Part 1

14.5K 502 19
                                    

"Senja kau tau aku sangat mencintainya namun mengapa allah lebih mencintainya dan mengambil dia dariku. aku sangat terpukul atas kepergiannya dan aku tak ingin lagi mencintai orang lain selain dia."

***

Saat ini Mentari tengah mengamati Senja yang ada di balkon kamarnya sebenarnya ia sedari tadi telah berada di kamar senja. Mentari sangat khawatir dengan Senja yang akhir-akhir ini selalu mengurung diri di kamar setelah pulang sekolah.

Mentari menghampiri Senja, lalu ia memeluk anaknya memberikan sebuah kekuatan lewat pelukan hangatnya. Putri cantiknya ini sungguh malang tapi ini telah menjadi kuasa dari sang maha pencipta.

"Sayang ikhlaskan dia. Apakah kamu ingin melihat dia sedih sehingga engkau berbicara seperti itu. Dia ingin kamu melanjutkan masa depan kamu dan mencintai seseorang lagi apa kamu lupa itu"ucap Mentari dan itu membuat Rindu terdiam dan hanya menatap Mentari dengan datar.

Flashback on

Rindu tengah mengamati Arkana dengan begitu lekat, seakan-akan ini adalah pertemuan terakhir dirinya dan juga Arkana. Rindu sebenarnya tak mampu menahan tangisnya tapi harus kuat di hadapan Arkana.

"Rindu"panggil Arkana kepada Rindu dan Rindu pun yang sedari tadi hanya diam menatap Arkana tanpa bosan mulai angkat bicara.

"Iya Arkana"ucap Rindu.

"Rindu aku ingin kamu berjanji apabila operasi yang aku jalani ini gagal dan aku harus pergi dari dunia ini. Aku tak ingin melihat kamu bersedih bahkan kamu sampai tak memiliki semangat untuk melanjutkan hidupmu kembali aku akan sangat marah kepadamu Rindu"ucap Arkana.

"Kamu bicara apa sih Arkana. Kamu pasti berhasil menjalani operasi ini kamu harus optimis dong."ucap Rindu berusaha menguatkan Arkana tapi jauh dari lubuk hatinya yang paling dalam. Ia sangat khawatir dengan keadaan Arkana saat ini.

Sampai akhirnya operasi Arkana akan di laksanakan hatinya tak kunjung membaik. Senja merasa kalau Arkana akan pergi jauh dari hidupnya. Sampai seorang dokter keluar dari ruang operasi lalu membawa kabar buruk itu.

Senja masih tidak percaya. Bahkan ia bilang kalau Arkana hanya berpura-pura. Seluruh keluarga Arkana tahu kalau Rindu adalah gadis yang sangat di cintai oleh Arkana dan ia semangat baru untuk Arkana.

Flashback off

Tak terasa air mata jatuh kembali membasahi pipi nya mamahnya pun yang melihat hal itu langsung menghapus air mata itu dengan tangannya.

"Sudahlah sayang kamu jangan menyakiti diri kamu sendiri lebih baik kamu melupakan semua hal itu dan melanjutkan hidupmu yang baru"ucap sang mamah.

"Insya allah mah Rindu akan coba itu sedikit demi sedikit"ucap Rindu.

"Ya udah kalau gitu mamah mau ke bawah dulu yah mau nemuin papah"ucap mamahnya dan Rindu pun hanya menganggukkan kepalanya pertanda iya lalu mamahnya pun pergi meninggalkan kamarnya.

"Senja bantu aku melupakan dirinya"batin Rindu.

Setelah itu Rindu masuk kembali ke dalam kamarnya dan mengambil air wudhu karena sebentar lagi adzan magrib berkumandang. Di sisi lain mamahnya pun menemui papahnya yang sedang duduk di ruang keluarga sambil menikmati acara yang di tayangkan di tv lalu mamahnya duduk di samping papahnya dengan muka yang sangat sulit di artikan.

"Ada apa"tanya Fajar

"Biasa pah"ucap Mentari

"papah udah kehabisan cara buat bikin anak kita kaya dulu lagi"ucap Fajar.

Senja Di Pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang