16. Bintang jatuh

2.3K 279 98
                                    

"Adek, sudah belum?" tanya Aresh, ibunda Alrescha, dari balik pintu kamar.

Di kamar, Bintang segera melepas pelukannya pada Alrescha. Ia terkejut ketika mendengar suara lugas Aresh. Kedua matanya memandang Alrescha yang sedang mendesah karena kesal.

"Iya, Bia. Sebentar," sahut Alrescha yang belum puas melampiaskan rindunya kepada Bintang.

Aresh kembali mengingatkan, "Jangan lama-lama, Dek. Ayah sudah menunggu di bawah. Cepat!"

"Iya." Alrescha menyahut dengan singkat.

"Bintang keluar dulu, ya, Bang. Tadi Ayah Abang bilang, nggak boleh berduaan di kamar," kata Bintang mengingat perkataan Reshi, ayah Alrescha.

"Abang cuci muka dulu, Bi. Jangan kemana-mana!" titah Alrescha sebelum mencium kening Bintang dan berlalu menuju kamar mandi.

Helaan napas Bintang berembus perlahan. Mencoba menenangkan degup jantungnya yang tiba-tiba saja tak normal karena kecupan Alrescha. Ia mengedarkan pandangan. Meneliti setiap sudut kamar Alrescha yang begitu luas. Lebih luas dibanding kamar Alrescha di apartemen. Hal yang semakin membuat Bintang sadar, bahwa ia bersama Alrescha seperti bumi dan langit. Alrescha berasal dari kalangan berada, sedang dirinya hanya dari kalangan biasa.

Warna hitam tampak mendominasi di kamar Alrescha. Tempat tidur king size mengisi ruang tengah kamar dengan seprai abu-abu dan bed cover hitam bergambar bintang-bintang. Di belakang tempat tidur terdapat gambar peta dunia menghiasi dinding kamar yang juga berwarna hitam. Ada beberapa lampu berbentuk bintang yang seakan-akan menerangi setiap benua di peta dunia itu. Lampu-lampu temaram itu yang menjadikan ruang kamar serasa teduh dan nyaman. Jendela kamar masih tertutup rapat, seakan tak mengizinkan cahaya matahari masuk walau melalui celah-celah kecil sekalipun.

Sedang di sisi lain, terdapat rak buku yang hampir memenuhi sebagian sudut dinding kamar dengan sofa bed berbentuk segitiga di tengahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedang di sisi lain, terdapat rak buku yang hampir memenuhi sebagian sudut dinding kamar dengan sofa bed berbentuk segitiga di tengahnya. Perlahan kedua kaki Bintang melangkah ke sana, tempat di mana perpustakaan kecil itu berada. Di sana berbagai macam buku dengan genre yang berbeda telah mengisi seluruh rak buku. Ada pula beberapa piala dan plakat yang menarik perhatian Bintang. Berbagai macam pertandingan dan perlombaan tercantum di sana. Mulai dari pertandingan taekwondo tingkat daerah, nasional hingga Asia, dan ditambah dengan kejuaraan jiu jitsu.

 Mulai dari pertandingan taekwondo tingkat daerah, nasional hingga Asia, dan ditambah dengan kejuaraan jiu jitsu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AlreschaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang