Bagaimana ini? Efek dari pujian tadi sama seperti meminum 10 gelas mug kopi hitam berkafein yang dapat membuatku tidak bisa tidur karena jatungku berdetak dengan sangat cepat.
Kalau saja aku dulu bukan seorang gamers dan lebih sering bermain diluar rumah bersama teman-teman, aku pasti bisa mengatasi situasi tidak terduga seperti yang baru saja terjadi.
Padahal sebelumnya aku cukup bangga untuk menjadi seorang gamers karena pada saat-saat pandemi zombie seperti ini terjadi, pengetahuan gamersku menjadi berguna. Tetapi kenapa sekarang aku malah jadi menyesali itu.
Sudahlah. Tidak ada gunanya memikirkan itu untuk sekarang.
Lebih baik aku berusaha untuk tidur.~ ~ ~
Belum lama aku memejamkan mataku berusaha untuk tidur, tetapi tiba-tiba saja aku mendengar sekumpulan zombie yang menggeram dari luar rumah.
Aku merasa penasaran jadi aku membatalkan untuk memejamkan mataku dan mengintip keadaan diluar dari balik gorden. Aku melangkah kearah jendela dengan menajaga suara langkah kakiku untuk tidak terdengar oleh sekumpulan mayat hidup itu.
Saat siang hari zombie itu tidak terlalu aktif diluar ruangan seperti sekarang ini. Berjalan dengan terseok-seok mencari makan malam untuk disantap.
Ada banyak sekali zombie berlalu lalang dengan terseok-seok dijalanan depan rumah yang aku singgahi tetapi...
Tunggu dulu... Aku seperti melihat sesuatu yang aneh...
Dijalanan yang gelap dan hanya diterangi oleh sinar bintang aku seperti melihat seseorang yang berjalan dengan normal melewati kerumunan zombie itu dengan santainya.
Aku tidak bisa memastikan dengan benar karena keadaan diluar sangat gelap.
Aku hanya bisa memastikan kalau makhluk itu berjalan dengan memasukkan kedua tangan disaku celananya dan berjalan sambil bersiul. Dan aku bahkan bisa mendengar suara siulan itu.
Apa itu manusia? Tidak mungkin. Kalau itu manusia pasti sekarang ini aku sedang melihat zombie yang sedang menyantap makan malam.
Tetapi apa mungkin zombie bersiul? Selama ini aku hanya melihat zombie yang menggeram bahkan yang berbicarapun aku belum pernah lihat.
Jadi bagaimana bisa makhluk itu bersiul?
Sesaat aku mempertimbangkan makhluk apa yang baru saja aku lihat, makhluk itu sudah menghilang ditengah kerumunan zombie.
~ ~ ~
Pemandangan semalam semakin membuatku tidak bisa tidur semalaman dan saat aku tersadar sinar matahati sudah menyilaukan mataku dari balik gorden.
Setelah sarapan pagi kami langsung mengemas barang-barang kami dan memasukkannya kedalam mobil.
“July. Apa kau pernah melihat zombie yang bersiul?”
Aku bertanya selagi aku memasukkan tasku ke dalam mobil.
“Hahaha. Apa kau bercanda? Zombie bahkan tidak bisa berbicara jadi mana mungkin makhluk itu bersiul.”
“Hehe. Kau benar juga.”
July juga melontarkan pendapat yang sama denganku.
Kalau begitu apa yang aku lihat semalam? Aku sangat yakin kalau aku benar-benar melihatnya. Aku bahkan bisa mendengar suara siulannya semalam.
~ ~ ~
Kami sudah sampai pada tujuan kami, yaitu kaki gunung WardFall.
July menghentikan mobilnya ditepi jalan yang terdapat jalan setapak yang tampaknya mengarah kedalam hutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Player in the real world
HorrorPandemi zombie yang melanda seluruh negara mengharuskan Hans Miller, Gamers berumur 17 tahun untuk bertahan hidup dari serangan sekumpulan mayat hidup. Bersama kedua kakaknya yang bernama Watson Miller dan Barry Miller, mereka bertiga mencoba bertah...