18 | Kris

153 25 0
                                    

"Gue dideketin sama Kris," gue langsung ngomong gitu pas sampe duduk disamping Sehun.

Sekarang kita berdua lagi di café langganan. Bener-bener langganan kita berdua gitu.

"Kris anak Hukum itu?"

"Hu'um."

"Jangan mau."

"Kenapa?"

"Orangnya tengil. Ga akan cocok sama orang yang tengil juga kayak lo."

"Gue ga tengil!"

"Yes, you are."

"Lama-lama gue jodohin juga ya lo sama Sejeong!"

"Kenapa jadi bawa-bawa Sejeong?"

"Karena lo suka dia!"

"Gue baru sadar, gue ga suka dia. Gue cuma tertarik."

"Terus sukanya sama siapa?"

"Luhanie,"

Eung?

"Bercanda mulu lo kutil."

"Lagian, kalau gue sampe jadian sama Sejeong, gue ga bisa pinjemin dia liptint."

"Emang kenapa?"

"Kan, gue ga punya liptint."

"Terus kalau gue punya liptint, gue bisa jadian gitu sama dia?"

"Ya engga, lah!" Terus dia ngegas.

"Lah, kenapa? Kan, gua punya liptint."

"Nanti kalian sibuk main bekel. Terus lo jadinya cuekin gue mulu karena asik main bekel."

"APAAN, SIH?" Gue ngegas. Ga tahan. Obrolan gue dan Sehun terlalu random. ):

"Jangan ngegas gitu, ah. Nanti kalau gue pengen balikan, emang lo mau tanggung jawab?"

"Idih. Gue, sih, anti balikan-balikan club, ya!"

"Jadi mau langsung menikah aja?"

Gue ngangguk. Terus dia senyum-senyum ga jelas.

Dia emang ga jelas. Napas aja ga jelas.

"Tapi serius, deh. Kenapa lo ga ngebolehin gue sama Kris?"

Meskipun daritadi pembahasan gue sama Sehun itu penuh dengan candaan, tapi gue tetep ngerti kalau larangan gue sama Kris itu serius.

"Dia orangnya bosenan. Pasti ga lama kalian udahan."

"Tapi, Hun ... kita, kan, udahan juga karena rasa bosen."

Ex +hunhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang