28 | Frustasi

138 18 1
                                    

"Huuun, ini gimana ..." kata gue sambil ngeregangin badan gue yang super pegel-pegel, karena daritadi sibuk sama laptop.

"Gimana apanya?" Tanya dia sambil ngusek-ngusek rambut gue.

"Ini skripsi ga kelar-kelar. Frustasi gue ..."

"Ayo, dong, semangat. Kita harus wisuda bareng tahun ini." Kata dia nyemangatin gue. "Semangat, Ni!" Terus dia ngepalin tangannya gitu, kan. Sign buat 'semangat!'

"Iya, iya." Jawab gue. "Skripsi lo udah sampe mana?"

"Udah bagian revisi,"

"GILA AJA!" Gue langsung ngegas.

Dia udah revisi aja. Sedangkan gue ... ga usah ditanya.

"Apa gue ikutin tawaran Sejeong aja, ya?"

"Tawarannya yang mana?"

"Itu, loh. Soal joki skripsi."

"Emang ada, ya, yang kayak gitu?"

"Ada, lah. Bodoh. Makanya main, jangan didalem rumah gue mulu. Kayak ayam ngeremin telornya!"

"Enak. Rumah lo PW."

"Ga jelas." Kata gue dan negakin diri gue lagi buat ngelanjutin skripsi. Tapi gue malah enek. Gue ga mau ngelakuin iniii.

"Huuun," panggil gue. Airmata gue udah numpuk gitu. "Gue ga mau ngelakuin ini. Gue ga mau ngerjain skripsi. Ini susah. Gue ga suka."

Dan ... hal kayak gini; balik lagi.

Ini emang bisa dibilang kelemahan gue.

Gue tipe orang yang kalau ga suka ngelakuin sesuatu, dan ternyata sesuatu itu ngeribetin, bisa nangis.

Literally nangis.

Gimana ya. Intinya, sih, gue ga suka aja ngelakuin hal yang emang gue ga suka. Semacam terbebani gitu.

Jadi setiap ada hal yang rumit, atau ribet, gue harus make sure dulu kalau gue emang seneng sama hal itu.

Dan Sehun ngerti ini semua.

"Jangan nangis," kata dia sambil meluk gue. "Jangan nangis lagi."

Tapi gue masih nangis.

Gue ga suka.

Gue ga suka ngerjain skripsi yang ga selesai-selesai ini.

Gue ga suka.

"Gimana ... kalau kita ke suatu tempat dulu buat nenangin diri lo. Abis itu, baru mutusin mau pake jasa joki skripsi atau engga,"

[A/n]

I literally cried everytime i think about this story; that never been done.

Whenever i write the next chapter, in hopes it will get done really soon. But all i do is pretty much just making this story more long.

It's too hard to reach the 'complete.'

I'm never been doing this long story, with chapters, and consistent.

Ex +hunhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang