Bab 1 #Awal sebuah perlawanan (part 4)

39 3 0
                                    

Kami berhenti berlari disebuah gang sempit yang diapit dua gedung besar.

Kami sudah berhasil menyelamatkan diri dari sekumpulan zombie itu.

Aku membungkuk dan memegang lututku mencoba mengatur nafasku sekarang. Aku sangat lelah, ditambah aku belum tidur karena aku bagian berjaga semalam.

PLAK!!

"Aduuh!! Apaan sih kak Watson?! Sakit tahu!"

Kak Watson tiba-tiba saja memukul kepalaku dengan wajah kesal.

"Dasar bodoh! Jangan asal tembak seperti tadi. Tembakanmu hampir mengenaiku tadi."

"Yaa maaf. Tapi hanya hampir kan? Buktinya kak Watson tidak terluka sekarang"

"Bocah bodoh! Tetap saja bahaya tahu!"

PLAK!!

"Aduh! Berhentilah memukul kepalaku. Sakit tahu! Dan kembalikan shotgun itu padaku"

"Tidak. Kau hanya akan membahayakan orang dengan senjata ini"

Kak Barry menghampiri dan melerai kami berdua saat aku mencoba merebut shotgun M887 dari tangan kak Watson.

"Sudahlah kalian berdua. Yang penting kita sudah selamat sekarang. Dan Hans, berikan aku air. Aku sangat haus"

"Iya. Sebentar"

Aku membuka tasku untuk mengambil air mineral yang diminta oleh kak Barry.

Dan saat aku merogoh tasku, aku hanya menemukan satu botol air mineral yang tersisa.

Pantas saja tasku terasa ringan saat aku berlari tadi.

"Hanya ini yang tersisa"

Aku menunjukan sebotol air mineral itu pada kak Barry dan juga kak Watson.

"Hanya ini? Apa tidak ada lagi?"

"Tidak ada. Hanya itu saja yang tersisa."

Karena persediaan kami sudah habis, sepertinya kami harus mencari perbekalan lagi.

~ ~ ~

Disebuah minimarket yang sangat berantakan seperti habis diterjang badai, kami bertiga mencari perbekalan seperti biasa.

Lampu yang berkedip beberapa kali menambah suasana mencekam pada tempat ini.

"Ingat. Kita disini hanya untuk mengambil perbekalan. Kita harus cepat dan langsung pergi mencari tempat istirahat yang aman"

Kami melakukan brifing didepan kasir sebelum berpencar untuk mengambil perbekalan.

Aku dan kak Watson mengangguk mengerti dan kami mulai berpencar berlawanan arah.

Dengan bermodalkan lampu senter kecil dan sebuah senjata pistol Glock dengan magazine yang terisi penuh ini aku berpisah dari kedua kakakku dan pergi mengambil perbekalan.

Aku melihat kak Barry mengambil makanan instant, dan kak Watson mengambil cemilan serta obat obatan.

Jadi aku fikir lebih baik aku mengambil minuman.

Aku pergi ke lorong paling pojok dimana minuman ditempatkan disana.

Aku mengambil semua air mineral yang ada, beberapa minuman softdrink dan beberapa minuman sportdrink.

"Aku rasa ini sudah cukup"

Aku menyimpan semua minuman itu ditasku sampai penuh dan menggemblok tasku.

Saat aku berdiri, aku menoleh kearah kananku.

Disudut minimarket itu ada sebuah pintu yang tertutup rapat. Aku fikir itu sebuah gudang penyimpanan.

Player in the real worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang