11 | Sehun baper?

128 23 0
                                    

Jadi, setelah peristiwa main ke rumah mantan dan mantan main ke rumah, gue sama Sehun jadi balik lengket lagi sekarang.

Selayaknya teman dekat (:

Para anggota HIHUHAHI makin kesini makin sering sakau karena ngeliat kedekatan gua sama Sehun (:

Padahal yang gua lakuin sama Sehun cuma biasa aja. Sama kayak apa yang dua orang teman lakuin.

Mulut gue juga sampe berbusa ngasih tau HIHUHAHI kalau ga ada yang spesial dari hubungan gue sama Sehun ini.

Tapi mereka masih tetap aja hype sendiri setiap ngeliat gua sama Sehun berduaan.

Padahal mereka ga tau apa yang gua omongin sama Sehun. Contohnya kaya sekarang.

Gue lagi duduk berdua sama Sehun dikantin. Lagi ga ada kelas, makanya dia ajakin gua kesini.

Gue ngeliat HIHUHAHI udah pada menggelepar diujung kantin. Padahal mereka ga tau apa yang lagi gue dan Sehun omongin.

"Tau ga kenapa gue ajak lo ke kantin?" Tanya Sehun.

Terus gue liat minumannya. Es Teh Panas.

Eh. Maksudnya Teh Panas. It's a common things, guys.

"Diliat dari minuman lo, kayaknya lo lagi baper, deh."

"Lo emang paling ngertiin gue, Han. Kayaknya gue pakai kolor apa tiap hari Senin aja lo tau, deh." katanya sambil meluk-meluk gue sok manja.

Ga tau aja HIHUHAHI  dipojok kantin udah pada kayak orang sakau.

"Warna biru, kan?"

"Tapi hari ini gue pake warna abu-abu,"

"Loh? Kan, abu-abu buat hari Rabu."

"Yang warna biru belum kering."

Lihatlah betapa berfaedahnya obrolan gue dan Sehun (:

"Jadi lo mau curhat tentang apa?"

"Lo tau Sejeong anak Sastra Inggris?" Sehun ngomong tapi ga natap mata gue.

Terus bibir gue melengkung. Gue tersenyum.

Ga tau, deh, kalau hati gue. (:

"Mau nembak kapan?"

"YA GA LANGSUNG NEMBAK, LAH."

Aduh, ngegas.

"Santai, ih!"

"Iya, maafin. Abis lu random banget. Masa gue baru nanya lo tau orangnya apa engga lo-nya udah nanya aja gue mau nembak kapan."

"Tapi lo emang mau nembak dia, kan?"

Gue masih setia tersenyum bosque.

Sama senyuman aja gue setia, apalagi sama kamu, Mas?

"Iya, sih,"

Tenang-tenang, gue masih bisa nafas, kok.

"Kapan?"

"Belom tau."

"Yeu, ga jelas."

"Tapi menurut lo, dia orangnya gimana?"

"Baik. Manis. Sesuai tipe lo."

"Juga manja. Dan sedikit egois. Kenapa lo cuma ngasih tau yang baik-baiknya aja?"

"Bukan gitu. Gue, kan, emang ga kenal-kenal amat sama dia. Nanti kalau gue ngomong soal yang aneh-aneh tentang dia, jatohnya ngada-ngada."

"That's right. My type." kata Sehun terus nyender dibahu gue.

Dan, seperti yang kalian bisa tebak, para HIHUHAHI udah pada menggelepar kayak ikan yang diluar air.

"Jadi, kapan?"

"Apanya?

"Nembaknya."

"Gue belom tau,"

"Fix-in dong. Kan cowok."

"Gue lagi males pacaran, Han,"

"Kenapa?"

"Gue cuma mau fokus kuliah, keluarga, dan elu."

Ingin terbang, tapi lupa ga punya sayap (:

"Kok gue?"

"Lo, kan, sahabat yang paling mengerti gue."

Sahabat?

Untung gue tadi ga jadi terbang (:

Ex +hunhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang