“Hans. Bangun. Kita harus cepat pergi darisini”
Aku membuka mataku dan melihat kak Watson yang membangunkanku dengan suara kecil berbisik.
“Ada apa sih kak?”
“Sssttt!!! Diamlah! Kecilkan suaramu. Diluar sekarang ada banyak zombie jadi kita harus cepat pergi dari sini”
Mataku terbuka lebar setelah mendengar perkataan kak Watson dan bangun dari kasur… bukan maksudku sofa.
Aku berjalan kearah jendela yang ada disamping pintu dan mengintip keluar dari balik gorden.
“Apa yang membuat mereka semua kemari?”
“Aku tidak tahu. Saat aku berolah raga diteras depan tiba-tiba saja mereka semua datang kesini”
Aku melihat ada banyak zombie yang berjalan pincang tersebar memenuhi jalanan depan rumah.
Mereka banyak sekali jadi tidak mungkin kalau kami menghabisi mereka dengan sisa persenjataan kami.
“Dimana kak Barry sekarang?”
“Dia sedang berada dilantai 2 sekarang. Melihat zombie itu dari kamar lantai 2”
Aku dan kak Watson pergi kelantai 2 untuk menemui kak Barry dan saat sampai dikamar, aku melihat kak Barry sedang duduk dipinggir kasur mengisi magazine M4A1nya dengan peluru.
“Bagaimana ini kak Barry?”
“Kenapa kau tanya aku? Seharusnya aku yang tanya begitu padamu. Bukankah kau yang paling bisa menyusun rencana disini”
Oh iya. Aku lupa soal itu.
“Jadi bagaimana cara kita pergi dari sini?”
Aku berfikir sejenak, sulit untuk langsung disuruh berfikir setelah bangun tidur.
Aku keluar dari kamar dan pergi kearah jendela yang mengarah ke belakang rumah untuk melihat keadaan dibelakang rumah.
Tidak bisa. Dibelakang juga banyak zombie yang berkeliaran.
Aku kembali lagi kekamar sembari berfikir. Didalam kamar aku melihat sekeliling kamar untuk mencari ide.
M4A1… M887… Glock… peluru… pintu… jendela… gorden… kasur… lemari… laci… kunci… kun…
Kunci? Itu dia!
“Kak Watson bisa mengendarai mobil kan?”
Aku melihat sebuah mobil van saat aku memeriksa garasi rumah ini kemarin malam.
“Bisa. Memangnya kenapa?”
“Baiklah kita akan pergi dari sini menggunakan mobil. Kak Watson yang akan mengendarainya.”
“Baiklah. Aku setuju denganmu Hans. Bagaimana Watson?”
“Apa?! Tetapi aku masih belum punya SIM”
Aku sungguh bertanya tanya sekarang. Apa masih ada otak didalam kepalanya?
~ ~ ~
Kami sekarang ada digarasi dan sedang memasukan barang-barang kami kedalam mobil van yang ada digarasi.
Dan tidak lupa, pedang katana yang baru saja aku temukan dirumah ini juga aku bawa bersamaku.
Sekumpulan zombie itu sudah menyadari keberadaan kami dirumah ini dan sedang berusaha mendobrak pintu garasi. Itu mungkin karena suara kami yang sedang bergegas memasukkan barang-barang kami kemobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Player in the real world
HorreurPandemi zombie yang melanda seluruh negara mengharuskan Hans Miller, Gamers berumur 17 tahun untuk bertahan hidup dari serangan sekumpulan mayat hidup. Bersama kedua kakaknya yang bernama Watson Miller dan Barry Miller, mereka bertiga mencoba bertah...