapa menit lalu.
Aku tidak mau dia mengakhiri ini meskipun kami berdua nyaris kehabisan napas. Dengan sebuah suara decapan yang keras, kami membuat jarak dan aku ragu-ragu menatapnya. Pipiku memanas melihat semburat rona di pipinya dan saliva yang menghiasi bibirnya.
Ia menghembuskan napas sebelum menarik napas dalam kembali mempertemukan bibir kami di saat aku tidak ada persiapan sama sekali. Tangannya menjelajah ke belakang leherku, mendorongku semakin ke arahnya sementara tangan satunya menyentuh pahaku.
Kali ini, tanganku bergerak ke rambutnya, menghembuskan napas ke mulutnya dan menarik napas dalam, tidak dapat menahan napasku lagi.
Taehyung menyeringai di sela-sela ciuman yang membuatku menghela napas dan tersenyum Berapa lama kami menunggu untuk ini terjadi?
Tangannya bergerak turun ke bokongku dan meremasnya, membuatku mendesah. Aku langsung menarik diri, "Tae!" Napasku terengah-engah, " ... dasar bodoh."
"Apa yang kubilang?" Alisnya terangkat. Anak ini pasti belajar di si maknae sialan itu.
"Kau bilang apa?" Aku bertanya balik, merasa nyaman berada di pangkuannya tapi tetap saja merona.
"Kubilang aku akan menciummu dan bokong cantikmu ini akan ada di pangkuanku, 'kan?"
"Dasar sialan! Ini karena aku lebih memilihmu ketimbang egoku dan ak-" Dan sekali lagi bibirnya membungkamku.
***
T/N: vangke. Tapi sayang :" Happy satnight
22 September 2018
![](https://img.wattpad.com/cover/152001117-288-k899445.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
24 Hours ➳ KTH
FanficTERJEMAHAN BAHASA INDONESIA | © SHOOKNAE Chaemin, gadis baik dan cerdas terjebak seharian di dalam sebuah mal bersama Taehyung, pemuda yang sangat ceroboh dan tak senonoh. Kebenciannya pada Taehyung begitu jelas, namun mampukah ia bertahan selama 2...