Part 30

4.7K 207 2
                                    

"Jika pertemuan ini hanya akan membuat bara api lagi maka aku tak ingin ini terjadi"

***

Gus Safiq semakin mempererat genggaman tangannya pada Rindu begitupula dengan Rindu sendiri. Ia sedari tadi terdiam untuk mengumpulkan keberaniannya melawan ratu drama yang ada dihadapanya

Karena ia tahu pasti Arisa akan bersikap tak baik pada dirinya dan pastinya ia akan menjelek-jelekan Rindu dihadapan suaminya bahkan Arkan siap untuk mendukung semua perkataan yang tak sesuai dengan kenyataannya

"Gue tanya sama lo Safiq, apa yang membuat lo lebih milih dia dan ninggalin gue dengan janji yang pernah lo ucapain ke gue"ucap Arisa

"Anda ingin tahu mengapa saya memilih dia. Itu karena dia lebih baik dari anda dan dia yang mampu meluluhkan hati saya tanpa dia berbuat apapun"ucap Safiq

"Lalu kenapa dulu lo pilih gue sampai-sampai lo minta orangtua lo sama orangtua gue buat ngejodohin lo sama gue"ucap Arisa

"Karena itu adalah kesalahan saya dan semenjak dia datang dia merubah semua pemikiran tentang apa yang saya jalani saat itu dan dia menyadarkan saya bahwasannya mencintai seseorang yang bukan mahromnya dan cinta itu berlebihan maka cinta itu hanya akan menjdai sebuah angan dan bayangan yang tak akan menjadi nyata jika ingin memilikinya"ucap gus Safiq

Arisa pun terdian begitupula dengan Arkan. Hingga akhirnya Arisa dan Arkan pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Rindu yang sedari tadi hanya terdiam pun menangis entah apa yang ada dalam pemikiranya

Lalu ia berlari ke kamarnya meninggalkan gus Safiq yang masih terdiam di tempat duduknya. Melihat Rindu yang berlari gus Safiq pun langsung mengejarnya dan saat ia tahu kalau Rindu masuk ke dalam kamarnya ia pun ikut segera masuk dan duduk di samping Rindu yang sedang menangis

"Apakah memilikimu adalah kesalahan dan hal ini tak boleh terjadi dalam hidupku"ucap Rindu. Gus Safiq pun mengerutkan dahinya lalu dengan pelan ia menuntun Rindu agar mendekat kearahnya

"Ini bukan kesalahan dan ini mang harus terjadi. Ini adalah takdir dari allah swt yang harus kita jalani kamu tak perlu takut dengan apa yang kamu rasakan saat ini karena aku akan selalu berada disampingmu. Membimbing kamu dan menjadi segalanya untuk kamu"ucap gus Safiq

"Tapi mas mengapa semua orang seperti menolak akan kehadiranku yang akan mengisi hati dan hari-harimu. Ia aku tahu kau lebih baik daripada aku dan aku tak pantas untuk kamu"ucap Rindu

"Apanyang kamu bicarakan. Justru aku yang merasa seperti itu ingat yah Rindu pernikahan adalah sebuah ikatan yang harus saling melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada dalam pasangannya dan menutupi aib-aib keduanya. Jika keduanya sempurna pun belum tentu ia mendapatkan kebahagiaan dan cinta yang sesungguhnya"ucap gus Safiq

Rindu pun mengangguk paham. Tak lama kemudian suara ketukan pintu menyadarkan mereka berdua dan tak lama kemudian sosok wanita paruh baya masuk ke dalam kamar dan terlihat jelas wajah itu sangatlah khawatir. Dia adalah umi ibu dari gus Safiq

Beliau langsung saja mendekat dan menghampiri Rindu ia memeluk Rindu dengan begitu erat

"Sayang, kamu tak apa"ucap umi

"Enggak umi, tadi Rindu cuma kecapean Rindu gak papa ko sama ucapan Arisa tadi. Umi nggak usah khawatir"ucap Rindu berbohong

"Yang bener sayang, umi nggak mau kamu kenapa-kenapa. Ini yang umi kurang suka sama dia sikap dia sedari dulu tak pernah berubah umi sangat kecewa sekali dengannya"ucap Umi

"Nggak umi. Rindu tak apa"ucap Rindu. Gus Safiq yang sedari tadi diam ia akhirnya angkat bicara

"Umi khawatirnya cuma sama Rindu sama anaknya yang gantrng ini masa nggak."ucap gus Safiq. Rindu tahu saat ini gus Safiq tengah cemburu dengan dirinya dan Rindu hanya terkekeh pelan

"Apalah kamu tuh fiq. Udah gede masih aja manja kamu itu cowo dan udah nikah pula ya malulah kalau umi manjain kamu terus"ucap umi sewot

"Ya Allah umi Safiq cuma bercanda umi lagian safiq tahu ko kalau safiq dah gede"ucap gis Safiq. Rindu pun semakin terkekeh dengan tingkah suami dan juga ibu mertuanya ini

"Yo wisslah kalau dah ngerti mah. Umi mau ke kamar dulu, mau istirahat umi capek pengen tidur"ucap umi

Setelah kepergian umi. Gus Safiq menatap Rindu dari atas sampai bawah membuat Rindu salah tingkah dengan kelakuan suaminya itu

"Mas, kenapa sih jangan liatin aku kaya gitu plis"ucap Rindu

"Jangan pernah kamu pergi dari hidupku jikalau kamu bosan dengan apa yang ada dalam diriku. Allah telah menyatukan kita dalam ikatan yang suci dan aku tak ingin kau ataupun aku memutuskan ikatan itu. Kamu adalah bidadari surga yang allah berikan untukku dan aku akan menjaga dan membimbing engkau membina rumah tangga yang Sakinah Mawaddah Warrohmah. Ana Uhhibuka Fillah Humairohku"ucap gus Safiq

Rindu terdiam ia seakan merasakan kalau ini semua adalah sebuah mimpi ia meneteskan air mata dan langsung diusap oleh gus Safiq

"Aku tak ingin melihat air mata keluar dari mata indah nan cantikmu aku ingin kamu selalu bahagia dan tertawa saat berada disampingku. Saling menguatkan satu sama lain dan kita jalani semua masalah yang akan datang dimasa yang akan datang"ucap gus Safiq

"Aku tak pernah menyangka jika kau adalah jodohku. Aku sangat beruntung mendapatkan imam seperti kamu mas, terima kasih telah menerima diriku dalam hidupmu dan memperjuangkan aku dijalan allah swt. Ana Uhhibuka Fillah my husband"ucap Rindu

Mereka berdua pun berpelukan dan menghabiskan waktu bersama dengan menceritakan masalalu dan masa kecil mereka masing-masing hingga akhirnya mereka berdua terlelap dengan sendirinya

***

Aku pernah mencintai orang yang salah dan aku pernah merasakan patah hati yang membuatku tenggelam dalam kesedihan

Mencintai seseorang yang bukan mahromnya memanglah terasa sakit walaupun indah diawal namun berakhir menyedihkan diakhir.

Disaat itu merasakan perasaanku berada diambang mata antara mencintai dirinya atau pergi meninggalkannya.

Hingga suatu saat. Saat ku berjalan diantara pasir-pasir pantai dan melihat senja dari atas gedung pesantrenm aku melihat sesuatu yang salah akan diriku. Menyadarkan aku akan cinta yang salah dan tak terasa aku menitikan air mata yang tak bisa kuhentikan

Kulangkahkan kaki diantara bebatuan dan aku merasakan kijrah yang tak ada ujungnya yang tak bisa kuhentikan. Hatiku sakit dan semua pertahananku seakan hancur dengan sendirinya

Hinggaku menemukan dirinya. Yang membuatku merasa diriku lebih berarti dari segalanya dan aku beruntungnya mendapatkan dia dirinya dan allah mengikat kita dengan ikatan yang suci dan halal

Aku beruntung mendapatkan dirimu

Ana Uhhibuka Fillah kekasih idaman

Senja Di Pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang