Bintang memandang balasan pesan dari Alrescha yang kembali membuatnya kecewa. Sejak hari kemarin Alrescha tak pernah datang kembali untuk menjenguk. Entah apa yang sudah terjadi ketika mamanya dan Alrescha bertemu. Semenjak hari itu Alrescha selalu membalas dengan singkat pesan-pesan dari Bintang. Jika Bintang tak memulai mengirim pesan terlebih dahulu maka mungkin tak akan pernah ada pesan dari Alrescha hingga hari ini.
Tak ada niat untuk bertanya kepada sang mama, apa yang keduanya bicarakan saat keluar bersama. Otak Bintang pun berasumsi tak jelas tentang apa yang terjadi antara mamanya dan Alrescha. Berharap hubungannya bersama Alrescha akan selalu baik-baik saja.
"Assalamu'alaikum," salam seseorang yang membuat senyum Bintang tersungging.
"Wa'alaikumsalam," sahut Bintang bahagia saat melihat teman-teman dekatnya menjenguk.
Happy segera memeluk erat Bintang setelah meletakkan satu keranjang buah di meja nakas. Teman-teman yang lain pun bergantian bersalaman dan memeluk Bintang seperti yang Happy lakukan.
"Kok sendirian, Bi?" tanya Happy.
"Mama lagi ke supermarket," sahut Bintang.
Lina meneliti setiap sudut ruang perawatan Bintang yang mirip seperti kamar hotel di televisi, "Kamarnya keren banget, Bi. Amsyong ...."
"Kayak ruang perawatannya artis, ya," tambah Ria.
Esti menimpali, "Hooh. Betah banget kalau kamarnya kek gini."
"Mulutnya di jaga, Mbak!" seru Happy mengingatkan, "Gue mah ogah dikasih kamar kek gini kalau di rumah sakit. Amit-amit!"
"Iya. Siapa juga yang mau menginap di rumah sakit walau kamarnya semewah ini," imbuh Ratih.
"Santai, Bu. Maklum baru lihat kamar keren begini di rumah sakit," ujar Lina yang membuat teman-temannya tertawa.
"Ndeso!" Happy dan Ria berseru serempak mengatai Lina 'kampungan'.
"Kalau mau minum sama mengemil, ambil sendiri, ya," kata Bintang kepada teman-teman dekatnya.
"Siap, Bi." Semua menyahut bersamaan, lantas kembali tertawa bersama.
Happy yang merasa sudah seperti bersaudara dengan Bintang mencari makanan ringan dan air mineral. Setelah mendapatkan apa yang dicari, ia pun membagikannya. Seperti biasa, mereka bergosip dan bercerita tentang para lelaki idola mereka. Tak terkecuali Alrescha, kekasih Bintang.
"Bang Alres nggak ke sini, Bi?" tanya Happy.
"Buset, udah manggil abang aja kamu sama Mas Alres," sela Esti yang sedang menikmati brownies.
"Iya, itu kan panggilan kesayangannya Bintang sama Mas Alres," tambah Ria menimpali.
"Bintang aja nggak marah gue manggil Bang Alres." Happy membela diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alrescha
RomanceDear my Pres BEM, Kita adalah sepasang orang asing yang Semesta satukan dalam satu rasa. Rasa rindu yang terbelenggu oleh cinta semu. Meski Semesta telah membuat kita menjadi satu, namun rasa rindu itu masih saja menggebu. Aku tak akan meminta balas...