Diet @KJS

69 12 0
                                    

Kim Jisung as Jisung
You as Seo Yesa

.
.

Seorang tukang antar paket berdiri mengetuk sebuah pintu rumah, seorang ibu rumah tangga membuka pintu.

"Ada paket untuk Nona Yesa." ucap tukang paket.

"YESAAAA!!" ibu rumah tangga berteriak.

Sang pemilik nama sedang membaca novel berjudul The Little Prince karya Antoine de Saint, untuk mencoba memahami teori NCT yang ruwet kesana kemari.

"Apaan si bibi teriak?" Yesa datang masih dengan bukunya.

"Keponakanku sayang, sepertinya adik Jinus ingin membuatmu tambah gendut." ucap ibu rumah tangga tadi yang ternyata bibi Yesa, ia menunjuk pintu yang terdapat tukang paket.

"Jinus? Jihun maksudnya?" Yesa bergumam menghampiri tukang pos.

Yesa mengambil paket yang baunya seperti coklat dan susu. Yang dimaksud bibinya tadi sudah pasti pacarnya, Kim Jisung.

Yesa meletakkan isi paket yang ternyata permen, coklat dan biskuit. Pemuda Kim pembenci sayur itu mengirimkan paket mingguan nya untuk Yesa, lagi.

Line!

Squi-rap
Kau suka?

Seolah magis, ponsel Yesa sudah menampilkan pop-up dari pacarnya itu. Jisung mengirimkan chat tepat saat Yesa sudah menyimpan semua makanan manis tadi.

"Bibi boleh makan, Yesa gak mau tambah gendut." Yesa berlalu ke gazebo belakang.

"Gak kok.. bibi bercanda tadi. Kamu gak gendut." Bibi tertawa sambil menepuk kepala Yesa sayang.

Tapi Yesa sudah terlanjur mensugesti diri, bahwa ia harus berdiet dan menurunkan berat badan. Mulai esok Yesa akan olahraga dan mengurangi makan.


Me
Y, tnx

Yesa membuang ponsel kedalam laci meja belajarnya dan hendak berangkat ke supermarket, tapi sebelum itu ia menemui bibinya dulu di ruang tamu.

"Bi, Yesa mau diet. Minta uang dong!" Yesa mengulurkan tangannya.

Bibinya mengangguk, memberi uang merah pada Yesa dan lanjut menonton tv. "Gak boleh ngurangi asupan sayur buah sama proteinnya lohh..."

"Iya bi, makasih. Yesa sayang bibi.." Yesa mencium pipi bibinya.

Yesa pun mulai melangkah ke pintu keluar dan akan membeli menu diet nya yang akan dimulai besok.

.
.

"Si Jisung huh.. pengen banget gue gendut? Kesel!" Yesa menggerutu.

Di tangan sudah ada keranjang yang setengah penuh, ia melirik pada stan permen. Terlihat satu bungkus berkilat di matanya, Yesa sangat menyukai permen itu.

"GAK YESA." ucapnya pada diri sendiri ketika kakinya semakin mendekati stan itu.

"Sadar! Yesa gak boleh makan itu, inget diet." Yesa menepuk pipinya berulang kali.

"DIET?!"

Yesa menoleh mendapati pacarnya berdiri tak jauh darinya, melotot tak percaya dengan ucapan kekasihnya tadi.

"J-Jisung???" Yesa gugup.

Jisung mendekat dengan wajah datar, mengambil sebungkus marshmallow yang tadi Yesa inginkan dan menarik kekasihnya ke bagian kasir.


Setelah membayar barulah Jisung membawa Yesa yang terdiam merasa bersalah ke rumah bibi Yesa. Dengan terus menahan kesal tentu saja. Keduanya terdiam sepanjang jalan, Yesa pun takut jika Jisung sedang marah.

"Halo Bibi!! Apa kabar?" Jisung menyapa bibi yang sedang menyiram tanaman.

"Sangat baik sayang.. kau telah menangkap pacarmu ya?" Bibi menyambut mereka.



"Tentunya.. terimakasih sudah menghubungi tadi." Jisung membungkuk.

Yesa melotot, dan memberikan tatapan kecewa pada wanita itu yang sekarang tersenyum jahil. "Kamu pasti tak akan mendengarkan bibi, jadi bibi minta Jisung yang datang."

Bibi kembali melakukan aktivitasnya sedangkan Jisung memasuki rumah dengan cepat, Yesa mengekor.

"Kemari. Duduk. Makan." Jisung menekan setiap kata yang terucap.

Yesa menurut dan duduk di kursi meja makan, di depannya ada permen marshmallow yang tadi. Tapi ia tak menyentuhnya, dan masih diam.


"Diet? Biar apa?"

".."

"Seo Yesa."


Keduanya menoleh pada kakak laki-laki Yesa. Seo Changbin. Baru pulang dari kebun belakang rumah, setelah membantu paman Johnny.

Raut wajah dingin Changbin membuat Yesa semakin takut. Pasalnya kakaknya itu sangat tidak suka yang namanya diet.

"Badanmu sudah bagus, ideal, langsing, slim, seksi, apa lagi?? Kau ingin terkena gastritis? Seo Yesa yang kakaknya juga kurus tapi ber-abs, yakni aku, Seo Changbin." ucapnya cepat.

"Jisung, aku minta tolong.." Changbin pergi.


Jisung beranjak membuka bungkus marshmallow lalu menangkup wajah kekasihnya yang murung.

"Ayo makanlah!" Jisung berucap lembut.

Yesa menggeleng pelan, Jisung tersenyum manis.




"Mau makan atau kumakan?"

Yesa refleks melotot dan melahap permen empuk manis itu, pipinya bersemu merah melihat sisi Jisung yang suka cium-cium orang.


Jisung mengelus kepala Yesa lembut dan mencium nya, maksudnya kepalanya, menghirup aroma shampo yang selalu dipakai gadis itu.

"Jangan diet ya sayang... aku gak suka." bisik Jisung.

"Kekasihmu ini juga gendut, lihat kan? Tapi kau masih tetap mencintaiku." sambungnya.


"Pede banget kamu?" Yesa tersenyum miring.

"Ih! Kok gemesin?" Jisung terkejut.


Jisung sudah ancang-ancang akan menerkam wajah menggemaskan Yesa saat gadis itu sadar akan bahaya di sampingnya.


"CHANGBIN OPPA! TOLOOOONG!" Yesa berlari menuju Changbin.


"Kemari Kim Yesa!!" Jisung mengejarnya sambil mengganti nama marga Yesa dari Seo menjadi Kim, marganya.




.
.

Fin.

TRCNG FF (Open Request)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang