♧ Hour 9 ♧

6.7K 902 5
                                    

"Taehyung-ah?"

"Hm?"

"Kau ada masalah foot fetish?*"

"Tidak! Lagian kenapa kau tanya begitu?" Ia mendorong kakiku, mengerutkan alisnya memberiku tatapan kesal sekaligus bingung.

"Yah, kau tidak berhenti mengusap kakiku dan menatap kakiku jadi-" Aku tertawa, menepuk punggungnya guna memberitahunya tidak apa kalau dia begitu, yang membuatnya justru memutar bola matanya.

"Mataharinya mulai terbenam," gumamku, memandang dinding yang sekarang berwarna jingga.

"Oh sial!" Ia berdiri, "tunggu," dan ia lari.

Aku duduk di sana selama beberapa waktu, menebak apa yang akan ia lakukan. Kuperiksa ponselnya jika ada pesan baru namun taka da apapun. Tidak bias duduk lebih lama lagi, aku berdiri. Rasa sakit di kakiku sudah sedikit berkurang.

Kuikuti ke arah ia pergi sampai kudapati pantulan diriku di cermin. Umpatan terlontar dari bibirku begitu menyadari betapa berminyaknya wajahku, betapa lusuh bajuku dan rambutku bahkan tidak-

Berbalik dan menuju ke arah lain. Tiba di bagian 'pakaian baru hanya untukmu', aku mencari sesuatu yang bagus untuk dikenakan. Senyum terukir di wajahku begitu mataku mendarat di sebuah sundress berwarna kuning yang sangat cantik.

Berhigh-five dengan diriku sendiri selagi aku meraihnya dan masuk ke ruang ganti yang jaraknya beberapa meter dari situ, aku tidak terlalu memikirkan akan membayar ini nanti.

Beberapa menit itu tidak sia-sia kuhabiskan dengan berpakaian dan berusaha membuat diriku lebih menarik –ah bukan, cantik. Sepasang wedges, kalung kecil yang lucu, mencuci muka dan menyisir rambut, aku siap.

Memutuskan melihat apa yang si Taetae lakukan, sedikit kutarik turun dressku, berahap hal itu akan membuat pahaku lebih tertutupi saat aku bertemu dengannya.

Dan saat akhirnya bertemu dengannya:

"Pejamkan matamu," katanya dan kuturuti.

"Kenapa?" Kubuka mataku lalu memejamkannya kembali sedetik kemudian.

Ia melangkah ke belakangku, tangannya berada di bahuku sebelum menuntunku ke suatu tempat. Anak ini berada ada di level lebih tinggi dari unpredictable.

"Apa yang kau lakukan?" Aku terkekeh.

"Tidak ada," balasnya.

"Apa ada kejutan yang menungguku?"

"Mungkin."

Aku tersenyum, sedikit mengintip tanpa ia sadari namun ketahuan di percobaan pertama.

"Aish, kubilang jangan buka mata!" jelasnya, menutup mataku dengan jemarinya yang berlangsung terus.

"Mau ke mana?"

"Diam."

Kugumamkan kata iya yang diikuti dengan kekehan. Ia membawaku menaiki tiga tangga jadi sudah jelas ia ingin aku di lantai paling atas.

"Mencoba mendorongku dari gedung?"

"Kenapa kau begini?"

"Yah aku penasaran," gumamku, menaik turunkan alisku dan mencoba membuka mataku yang justru membuatnya menarikku, lebih dekat pada dadanya jadi dia bias mencegahku.

"Kau berlebihan sekali. Aku tahu kita ke teras jadi kenapa menutup mataku?" Aku tertawa dan ia menggerakkan kaki, memberi dorongan di bokongku.

"Diam atau kucium," tuturnya di telingaku, dan setelah itu aku tidak mengatakan sepatah kata pun.

Ketika akhirnya kami berhenti, kuusap kedua tanganku menanti.Terlalu tiba-tiba dan berbeda; aku berdandan, dia berusaha memberiku kejutan. Kami bertingkah seperti dua orang yang merasakan cinta.

"Kejutan membuatku takut," akuku.

"Aku janji kau akan menyukai yang ini," ujarnya sebelum menyingkirkan tangannya, "lihat."

Kubuka mataku dan melihat salah satu hal terindah yang pernah kulihat sepanjang hidupku. Napasku tercekat mengatakan ya ampun sementara di sampingku Taehyung bertepuk tangan.

Sunset. Aku menyaksikannya tanpa bergeming, saat bola merah itu bergerak perlahan terbenam di perbatasan sungai Han, dan rangkaian cahayanya masih tertinggal di langit, membaur dengan awan yang bergulir, pertama jingga, lalu merah dan kemudian biru gelap. Sangat indah.

"Ini sangat indah." Aku tersenyum, memuji pemandangan itu untuk sedetik.

"Aku tahu sesuatu yang lebih dari ini." Ia menyelipkan tangan ke sakunya.

Aku menyiapkan diri secara mental mendengar kata-kata cheesy saat aku bertanya, "apa itu?"

"Aku." Ia tersenyum lebar sebelum membuat tanda 'V' dengan jarinya lalu meletakkannya di bawah dagunya, sedikit memiringkan kepalanya.

Kupukul bahunya," Seriusan, Tae!"

"Aku lebih dari itu, 'kan?" tanyanya mengacu pada matahari terbenam.

"Kim Taehyung, sekarang kau membandingkan dirimu dengan sunset?"

Ia menggeleng, memberiku senyum kotak menggemaskannya sebelum memberitahuku kalau ia hanya bercanda.

* * *

T/N: Menurut sumber, foot fetish merupakan ketertarikan abnormal pada kaki di mana memberi kepuasan seksual dari melihat, berada di sekitarnya atau bahkan karena memikirkan soal kaki.

28 Agustus 2018


24 Hours ➳ KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang