($)Robot¹ @KKM

109 19 4
                                    

Kim Kangmin as Kangmin
Jung Eunbi as Eunha
You as Jung Eunsoo

.

.
.
.


Seorang gadis memasuki area pembuangan limbah, langkahnya mantap menuju suatu bangunan kumuh di tengah area itu.



Blam



"Ah.. tampan sekali wajahmu K-M. Kamu akan keluar dari sini dan memulai hidup baru denganku." ucap gadis itu.



Dia sedang berbicara pada seorang robot yang terbujur kaku di sebuah meja panjang. Robot berbentuk manusia, sangat mirip dan memiliki wajah tampan.



Dengan senyuman mengembang gadis itu mendorong meja itu ke ruangan lain, dimana dia akan memprogram robot itu, agar dia bisa hidup.



.
.


"Ya! Eunsoo.. kemana saja kamu? Membuat eonnie mu ini khawatir itu tidak baik." ujar seorang gadis.



"Eh? Mian eonnie, aku punya tugas tadi." kata Eunsoo dengan senyuman tipis.



"Lantas? Kamu tidak memberi pesan padaku?" tanya Eunha mendekati adiknya itu.


"Ah, ponselku mati." elak Eunsoo.



Eunha memeluk adiknya erat, sambil mengelus rambutnya sayang layaknya seorang ibu pada anaknya. Eunsoo membalas pelukan itu.



"Aku tak punya siapa-siapa lagi selain kamu, Eunsoo.. jangan buat eonnie khawatir. Arrachi?" kata Eunha melepas pelukan.


"Ne, arraseoyo. Aku istirahat dulu ya?" Eunsoo tersenyum.


Eunha menggeleng, "Kamu pasti belum makan apapun. Kajja! Eonnie akan memasak pasta untukmu."



.
.


"Perhatian! Semuanya fokus kedepan." teriak seorang guru.


Di depan kelas disamping guru, seorang pemuda dengan senyuman lebar nan menawan berdiri dengan percaya diri. Eunsoo melambai padanya dengan ceria, seolah sudah mengenalnya.



"Perkenalkan dirimu!" titah guru itu.

"Anyeong, Kim Kangmin imnida. Semoga kita semua bisa berteman." katanya agak canggung.



"KEUROOOM!! LEBIH DARI TEMAN PUN TAK APA." ucap seorang gadis lain keras.


Kangmin hanya tersenyum kecil membuat jeritan gadis-gadis di kelas itu semakin keras. Guru akan segera memulai pelajarannya, sehingga Kangmin segera duduk di salah satu bangku kosong.



.
.

"Anyeong Eunsoo.. ingin keluar denganku?" tawar Kangmin saat jam istirahat.


Eunsoo dengan senang hati mengiyakan ajakan itu. Mereka pun berjalan beriringan, membuat semua orang heran.


"Bukankah dia murid baru?"

"Mereka sudah mengenal?"

"Ah.. aku iri padanya.."


Kira-kira seperti itulah pertanyaan yang terdengar sepanjang perjalanan mereka.


"Eunsoo.. ajak aku keliling sekolah ini." ucap Kangmin.


"Tentu, ah! Kamu harus bertemu eonnie ku. Kajja!"


Eunsoo menarik tangan Kangmin menuju kelas Eunha. Sesampainya disana bukan eonnie cantiknya yang terlihat, namun eonnie nya yang menangis.



Eunsoo segera menghampirinya, "Eonnie.. waeyo? Kenapa kau menangis? Sst.. tenanglah.."



Eunha memeluk adiknya erat, hingga tidak menyadari keberadaan Kangmin. "Hiks.. Jungkook.. dia selingkuh, aku merasa dikhianati.. hiks.."



Eunsoo menghapus airmata eonnie nya. "Lupakan dia.. dia membuat kesalahan besar menyia-nyiakan eonnie, eonnie ku Jung Eunha sangat cantik dan imut. Sampai semua lelaki tergila--"



"Sst.. geumanhae! Kamu membuat eonnie malu." Eunha membungkam mulut adiknya.



Kangmin berdehem pelan membuat kedua kakak beradik itu sadar, Eunsoo segera berdiri dan menolong Eunha untuk berdiri.


"Eonnie, ini Kangmin teman baruku. Kangmin, ini Eunha, eonnie ku." Eunsoo memperkenalkan keduanya.


Kangmin mengulurkan tangannya dan Eunha menjabatnya, saat tangan mereka bersentuhan ada suara berdenging keras di telinga Kangmin. Dengan tergesa dia melepas tautan tangan dengan Eunha.



"Aakh.. Eunsoo, kepalaku sakit.."


Eunsoo mulai panik membuat Eunha ikut bingung, Kangmin semakin tak kuasa menahan sakit oleh dengingan hebat di telinganya. Dia pingsan.




.
.

"Kangmin.. kamu sudah sadar?"


Kangmin menoleh pada Eunha yang membawa semangkuk bubur di tangannya. "Dimana ini?"


"Ini kamarku. Eunsoo bilang kamu tidak punya siapa-siapa, dan tinggal di pembuangan. Jadi.. lebih baik kamu disini saja, bersama kami." jelas Eunha.



Kangmin melirik mangkuk, "Itu apa?"

Eunha sedikit terkejut, Kangmin tidak tahu apa ini? "Ini bubur, untukmu. Makanlah!"

Kangmin menggeleng, "Aku tidak makan."

Eunha sedikit bingung tapi tetap menyodorkan mangkuk itu, aura keibuannya mulai terpancar "Aku suapi, makanlah!" bujuk Eunha.


"Aku tidak makan, noona..." ulang Kangmin.



"Eh? Eonnie! Jangan!"


Eunsoo datang tiba-tiba dan merebut mangkuk itu, hampir saja Eunha menyendok bubur dan menyuapi Kangmin. Dia bisa rusak jika terkena barang seperti ini.



"Waeyo? Dia sedang sakit, lebih baik makan bubur daripada nasi. Itu lebih lembut, baik untuk lambungnya." Eunha hendak merebut mangkuk kembali.



Namun segera Eunsoo menyendok dan memakannya cepat-cepat. Kangmin tetap diam memperhatikan wajah cantik Eunha, diiringi suara dentingan mangkuk dengan sendok.

.
.


Tbc.

TRCNG FF (Open Request)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang